Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman
Lubuk Sikaping, BERSAMA
Jabatan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Sikaping, kabupaten Pasaman akan diserah terimakan dari Pejabat lama Amien Ismanto, SH MH kepada S. Pujiono, SH Mhum di Pengadilan Tinggi Padang Provinsi Sumatera Barat, hari ini, Rabu 14/9.
Panitera PN Lubuk Sikaping, Effendi, SH menyebutkan, pejabat lama Amien Ismanto yang telah bertugas di Lubuk Sikaping selama setahun tujuh bulan itu akan menempati jabatan baru sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sedangkan pejabat baru S. Pujiono mendapat promosi jabatan dari sebelumnya Wakil Ketua pada PN Lubuk Sikaping.
Sebagai bagian dari jajaran Muspida Pemkab Pasaman, perhatian terhadap pergantian jabatan Ketua PN Lubuk Sikaping ditandai dengan pelaksanaan acara pisah sambut penuh kekeluargaan oleh Bupati H. Benny Utama SH MM di Balerong Pusako Anak Nagari komplek kediaman Bupati Pasaman, Senin malam (12/9).
Bupati Benny Utama dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa pelaksanaan acara pisah sambut dimajukan karena dirinya akan bertugas keluar daerah pada jadwal waktu yang direncanakan pihak PN Lubuk Sikaping, Jumat 16/9, namun tidak mengurangi kemeriahan acara yang dihadiri oleh Wabup Daniel, Sekda Syamsurizal, Ketua DPRD Pasaman Yasri , Dandim 0305 Pasaman Saad Miyanta, Ketua Pengadilan Agama Zuarlis Saleh, Kajari Lubuk Sikaping, Riyadi Sudaryanto, Kapolres 503 Pasaman Gatot Santoso, segenap pimpinan SKPD dan instansi vertikal lainnya.
Kepada pejabat lama, Bupati Benny Utama menyatakan melepas Amin Ismanto dengan doa agar senantiasa selalu sukses dalam karir, apalagi pindah ke Jakarta merupakan orientasi dalam berbagai jabatan karir.
Terhadap kesan selama bermitra dengan Amin Isamanto dalam jajaran Muspidakab Pasaman, Bupati Benny Utama menyatakan selama ini hubungannya sangat harmonis dan terbuka, penuh kekeluargaan, intensif dalam komunikasi dan koordinasi, tetapi tidak pernah saling intervensi dalam hal kewenangan masingmasing.
“Keberadaan Pak Amin bagi saya merupakan Sitawa Sidingin (penyejuk) di jajaran Muspida, karena beliau arif dalam menyikapi segala hal dengan kepala dingin dan penuh senyum”, ungkap Benny Utama.
Sementara kepada S. Pujiono selaku orang baru stok lama di daerah ini, tentu sudah mengenali seluk beluk daerah ini, diharapkan bisa lebih meningkatkan hubungan sebagi mitra kerja dalam bertugas dan sahabat dalam pergaulan sehari-hari.
Dilain pihak, Amin Ismanto dan Kapolres Gatot Santoso yang sama-sama jauh dari keluarganya, memiliki hobby yang sama, menyukai olahraga sepeda santai dan kegiatan keagamaan serta yang lebih unik adalah sama-sama menyukai wisata kuliner. Sehingga tidak heran, selain seluruh jajaran Muspida serta SKPD melakukan penyerahan cendera mata dan menyanyikan lagu-lagu pilihannya, Gatot Santoso juga membacakan puisi yang ditulisnya sendiri sebagi gambaran tentang kedekatan emosional dua sahabat tersebut.RD100/RD87
Lubuk Sikaping, BERSAMA
Keluhan Altas Maulana, warga Lubuk Sikaping atas kematian anak pertamanya setelah menjalani persalinan di ruang bangsal Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping, Selasa (30/8) lalu, yang membuat keluarganya terpukul itu, mendapat tanggapan serius dari Direktur RSUD dr. Hj. Hidayah.
Sebagaimana janji dr Hidayah untuk mencari benang merah penyebab kematian anak itu, apakah dari kelalaian petugas atau hal apa yang sebenarnya terjadi dialami pasien. Setelah dilakukan penelusuran intens, diketahui bahwa penyebab kematian anak Altas maulana yang sesungguhnya bukan dari kelalaian petugas, tetapi memang sebelum pasien sampai di RSU, kandungannya sudah mengalami kelainan.
“Dari hasil kajian dan visum kita diketahui bahwa, janin lahir sebelum waktunya, karena usia kandungan baru 7 ½ bulan dan sebelum dirawat petugas, bayinya sudah meninggal dunia dalam kandungan. Jadi ini namanya”abortus”, ujar dr. Hidayah kepada BERSAMA Senin 12/9.
Dikatakan Hidayah, soal keluhan pasien sudah kita tanggapi dan kita lakukan sesuai prosedur, namun jika masih ada keluhan atas pelayan kita, itu sudah diluar kemampuan pelayanan pihaknya.
Sementara menurut Altas, kematian itu memang sudah jadi takdir Allah SWT bagi keluarganya. Namun, diharapkan agar pelayanan di rumah sakit itu perlu diperbaiki meski di hari raya atau hari libur. Kematian buah hatinya itu, ada indikasi kelalaian dari petugas medis. Apalagi, tak satu pun diagnosa bidan yang benar cerita Altas bersama keluarganya kepada wartawan, di Lubuk Sikaping, Jumat (9/9).
Pada hari pertama, bidan menyebut terjadi pendarahan dan terancam keguguran. Memasuki hari kedua, plasenta anak mengeluarkan banyak darah dan kemungkinan plasenta yang keluar terlebih dulu. “Kenyataannya, saat anak saya lahir bukan plasenta yang keluar dulu, tetapi anak. Parahnya lagi, ketika istri saya kesakitan malah dibilang sakit maag,” ungkapnya. “Memang sudah takdir, tapi cukuplah bagi keluarga saya yang terjadi, dan jangan lagi terulang bagi pasien yang ingin berobat ke RSUD ini,” tambahnya lagi.RD100/RD87
Pasaman, BERSAMA
Masyarakat kecamatan Mapat Tunggul sebagai salah satu daerah tertinggal di kabupaten pasaman karena keterisolirannya dari jalur lintas sumatera dan berada cukup jauh dari pusat kota kabupaten, sehingga untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi para pelajar harus pergi ke luar kecamatan tersebut. Namun hal itu tidak dibiarkan berlarut oleh Pemkab Pasaman yang dalam beberapa tahun terakhir ini telah dibangun berbagai saran pendidikan di daerah tersebut mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan dalam waktu dekat segera dibangun Sekolah Menengah Atas (SMA).
Wakil Bupati Pasaman meninjau lokasi lahan pembangunan gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) kecamatan Mapat Tunggul yang diserahkan oleh masyarakat setempat sebelumnya dan saat ini telah dibebaskan dan dibersihkan dari berbagai tanaman dan tumbuhan, yang terletak di Rumbai Nagari Muara Tais, Senin 12/9.
Tanah swadaya masyarakat seluas lebih kurang 2 hektaare itu akan dibangun melalui anggaran Blockgreen APBN senilai Rp. 1,2 milyar yang akan dimanfaatkan untuk membangun 4 (empat) local ruang belajar, raung kantor, perpustakaan dan laboratorium praktikum siswa. Diharapkan pada tahun ajaran 2012 – 2013 nanti telah dapat menerima siswa baru.
Dengan dibangunnya SMA tersebut nantinya, akan menampung siswa dari 4 SMP, yaitu SMPN1 Rumbai, SMPN2 Betung Busuk, SMPN 3 Lubuk Layang dan SMPN 4 Lubuk Gadang. Dan bahkan tidak tertutup kemungkinan menampung calon siswa dari Kecamatan Mapat Tunggul Selatan yang baru dalam tahap penyediaan lahan untuk SMA di Silayang, ujr Hasbul Zahri.
Daniel yang didampingi Kepala ESDM Hasrizal, S.Sos, Ka BPMPN Yanni Habbaintis, SH MM, Kabid Dikmen Disdik Pasaman Drs Hasbul Zahri Dan Kabid Humas Budhi Hermawan, SH berangkat dari Lubuk Sikaping usai shalat subuh menuju Rumbai dan tiba di SMPN1 Rumbai pada jam 08.00 wib. Setiba SMPN1 Rumbai, Daniel bertindak sebagai inspektur upacara penaikan bendera merah putih yang dilaksanakan jajaran sekolah tersebut.
Dalam amanatnya, Daniel menekankan kepada siswa untuk belajar dengan semangat dan sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu mencapai cita-cita hidup yang lebih baik di masa depan. Kepada siswa diminta agar menanamkan rasa percaya diri yang kuat, bahwa mereka juga bisa bersaing kompetitif, sejajar dengan sekolah lain yang berada di daerah yang lebih maju.
Sementara dalam hal belajar, juga diperlukan pemeliharaan sarana dan prasarana belajar yang baik, agar tercipta suasana yang kondusif untuk interaksi belajar antara guru dan siswa. Walaupun lokasi sekolah jauh dari keramaian, tetapi pemeliharaan kebersihan, keamanan dan ketertiban (K3) perlu tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya, karena hal itu akan berpengaruh langsung pada kenyamanan proses belajar mengajar (PBM).
Kabid Dikmen Hasbul Zahri menyebutkan, SMPN1 Rumbai saat ini memiliki siswa 135 orang terdiri dari kelas VII 50 orang, Kelas VIII 50 orang dan Kelas IX 35 orang. Jumlaj guru PNS 11 orang dan honorer 4 orang, TU PNS 1 orang, honor 3 orang. Sedangkan kekurangan guru yang dibutuhkan adalah Guru PPKN dan Guru Seni Budaya.
Usai apel pagi itu, Daniel langsung menuju salah satu kelas mengambil alih pelajaran matematika yang merupakan keahlian yang pernah ditekuninya sebagi Guru Matematika Teladan Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 1991 silam sewaktu bertugas di SMPN1 Lubuk Sikaping. Namun sejak tahun 1992 Daniel alih profesi sebagai PNS di Kantor Wilayah Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sumatera Barat hingga terpilih menjadi wakil bupati mendampingi Bupati Benny Utama saat ini.
Selesai jam pelajaran, Daniel bersama rombongan menuju lokasi lahan rencana bangunan SMA dan sebelum kembali ke Lubuk Sikaping, menyempatkan diri meninjau peralatan pembuatan kartu tanda penduduk nasional sistem elektronik online (e-KTP) di Kantor Camat Mapat Tunggul yang didampingi Camat Azwardi.
Sementara itu, mengenai peralatan e-KTP tersebut diungkapkan Kabid Humas Budhi Hermawan, bahwa pihaknya pada kesempatan itu telah memasangkan perangkat yang berasal dari bantuan pemerintah pusat dan Pemkab Pasaman dan siap beroperasi sebagaimana mestinya pada aktivasi serentak di seluruh kecamatan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasaman nanti. RD100/RD87