Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman
KUA
PPAS PASAMAN 2012 DISEPAKATI
Lubuk Sikaping, Editorial
Pasca
proses pembahasan di berbagai tingkat dan mekanisme, terutama di jajaran
eksekutif, DPRD Kabupaten Pasaman menyepakati KUA-PPAS tahun 2012, pada rapat
paripurna DPRD, Kamis ( 9/8).
Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah nomor 58, tahun 2005, tentang pengelolaan keuangan
daerah dan peraturan Menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 sebagaimana telah
dirubah kedua kalinya dengan Permendagri nomor 21 tahun 2011 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah.
Dimana
kepala daerah menyusun rancangan kebijakan umum APBD dan rancangan PPAS-APBD
yang memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program yang akan
dilaksanakn untuk setiap urusan.
Hal
itu disampaikan Wakil Bupati Pasaman, Daniel Lubis, pada penandatanganan nota Kesepakatan
Kebiajakan Umum Perubahan APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)
perubahan APBD Pasaman tahun 2012, di DPRD setampat Kamis (9/8).
Disadari
bahwa program dan kegiatan pembangunan yang diakomodir dalam kebijakan umum
perubahan APBD dan PPAS yang disepakati ini akan ditindaklanjuti dengan
berbagai agenda pembangunan nantinya.
Dikatakan
Daniel pula bahwa, dalam rangka mensiasati keterbatasan potensi dan kemampuan
keuangan daerah, maka Pemkab selalu berupaya memperoleh dana dari pemerintah
pusat untuk menindaklanjuti program pembangunan dimaksud.
Disisi
lain, mengajak semua pihak untuk
melakukan efisiensi anggaran , sehingga dibalik keterbatasan anggaran tersebut,
namun semua program yang sudah diagendakan dapat diwujudkan, sebut Daniel.
(Mur)
PELETAKAN
BATU PERTAMA KANTOR BUPATI PASAMAN
Gubernur
Sumatera Barat, Prof. DR. H. Irwan Prayitno, MSc melakukan peletakan batu
pertama pembangunan Kantor Bupati Pasaman yang ditetapkan di lokasi gedung lama
Jalan Sudirman Lubuk Sikaping, selasa (31/7) lalu.
“Kalau demi
pelayanan masyarakat yang menjadi pertimbangan untuk membangun kantor Bupati
pada lokasi yang lama, maka saya sangat mendukung sekali. Karena itu alasan
yang sangat tepat”, tegas Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya.
Hal itu disampaikan
Gubernur karena Kantor bupati merupakan pusat pelayanan public yang memang
harus dapat dijangkau oleh masyarakat dengan mudah. Sebab inti otonomi daerah
itu sendiri adalah peningkatan pelayanan kepada seluruh lapisan warga di
wilayah yang bersangkutan.
Sementara
itu Bupati Pasaman H Benny Utama, SH MM dalam laporannya menyatakan bahwa
pemilihan lokasi kantor bupati pasaman ini telah melalui kajian dengan
melibatkan para tokoh masyarakat dan
DPRD kabupaten pasaman, sehingga disimpulkan dengan pertimbangan pertama untuk
tetap mempertahankan sejarah pemerintahan kabupaten pasaman yang sejak
dipindahkannya ibukota Kabupaten Pasaman dari Talu ke Lubuk Sikaping, kantor
bupati tetap pada lokasi yang ada sekarang.
Kedua,
penghematan biaya karena tidak lagi memerlukan biaya pembebasan tanah dan
pembangunan sarana dan prasarana pendukung lainnya yang butuh biaya tak sedikit
jika dibangun di lokasi lain, padahal kemampuan APBD terbatas.
Tetap berada
di jantung kota Lubuk Sikaping memudahkan kelancaran aksesibilitas transportasi
bagi masyarakat. Disamping lebih dekat dengan kantor mitra kerja seperti DPRD,
Polrees, Kodim, Kejari dan Pengadilan Negeri serta kantor instansi vertical
lainnya merupakan pertimbangan lainnya.
Di
kesempatan itu, Bupati Benny Utama menyebutkan luas bangunan menempati areal
seluas + 8.895 m2 dengan kontruksi bangunan bergonjong
bertingkat tiga yang akan menampung tempat bertugas Bupati, Wakil Bupati,
Sekda, Staf Ahli Bupati, semua Bagian pada Sekretariat Daerah, Inspektorat,
Bappeda, BKD, DPPKA dan Ruang Rapat yang representstif serta dilengkapi ruang
parker kendaraan yang memadai.
Pelaksana
pembangunan dipercayakan kepada PT Waskita Karya (Perero) dengan nilai kontrak
sebesar Rp 31.044.100.000,- melalui anggaran multi year dengan waktu
pelaksanaan selama 510 hari kalender.(Mur)
TSR PEMPROV
SUMBAR KUNJUNGI MASJID JIHAD AMBACANG ANGGANG LUBUK SIKAPING
Lubuk
Sikaping,
Gubernur
Sumbar Irwan Prayitno menyerahkan bantuan sebesar Rp10 juta kepada pengurus
Masjid Jihad Ambacang Anggang Kecamatan Lubuk Sikaping guna meningkatkan sarana
ibadah bagi masyarakat setempat.
Bantuan
yang tersebut diserahkan Gubernur Sumbar secara simbolis bersama tim safari
Ramadhan (TSR) 1433 Hijrah Pemprov
Sumbar di Masjid Jihad Ambacang Anggang Lubuk Sikaping, Selasa (31/7).
"Bantuan
ini diberikan sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong
masyarakat untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ilmu di bidang
keagamaan," kata Gebernur.
Ia
menyebutkan, selain memberikan bantuan berupa uang Rp 10 juta, Pemprov Sumbar
juga menyerahkan 20 buah kitab suci Al Quran dan 9 buah Al Quran terjemahan.
Selain
memberikan bantuan, Gubernur juga memotivasi masyarakat agar dapat meningkatkan
rasa saling membahu dan bergotong-royong dalam mengembangkan pembangunan di
daerah Pasaman.
Gubernur
meminta masyarakat untuk bersama-sama dalam mendukung setiap program yang
dicanangkan pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
"Setiap
program yang dibuat pada intinya adalah untuk kesejahteraan masyarakat, kalau
tidak ada dukungan dari masyarakat semua niat itu akan sulit untuk
terkabul," ujar Gubernur.
Dia
mengatakan, pada tahun ini pemprov mengupayakan menyediakan berbagai bantuan
untuk dapat dimanfaatkan masyarakat sesuai dengan kebutuhan.
Bantuan
tersebut seperti benih ikan, bibit kakao, pelayanan kesehatan dan biaya
pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
"Bagi
masyarakat yang membutuhkan bantuan yang telah disediakan, silahkan diurus dan
dimanfaatkan sesuai dengan sasaran. Kami membuka pintu seluas-luasnya untuk
semua kalangan masyarakat sumbar," ujar Gubernur.
Hadir dalam kesempatan tersebut
Bupati Benny Utama, Sekdakab Syamsurizal, Kadis PSDA Ir. Ali Musri, Kadis
Sosial Abdul Gafar, SE.MM, Kabiro Drs. Jefrinal Arifin,MM serta beberapa Kepala
SKPD di lingkungan Pemkab Pasaman.
Dalam kesempatan tersebut
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, yang ada dalam pemikiran pemerintah
setiap saat adalah bagaimana rakyatnya sejahtera, tidak ada yang menganggur,
produktifitas meningkat secara berkesinambungan. Dan seharusnya APBD pemkab
diperbesar untuk program kesejahteraan rakyat dan melakukan berbagai langkah
salah satu dengan melakukan perampingan struktur organisasi sesuai kebutuhan
daerah.
Selain itu pemerintah juga
mencari berbagai program dan kegiatan sebagai upaya pemerintah meningkatkan
pendapatan dengan meningkatkan kebaikan kesejahteraan masyarakat.
Berkaitan dengan pendidikan dan
kesehatan pemprov tetap membantu kab/ko dalam menggratiskan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan termasuk Pemkab Pasaman yang 2013 masyarakat akan
mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di daerah ini. Saat ini dana
jamkesda ini baru terpakai 18 miliar oleh kab/ko maka sisa dikembalikan kepada
anggaran APBD Provinsi.
Pendidikan ada dana bos, bantuan
pemerintah pusat dan kita telah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat
sebagai provinsi penyalur dana bos tercepat. Banyak data yang memperlihatkan
bahwa bantuan bansos peternakan, perikanan, perkebunan, pemerintah, ada bantuan
ternak yang dilalaikan oleh masyrakat dengan menjual ternak bantuan tersebut,
maka masyakat itu tetap miskin dan miskin.
Saat ini kita melihat di Pasaman
ini berkembang peternakan ikan yang besar dan sukses. Saat pergi haji
banyak usaha tambahan yang membuat masyarakat pergi haji.
Janganlah dibiarkan lahan-lahan
di dekat kita kosong, jadi usaha produktif yang baik dalam meningkatkan
kesejahteraan.
Rata-rata petani kita
hanyamemiliki 3,5 ha lahan maka dari itu perlu menambahkan kegiatan lain yang
lebih menambah penghasilan mereka. Isilah lahan -lahan kosong sebagai rasa
syukur kita dalam menikmati rezki Allah SWT dalam meningkatkan kekayaan, untuk
membayar zakat, berinfak dan pergi haji. Laksanakan kegiatan dengan
sungguh-sungguh agar apa yang kita kerjakan dapat berhasil dengan baik.
Contoh saja anak kita yang juara
adalah anak yang berlajar sungguh-sungguh sehingga dia mampu. Apakah yang tidak
juara tidak lebih sama namun anak itu malas atau lalai berlajar. Berusaha
dengan sungguh-sungguh, pasti akan dapat jalan keluar dalam mencari
kesuksesan dengan baik.(Mur)
PNS
WAJIB KONSUMSI BAREH PASAMAN
Pasaman, Editorial
Kebijakan Bupati Pasaman
mewajibkan PNS setempat mengonsumsi beras lokal, langkah maju untuk ketahanan
pangan daerah. Apresiasi itu disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim saat
safari Ramadhan ke Kabupaten Pasaman, akhir pekan.
“Kebijakan yang diterapkan Bupati ini, patut
dicontoh daerah lain di Sumbar. Sebab terobosan ini sudah sama mengembalikan
peran Bulog di masa lalu,” kata Muslim Kasim didampingi Bupati Pasaman Benny
Utama. Langkah tersebut, kata mantan Bupati Padangpariaman dua periode itu,
harus didukung untuk pengembangan ke depan seiring adanya gagasan revitalisasi
peran Bulog.
Program penampungan beras melalui Perusahaan
Daerah PT Equtor oleh Pemkab Pasaman, kata Muslim Kasim, bagian dari upaya
pensejahteraan masyarakat, khususnya petani. Dia mencontohkan suatu negara
yang kuat, salah satunya dapat dilihat pada ketahanan pangan dalam negerinya,
seperti di sejumlah negara Eropa.
“Sementara Indonesia dalam masalah pangan
masih dihadapkan pada persoalan impor sejumlah komoditas, mulai dari kedelai,
beras, jagung dan bahkan garam. Makanya, kabupaten sentra beras lokal didorong
melakukan teroboson untuk ketahanan pangan lokal dan punya nilai saing di
pasaran,” imbaunya.
Menurut Muslim Kasim, beras pasaman yang
sudah dikemas dengan kualitas baik itu, diharapkan mampu bersaing di pasaran.
Apalagi, Pasaman telah mampu meningkatkan produksi beras, bahkan surplus
beras sekitar 90 ribu ton atau melebihi lima persen dari target nasional. “Jadi
wajar saja Pasaman mendapatkan penghargaan Presiden RI baru-baru ini, karena
telah berkonstribusi terhadap target pencapaian surplus beras nasional 10
juta ton pada 2014,” ungkap Wagub.
Benny Utama saat menyambut rombongan tim
safari ramadhan menyebutkan, luas areal lahan sawah saat ini sedikitnya 17.000
hektare dengan produksi sabanyak 89.000 ton/tahun atau suplus 6,5 persen pada
2011. Dari luas sawah itu, hanya sekitar 3.000 hektare sawah irigasi dan
sisanya tadah hujan, makanya upaya pembenahan irigasi tersier terus dilakukan.(Mur)
PASAMAN, EDITORIAL
Dinas Kesehatan Pasaman terus
memperluas akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di daerah
yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Salah satunya pembangunan polindes yang
diprioritaskan bagi daerah belum mempunyai sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang baik.
Kepala Dinas Kesehatan Pasaman, Desrizal
mengatakan tahun ini pemerintah daerah membangun 10 polindes di kecamatan yang
belum mempunyai polindes. Diantaranya 3 unit di Kecamatan Mapattunggul Selatan
yakni Matundak, Ululayang dan Sopan, 2 unit di Mapattunggul yakni, Kotosawah
dan Sei. Belut, 1 unit di Lunggukbatu Bonjol, 1 Unit di Bandar Lawas Duokoto, 1
unit di Mudik Air Kecamatan Panti, 1 unit di Parit Batu, Tigo Nagari dan 1 unit
di Gunung Manahan Kecamatan Rao Utara.
“Pembangunan ke-10 polindes itu bersumber
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1,5 Milyar,” kata Desrizal.
Pemkab terus berusaha membangun sarana pelayanan
kesehatan di seluruh wilayah di Pasaman sebagai salah satu upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam upaya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memang ketersediaan sarana dan prasarana
kesehatan sangatlah penting. Sebab, tanpa adanya sarana dan prasarana yang
memadai, tentunya sangatlah berat bagi pemerintah daerah untuk bisa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya polindes di masing-masing
kecamatan itu nantinya diharapkan bisa menjadi rujukan pertama bagi
masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
Upaya tersebut adalah untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh tenaga kesehatan.
Sehingga dengan begitu masyarakat benar-benar mendapat pelayanan kesehatan yang
optimal dan berkualitas.
Pembenahan tersebut, tambahnya tentu dengan
harapan bahwa program-program yang telah direncanakan oleh Pemkab melalui
Dinkes untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal dan berkeadilan
kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik dan dapat membangun pencitraan
layanan medis yang baik di daerah ini. (Mur)