Visi Kabupaten Pasaman

Selasa, 13 September 2011

Kaba Pasaman 14 September 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman



Lubuk Sikaping, BERSAMA
            Jabatan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Sikaping, kabupaten Pasaman akan diserah terimakan  dari Pejabat lama Amien Ismanto, SH MH kepada S. Pujiono, SH Mhum di Pengadilan Tinggi Padang Provinsi Sumatera Barat, hari ini, Rabu 14/9.
            Panitera PN Lubuk Sikaping, Effendi, SH menyebutkan, pejabat lama Amien Ismanto yang telah bertugas di Lubuk Sikaping selama setahun tujuh bulan itu akan menempati jabatan baru sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sedangkan pejabat baru S. Pujiono mendapat promosi jabatan dari sebelumnya Wakil Ketua pada PN Lubuk Sikaping.
            Sebagai bagian dari jajaran Muspida Pemkab Pasaman, perhatian terhadap pergantian jabatan Ketua PN Lubuk Sikaping ditandai dengan pelaksanaan acara pisah sambut penuh kekeluargaan oleh Bupati H. Benny Utama SH MM di Balerong Pusako Anak Nagari komplek kediaman Bupati Pasaman, Senin malam (12/9).
            Bupati Benny Utama dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa pelaksanaan acara pisah sambut dimajukan karena dirinya akan bertugas keluar daerah pada jadwal waktu yang direncanakan pihak PN Lubuk Sikaping, Jumat 16/9, namun tidak mengurangi  kemeriahan acara yang dihadiri oleh Wabup Daniel, Sekda Syamsurizal, Ketua DPRD Pasaman Yasri , Dandim 0305 Pasaman Saad Miyanta, Ketua Pengadilan Agama Zuarlis Saleh, Kajari Lubuk Sikaping, Riyadi Sudaryanto, Kapolres 503 Pasaman Gatot Santoso, segenap pimpinan SKPD dan instansi vertikal lainnya.
            Kepada pejabat lama, Bupati Benny Utama menyatakan melepas Amin Ismanto dengan doa agar senantiasa selalu sukses dalam karir, apalagi pindah ke Jakarta merupakan orientasi dalam berbagai jabatan karir.
Terhadap kesan selama bermitra dengan Amin Isamanto dalam jajaran Muspidakab Pasaman, Bupati Benny Utama menyatakan selama ini hubungannya sangat harmonis dan terbuka, penuh kekeluargaan, intensif dalam komunikasi dan koordinasi, tetapi tidak pernah saling intervensi dalam hal kewenangan masingmasing.
“Keberadaan Pak Amin bagi saya merupakan Sitawa Sidingin (penyejuk) di jajaran Muspida, karena beliau arif dalam menyikapi segala hal dengan kepala dingin dan penuh senyum”, ungkap Benny Utama.
Sementara kepada S. Pujiono selaku orang baru stok lama di daerah ini, tentu sudah mengenali seluk beluk daerah ini, diharapkan bisa lebih meningkatkan hubungan sebagi mitra kerja dalam bertugas dan sahabat dalam pergaulan sehari-hari.
Dilain pihak, Amin Ismanto dan Kapolres Gatot Santoso yang sama-sama jauh dari keluarganya, memiliki hobby yang sama, menyukai olahraga sepeda santai dan kegiatan keagamaan serta yang lebih unik adalah sama-sama menyukai wisata kuliner. Sehingga tidak heran, selain seluruh jajaran Muspida serta SKPD melakukan penyerahan cendera mata dan menyanyikan lagu-lagu pilihannya,  Gatot Santoso juga membacakan puisi yang ditulisnya sendiri sebagi gambaran tentang kedekatan emosional dua sahabat tersebut.RD100/RD87



Lubuk Sikaping, BERSAMA
            Keluhan Altas Maulana, warga Lubuk Sikaping atas kematian anak pertamanya setelah menjalani persalinan di ruang bangsal Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping, Selasa (30/8) lalu, yang membuat keluarganya terpukul itu, mendapat tanggapan serius dari Direktur RSUD dr. Hj. Hidayah.
Sebagaimana janji dr Hidayah untuk mencari benang merah penyebab kematian anak itu, apakah dari kelalaian petugas atau hal apa yang sebenarnya terjadi dialami pasien. Setelah dilakukan penelusuran intens, diketahui bahwa penyebab kematian anak Altas maulana yang sesungguhnya bukan dari kelalaian petugas, tetapi memang sebelum pasien sampai di RSU, kandungannya sudah mengalami kelainan.
“Dari hasil kajian dan visum kita diketahui bahwa, janin lahir sebelum waktunya, karena usia kandungan baru 7 ½ bulan dan sebelum dirawat petugas, bayinya sudah meninggal dunia dalam kandungan. Jadi ini namanya”abortus”, ujar dr. Hidayah   kepada BERSAMA  Senin 12/9.
Dikatakan Hidayah, soal keluhan pasien sudah kita tanggapi dan kita lakukan sesuai prosedur, namun jika masih ada keluhan atas pelayan kita, itu sudah diluar kemampuan pelayanan pihaknya.
Sementara menurut Altas, kematian itu memang sudah jadi takdir Allah SWT bagi keluarganya. Namun, diharapkan agar pelayanan di rumah sakit itu perlu diperbaiki meski di hari raya atau hari libur. Kematian buah hatinya itu, ada indikasi kelalaian dari petugas medis. Apalagi, tak satu pun diagnosa bidan yang benar cerita Altas bersama keluarganya kepada wartawan, di Lubuk Sikaping, Jumat (9/9).
Pada hari pertama, bidan menyebut terjadi pendarahan dan terancam keguguran. Memasuki hari kedua, plasenta anak mengeluarkan banyak darah dan kemungkinan plasenta yang keluar terlebih dulu. “Kenyataannya, saat anak saya lahir bukan plasenta yang keluar dulu, tetapi anak. Parahnya lagi, ketika istri saya kesakitan malah dibilang sakit maag,” ungkapnya. “Memang sudah takdir, tapi cukuplah bagi keluarga saya yang terjadi, dan jangan lagi terulang bagi pasien yang ingin berobat ke RSUD ini,” tambahnya lagi.RD100/RD87


Pasaman, BERSAMA


Masyarakat kecamatan Mapat Tunggul sebagai salah satu daerah tertinggal di kabupaten pasaman karena keterisolirannya dari jalur lintas sumatera dan berada cukup jauh dari pusat kota kabupaten, sehingga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi para pelajar harus pergi ke luar kecamatan tersebut. Namun hal itu tidak dibiarkan berlarut oleh Pemkab Pasaman yang dalam beberapa tahun terakhir ini telah dibangun berbagai saran pendidikan di daerah tersebut mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan dalam waktu dekat segera dibangun Sekolah Menengah Atas (SMA).
            Wakil Bupati Pasaman meninjau lokasi lahan pembangunan gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) kecamatan Mapat Tunggul yang diserahkan oleh masyarakat setempat sebelumnya dan saat ini telah dibebaskan dan dibersihkan dari berbagai tanaman dan tumbuhan, yang terletak di Rumbai Nagari Muara Tais, Senin 12/9.
Tanah swadaya masyarakat seluas lebih kurang 2 hektaare itu akan dibangun melalui anggaran Blockgreen APBN senilai Rp. 1,2 milyar yang akan dimanfaatkan untuk membangun 4 (empat) local ruang belajar, raung kantor, perpustakaan dan laboratorium praktikum siswa. Diharapkan pada tahun ajaran 2012 – 2013 nanti telah dapat menerima siswa baru.
Dengan dibangunnya SMA tersebut nantinya, akan menampung siswa dari 4 SMP, yaitu SMPN1 Rumbai, SMPN2 Betung Busuk, SMPN 3 Lubuk Layang dan SMPN 4 Lubuk Gadang. Dan bahkan tidak tertutup kemungkinan menampung calon siswa dari Kecamatan Mapat Tunggul Selatan yang baru dalam tahap penyediaan lahan untuk SMA di Silayang, ujr Hasbul Zahri.
Daniel yang didampingi Kepala ESDM Hasrizal, S.Sos, Ka BPMPN Yanni Habbaintis, SH MM, Kabid  Dikmen Disdik Pasaman Drs Hasbul Zahri Dan Kabid Humas Budhi Hermawan, SH berangkat dari Lubuk Sikaping usai shalat subuh menuju Rumbai dan tiba di SMPN1 Rumbai pada jam 08.00 wib. Setiba SMPN1 Rumbai, Daniel bertindak sebagai inspektur upacara penaikan bendera merah putih yang dilaksanakan jajaran sekolah tersebut.
Dalam amanatnya, Daniel menekankan kepada siswa untuk belajar dengan semangat dan sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu mencapai cita-cita hidup yang lebih baik di masa depan. Kepada siswa diminta agar menanamkan rasa percaya diri yang kuat, bahwa mereka juga bisa bersaing kompetitif, sejajar dengan sekolah lain yang berada di daerah yang lebih maju.
Sementara dalam hal belajar, juga diperlukan pemeliharaan sarana dan prasarana belajar yang baik, agar tercipta suasana yang kondusif untuk interaksi belajar antara guru dan siswa. Walaupun lokasi sekolah jauh dari keramaian, tetapi pemeliharaan kebersihan, keamanan dan ketertiban (K3) perlu tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya, karena hal itu akan berpengaruh langsung pada kenyamanan proses belajar mengajar (PBM).
Kabid Dikmen Hasbul Zahri menyebutkan, SMPN1  Rumbai saat ini memiliki siswa 135 orang terdiri dari kelas VII 50 orang, Kelas VIII 50 orang dan Kelas IX 35 orang. Jumlaj guru PNS 11 orang dan honorer 4 orang, TU PNS 1 orang, honor 3 orang. Sedangkan kekurangan guru yang dibutuhkan adalah Guru PPKN dan Guru Seni Budaya.
Usai apel pagi itu, Daniel langsung menuju salah satu kelas mengambil alih pelajaran matematika yang merupakan keahlian yang pernah ditekuninya sebagi Guru Matematika Teladan Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 1991 silam sewaktu bertugas di SMPN1 Lubuk Sikaping. Namun sejak tahun 1992 Daniel alih profesi sebagai PNS di Kantor Wilayah Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sumatera Barat hingga terpilih menjadi wakil bupati mendampingi Bupati Benny Utama saat ini.
Selesai jam pelajaran, Daniel bersama rombongan menuju lokasi lahan rencana bangunan SMA dan sebelum kembali ke Lubuk Sikaping, menyempatkan diri meninjau peralatan pembuatan kartu tanda penduduk nasional sistem elektronik online (e-KTP) di Kantor Camat Mapat Tunggul yang didampingi Camat Azwardi.
Sementara itu, mengenai peralatan e-KTP tersebut diungkapkan Kabid Humas Budhi Hermawan, bahwa pihaknya pada kesempatan itu telah memasangkan perangkat yang berasal dari bantuan pemerintah pusat dan Pemkab Pasaman dan siap beroperasi sebagaimana mestinya pada aktivasi serentak di seluruh kecamatan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasaman nanti. RD100/RD87





Kaba Pasaman 13 September 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman


Pasaman, BERSAMA

Pemangkasan dan Perampingan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di tubuh Pemkab Pasaman, diprediksi bakal ditetapkan paling lambat akhir 2011 ini, ternyata membuat banyak pejabat terutama pejabat eselon dua dan tiga mulai harap-harap cemas akan kehilangan jabatan pada Tahun Anggaran 2012 mendatang.

Langkah perampingan SOTK dilakukan Bupati Benny Utama dan Wakil Bupati Daniel Lubis, sekarang tengah dalam pembahasan DPRD Pasaman, cukup mendapatkan sambutan serta dukungan serius dari berbagai elemen masyarakat daerah ini.
  
Bahkan jauh sebelumnya Bupati Benny Utama, SH, MM menyatakan, bahwa dengan dilakukan perampingan SOTK maka penggunaan anggaran akan bisa berlaku efisien, sehingga akan dapat membantu percepatan mensejahterakan masyarakat Pasaman kedepannya.

Guna meneliti program demi program guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, memang dibutuhkan pejabat yang punya skiil dan mau bekerja keras demi pembangunan Pasaman seutuhnya, sehingga tidaklah mengherankan pejabat kedepan betul betul orang yang punya kemampuan dan kemauan membangun Pasaman.

Kepala Bagian Organisasi Pemkab Pasaman, Gustian pada BERSAMA di ruang kerjanya, kemarin, menyebutkan, sistem rekruitmen pejabat kedepan akan melalui fit and proper test dengan melibatkan pihak Unand. Bahkan diantaranya, lebih spesifik lagi bahwa  calon pejabat harus mampu baca Kitab Suci Al Quran, katanya.

Dikatakannya, tiga SKPD yang diusulkan untuk digabung ke rumpun Pertanian yaitu Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Perkebunan serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura yang akan disatukan menjadi Dinas Pertanian, sedang Dinas Kehutanan tetap seperti biasa karena masih dibutuhkan daerah.

Perampingan SOTK tersebut juga akan melanda beberapa Badan dan Kantor seperti Dinas Perhubungan yang bergabung dengan Dinas Kominfo berubah menjadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Selanjutnya Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) menjadi Badan Pemberdayaan karena pemerintahan Nagari menjadi bagian di Sekretariat, kata Gustian.

Sementara bagian sekretariat, seperti Kepala Bagian (Kabag) tetap dengan jumlah yang sama yakni sebanyak sembilan Kabag, namun dua diantaranya diganti menjadi kabag Humas dan Kabag Pemerintahan Nagari, ucap Gustian.

Selain itu, jelasnya, setiap Dinas nantinya tanpa memiliki bidang bina program di ganti dengan seksi, sarana dan prasarana asset. Begitu pula dengan staf ahli mengalami pengurangan sebanyak dua orang dari sebelumnya. Sedangkan DPRD jika selama ini mempunyai tiga sub bagian yaitu Subag umum, keuangan dan kepegawaian berkurang menjadi dua, yaitu Subag umum dan keuangan di gabung ke Bagian Umum.

Khusus di tubuh Dinas Pendidikan yang selama ini memiliki tiga Kepala Bidang (kabid) mengalami perubahan nama seperti dari Kabid TK/SD menjadi Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas), Kabid SLTP/SLTA menjadi (Dikmen) dan Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) jadi Kabid Paudni.

Selain pemangkasan dan perampingan SKPD, juga dilakukan penciutan dan pengoptimalan UPT tingkat kecamatan, sehingga mulai dari eselon II, III dan VI akan hilang lebih dari 100 jabatan.

Sebaimana diungkap Ketua Pansus Ranperda SOTK DPRD Pasaman, Drs. Syahrizal Yusuf, di ruang Komisi C DPRD Pasaman kemarin, di jajaran SKPD nanti akan terpangkas sebanyak 81 jabatan eselon, yaitu 5 eselon II, 16 eselon III dan 60 eselon VI dan selebihnya UPT di 12 kecamatan.RD100/RD87


Pasaman, BERSAMA

Sebanyak  167 orang  Calon Jema’ah Haji ( CJH ) kabupaten Pasaman tahun 2011 ini dari peserta mendaftar sebanyak 179 orang sesuai dengan Kuota yang telah ditetapkan sebelumnya Jema’ah yang siap akan berangkat untuk melaksanakan  Ibadah Haji menunaikan Rukun Islam  ke 5 ke tanah Suci Mekah Almukaramah 1432 H / tahun 2011.

Jemaah haji Kabupaten Pasaman Insya Allah akan berangkat bersama dengan kloter VII Embarkasi Padang bergabung dengan Calon Jemaah Haji Kabupaten Pesisir Selatan Sesuai  Jadwal, Kuota   dan jumlah  CJH kabupaten pasaman yang akan berangkat tahun ini berjumlah 167 orang berangkat tanggal 11 Oktober 2011 yang akan dilepas secara resmi  oleh Bupati Pasaman H. Benny Utama, SH., MM bersama Muspida dan SKPD bertempat di halaman Kantor Bupati setempat.

Dikatakan , Bupati Pasaman  Benny Utama saat membuka secara resmi di mulainya pelaksanaan Manasik Haji Kabupaten pasaman tahun 2011 bertempat di Mesjid Taqwa
Tanjung Beringin belum lama ini. Dalam kesempatan itu, Bupati  mengucapkan terima kasih kepada Instansi terkait dan seluruh panitia pelaksana semoga rangkaian pelaksanaan pemberangkatan CJH tahun ini berjalan dengan  baik, tertib dan lancar.

“Kita bersyukur kepada Allah SWT dari sekian banyak Calon yang mendaftar untuk diberangkatkan menunaikan Ibadah Haji tahun ini Bapak dan Ibuk  yang mendapatkan kesempatan tersebut. diharapkan agar selalu menunaikannya dengan penuh kesabaran”, ujar Benny Utama.

 Disamping itu juga dipesankan untuk senantiasa menjaga Kesehatan dan betul-betul melaksanakan setiap rangkaian kegiatan ibadah sesuai dengan aturan Syari’at yang berlaku,  sesuai dengan harapan kita bersama yaitu memperoleh Haji yang Mabrur nantinya, pungkas Benny .    
 
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten pasaman Drs. H. Artis Arjun didampingi Kasi Haji dan Umrah H. Bujang
Paman, S.Ag  menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan pemberangkatan tersebut terakhir akan kita laksanakan Cek Kesehatan bagi CJH yang akan diberangkatkan  tersebut dengan Vaksin meningitis yang direncanakan mulai tanggal 19- 20 September 2011 di dua tempat yaitu Puskesmas Lubuk Sikaping dan Puskesmas Kecamatan Rao yang sebelum nya juga akan dilaksanakan Manasik Haji Massal dari seluruh CJH tanggal 14 dan 15 September 2011 bertempat di Mesjid raya Taqwa tanjung Beringin serta Surau Raudhatul Ibadah
CJH Kabupaten Pasaman masuk gelombang Pertama akan diberangkatkan dari Embarkasi Padang  menuju Jeddah dan terus ke Madinah melaksanakan Shalat Arba’in ( 40 waktu )
.

Selesai Arba’in tersebut  rombongan CJH kabupaten pasaman menuju Mekah untuk melakukan rangkaian Ibadah Umrah dan haji.
 
Rombongan CJH Kloter VII dipimpin TPHI H. Thamrin dan TPIHI  H. Bujang Paman sekaligus sebagai Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama  kabupaten pasaman diantara 167 orang  CJH yang akan berangkat salah seorang diantaranya TPHD Kabupaten pasaman Drs. MN. Susilo
.

Disampaikan juga, bahwa seluruh biaya pemberangkatan dan pemulangan CJH dari daerah ke Embarkasi padang dan sebaliknya ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman
.RD100/RD87



Pasaman, BERSAMA

Pengadaan buku perpustakaan melalui program dana alokasi khusus (DAK) tahun 2010 yang ditenderkan di 2011 sebesar Rp2,8 miliar lebih di Dinas Pendikakan (Disdik) Pasaman, disinyalir tidak transparan pada rekanan. Akibatnya, banyak rekanan yang merasa tertipu atau dirugikan.
Keterangan ini muncul dari sejumlah rekanan yang enggan disebutkan nama perusahaannya. Sejumlah rekanan menilai kepala ULP (Unit Pelayanan Pengadaan) Pasaman tidak terbuka saat pengumuman addendum (perubahan) spesifikasi pengumuman paket proyek dari pemerintah pusat itu.
Misalnya, di tahapan penjelasan (aanwizing) panitia tidak memberitahukan adanya perubahan pada 8 Agustus lalu. Sementara, sebelumnya 4 Agustus 2011, perubahan spesifikasi ada di up-load halaman pengadaan buku atau LPSE Pasaman.
Sedangkan pada 8 Agustus itu, tidak ada di up-load di halaman pengadaan buku. Namun justru diumumkan di luar pengadaan buku tersebut. Sehingga banyak rekanan yang kecolongan, gugur sebagai peserta. Padahal kepala ULP memiliki hak dan wewenang untuk menginformasikan kepada sejumlah peserta atau penyedia jasa.
“Panitia atau kepala ULP Pasaman wajib menyampaikan setiap perubahan melalui LPSE dan via telepon. Itu sesuai Perpres No 54 Tahun 2010,” kata Widi, salah seorang rekanan dari luar Pasaman.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Pasaman diharapkan menyikapi tidak transparan pihak ULP tersebut. Artinya, Dinas Pendidikan dan ULP Pasaman harus berkoordinasi dan jangan terkesan  membiarkan kegiatan paket pengadaan buku SD tersebut menjadi tanggung jawab ULP Pasaman.
Terpisah, Kepala ULP Pasaman, Rusi Hatriana mengatakan terkait pengadaan buku SD 2010 yang ditenderkan tahun ini, sebenarnya sistem LPSE yang ada saat ini hanya bisa satu kali di up-load. Untuk itulah, perubahan tanggal 8 Agustus itu diumumkan di luar halaman paket pengadaan buku tersebut.
“Ya, memang seperti itu sistem LPSE kita, hanya bisa satu kali di up-load, dan kita tetap transparan setiap kegiatan yang ditenderkan pada sistem elektronik dan telah sesuai aturan yang berlaku saat ini,” jelas Rusi.
Menyikapi permasalahan paket pengadaan buku SD itu, tercium oleh sejumlah anggota DPRD Pasaman. Ketua Badan Kehormatan DPRD Pasaman, Suharjono menyebutkan, jika ada indikasi permainan, DPRD akan memanggil kepala ULP Pasaman untuk hearing. Karena dalam hal ini, DPRD memiliki legitimasi dalam mengawasi program yang ada.
“Saya sudah banyak mendengar dan menerima laporan terkait kinerja dari ULP, terkesan ada permainan,” tegas Suharjono.
Ditambahkan Suharjono, sebelumnya juga telah ada semacam permainan dalam melaksanakan kegiatan pengadaan paket alat perga di Dinas Pendidikan Pasaman tahun ini. RD100/RD87


Payakumbuh, BERSAMA
Pembukaan Pekan Budaya Provinsi Sumatera Barat 2011 yang dilaksanakan di Kota Payakumbuh berlangsung meriah, Minggu 11/9. Hadir dalam kesempatan itu, Staf ahli Kementerian Budaya dan Pariwisata, Yunus yang mewakili Menbudpar Jero Wacik, memukul tambur (gendering) tanda dimulainya pesta rakyat yang akan berlangsung hingga sepekan ke depan itu (11 s.d 16 September).
Pembukaan Pekan Budaya yang dihadiri staf  menteri, Wakil Gubernur Muslim Kasim, istri Gubernur Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno dan sejumlah kepala daerah dari kabupaten/kota se-Sumbar itu menarik minat masyarakat untuk datang menonton.
Pentas utama yang terletak di gerbang GOR Pacuan Kuda Kubu Gadang menjadi pusat keramaian. Ribuan orang tumpah untuk menyaksikan atraksi seni, pawai budaya masing-masing daerah peserta.
Acara pembukaan didahului dengan pawai bendi yang dinaiki oleh pejabat pemerintahan dengan rute berkeliling ke sebagian wilayah Kota Payakumbuh. Pawai bendi kontan menarik perhatian masyarakat yang telah berjubel sepanjang jalan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, Burhasman, selaku Ketua Panitia Pekan Budaya 2011 dalam laporannya mengatakan bahwa Pekan Budaya tahun ini mengangkat tema ‘Menggali Potensi, Mengangkat Tradisi Dalam Pewarisan Nilai-nilai Budaya Daerah’. Pekan Budaya yang sejak reformasi ini kembali digulir ke kabupaten/kota di Sumbar.
Bur­hasman juga menyebutkan dalam Pekan Budaya 2011 ini, panitia menggelar 17 agenda atau iven. Agenda-agenda tersebut melibatkan 2.471 pendukung yang mewakili daerah masing-masing  dari 19 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, Walikota Payakum­buh Josrizal Zain, selaku tuan rumah mengatakan bahwa Pekan Budaya punya arti penting bagi perkembangan seni dan budaya sebuah daerah. Payakumbuh sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Provinsi Sumbar yang telah menunjuk Kota Payakumbuh sebagai tuan rumah.
“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami, kota Payakumbuh, untuk menjadi tuan rumah iven yang sangat besar ini. Kami sangat berharap semua kontingen, masyarakat pengunjung dapat berpartisipasi dengan baik,” ujar Josrizal Zain.
Di lain pihak, Wakil Gubernur Sumbar  Muslim Kasim mengatakan bahwa Pekan Budaya Sumbar adalah salah satu agenda rutin yang diharapkan menjadi titik tolak dalam menjaga nilai-nilai seni dan budaya leluhur.
“Pekan Budaya Sumbar adalah sumber inspirasi bagi kita bersama sebagai wahana pembinaan dan pengembangan kebudayaan daerah. Kita masyarakat Sumbar yang seba­gian besar tercakup dalam kebudayaan Minangkabau harus mampu mengem­bangkan kebudayaan dengan mandiri untuk menghindari penjajahan budaya yang tak baik,” ujar Muslim Kasim
Staf ahli  Menteri Budaya dan Pariwisata, Yunus saat menyampaikan amanat Menbudpar Jerowacik menga­takan, Pekan Budaya Sumbar adalah salah satu usaha Pemprov Sumatera Barat untuk upaya meng­aktualisasikan dan mewariskan nilai-nilai budaya daerah kota/kabupaten di Sumbar.
Puncaknya, Staf Mendbudpar, Yunus didampingi Wagub Muslim Kasim dan Walikota Josrizal Zain beserta sejumlah kepala daerah menabuh gendang tambur dengan semangat dan mendapat sambutan meriah dari ribuah masyarakat yang menyaksikan acara tersebut.RD100/RD87

Agam, BERSAMA
Kapolres Agam AKBP Noorcahyo mengatakan tidak akan memberikan toleransi terhadap anggotanya yang terlibat main kayu atau illegal logging. “Jika dalam proses hukum yang bersangkutan terbukti bersalah dan terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam tindak illegal logging tidak akan saya bela-bela, malahan saya minta kepada jaksa dan hakim untuk menambah jum lah hukumannya sepertiga dari yang seharusnya,” kata Kapolres kepada wartawan di Mapolres Agam di Lubuk Basung, Sabtu (10/9) lalu.
Pernyataan Kapolres itu berkaitan dengan adanya salah satu anggota Polres Agam yakni Brigadir SL (48) yang ditangkap oleh aparat Polisi Hutan yang dikoordinir langsung oleh Kadis Perkebunan dan Kehutanan, Yunasri pada bulan Agustus lalu. Pada tanggal 27 Juni pukul 16.30 satu truk kayu pecahan sebanyak 102 atau 3,4355 m2 ditangkap Polhut Agam di Muaro Kandang lokasi PT SAS Tapian Kandih Kecamatan Palembayan.
Hasil tangkapan langsung diserahkan oleh Polhut kepada Polres Agam untuk diproses selanjutnya. Dari hasil pemeriksaan, polisi menetapkan oknum anggota Polres SL menjadi tersangka.
“Jika terbukti dia terlibat illegal logging hukumannya harus diperberat, sebab sebagai aparat dia harus mencegah dan memberantas perbuatan itu, ini malah dia pula yang bermain, tidak masanya lagi bung,” kata Kapolres.
Dijelaskan bahwa keterlibatan oknum SL dengan kasus illegal logging di Agam sudah hampir dipastikan. Walaupun oknum SL saat ini tidak lagi ditahan, namun berkas kasusnya sudah P-21.
“Kita tetap melakukan proses hukum dan yang bersangkutan mendapat ganjaran berat diharapkan akan menjadi pelajaran bagi jajaran polisi untuk tidak mencoba-coba menjadi beking atau bermain illegal logging,” kata Noor Cahyo.
Ditanya apakah yang bersangkutan akan dipecat nantinya dari dinas kepolisian? Noor Cahyo mengatakan bahwa hal itu adalah kewenangan Kapolda.
“Selaku atasan langsung saya hanya memberikan saran kepada Kapolda. Namun jika di pengadilan nanti terbukti saran apa yang akan saya sampaikan kepada pimpinan belum dapat saya ungkapkan sekarang, yang jelas kasusnya lanjut dulu,” katanya.
Akhir-akhir ini Polres Agam dan Dinas Hutbun memperlihatkan ketegasannya menghadapi pembalakan. Sikap tegas ini dimaksudkan untuk mencegah kehancuran hutan di kawasan Agam Barat yang dikategorikan sebagai hutan lindung. Selain itu pencegahan illegal logging adalah untuk menjaga kelestarian alam dan bencana alam seperti banjir dan longsor yang sering menimpa kawasan ini.
Namun ketegasan itu berdampak pula kepada sulitnya masyarakat memperoleh kayu untuk bahan bangunan rumah dan perabot lainnya. Setiap kayu yang dibawa tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah ditangkap aparat bahkan diantaranya kayu tangkapan adalah kayu kampung namun tidak memiliki SAKAU.RD100/RD87