Visi Kabupaten Pasaman

Jumat, 27 Mei 2011

Pasaman Jumat 27 Mei 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman


Kominda Pasaman gelar Rakor II tahun 2011

Lubuk Sikaping, BRM

Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kabupaten Pasaman menggelar Rapat Koor dinasi kedua sepanjang tahun 2011 ini dengan membahas isu terkini yang menjadi permasalahan yang mempengaruhi situasi dan kondisi dan laju pembangunan Pasaman di semua sector, termasuk sector politik, social budaya, ekonomi dan kiriminalitas, yang berlangsung dalam seminar sehari di Gedung Pertemuan Bappeda Pasaman, Kamis 26/5.

Ketua Umum Kominda, Daniel, yang juga Wabup Pasaman dalam sambutannya menyampaikan bahwa dinamika perkembangan pembangunan yang membawa perubahan kultur, namun tidak terlepas dari berbagai kemungkinan munculnya gejala-gejala yang menyulut gejolak dan pertentangan yang berujung pada terganggunya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Untuk itu Daniel menghimbau anggota Kominda untuk kembali mempertajam kearifan mencermati permasalahan tersebut, terutama para camat yang belum memiliki ilmu pelatihan dasar intelijen agar menjadikan kesempatan ini untuk memperdalam pemahaman terhadap cara melihat suatu masalah.

Bupati Pasaman H Benny Utama, SH MM dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, menyampaikan, titik berat intelijen terletak pada kegiatan atau aktifitas mengumpulkan, menilai dan menganalisis data atau bahan keterangan yang masih mentah menjadi informasi siap pakai dan atas dasar informasi yang akurat dan mampu menjawab pertanyaan apa, dimana, bila, mengapa dan bagaimana, sebagai bahan masukan kepada pimpinan (user) untuk pengambilan keputusan.

Dikatakan, aparat intelijen bekerja berdasarkan informasi, bagaimana cara mendapatkannya dan menganalisa informasi. Sebagai mainset (pemikir) harus mampu menerapkan cara berpikir yang lebih tajam dibanding masyarakat pada umumnya. Tidak semua hal kecil boleh dipandang sebagai hal biasa, karena akar permasalahannya bisa berujung pada provokasi dari kepentingan yang menumpanginya.

“Potensi konflik juga dimungkinkan dengan etnis dan permasalahan perbatasan bisa menyebabkab gangguan stabilitas keamanan dan pertahanan, maka para camat dituntut mampu mencovernya dan masalah togel dan judi lainnya juga bukanlah sesederhana yang diketahui umum, sebab adanya indikasi lemahnya kinerja aparat penegak hukum di daerah ini. Bahkan isu nasional seperti isu teroris, juga perlu disikapi dengan kemunculan kelompok bersenjata di tengah masyarakat”, ungkap Benny Utama.

Pemateri lainnya adalah Dandim 0305 Pasaman Letkol Inf. Saad Miyanta, yang mengungkap potensi geografis yang memungkinkan terjadinya ganngguan stabilitas keamanan dan pertumbuhan penduduk juga merupakan ancaman dalam terhadap munculnya potensi masyarakat miskin dan kejahatan criminal akibat tuntutan ekonomi.

Letkol Inf. Saad Miyanta, menyebutkan, walaupun isu seperti pertentangan tentang sila Pancasila hanya dibahas di kalangan tertentu di Jakarta, namun tidak tertutup kemungkinan akan menjadi keresahan di daerah ini, sehingga berpotensi pada munculnya kekuatan politik atau kekuatan bersenjata yang merongrong NKRI, ungkapnya.

Sementara itu Kapolres 503 Pasaman AKBP Drs. Gatot Santoso menguraikan tentang teori dasar intelijen , tugas intelijen dan strateginya. Disamping itu, ditegaskan perlunya jajaran Kominda untuk meningkatkan antisipasi yang berkembang saat ini, seperti di bidang politik saat ini di Pasaman yang pada dua Nagari akan melakukan Pilwana di dua Nagari yaitu Nagari Padang Gelugur dan Nagari tanjung Betung, dimana daerah tersebut berpotensi konflik etnis.

Munculnya sejumlah aliran keagamaan, merupakan potensi gejala social budaya yang sewaktu-waktu berkembang dan menjadi keresahan masyarakat. Selanjutnya potensi konflik bidang ekonomi adalah keberadaan investor tambang, tambang rakyat dan kelangkaan minyak tanah dan pupuk, ujar Gatot Santoso.

Peranan Kejaksaan dalam menyikapi aliran kepercayaan masyarakat merupakan materi yang disampaikan kajari lubuk Sikaping yang disajikan oleh Kasi Intel Yulian Benhard, SH. Wewnang tersebut, ungkap Yulian Benhard, berdasarkan pasal 30 ayat 3, huruf d UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI yang menegaskan, Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan Negara.

Selaku intelijen yustisia, Kejaksaan hanya melakukan penyidikan, pemeriksaan dan penuntutan di siding pengadilan. Pendek kata, kejaksaan hanya menyeret tersangka untuk dijatuhi hukuman seberatnya, ulas Yulian Benhard. RD100/RD87


Wabup Daniel: PAUD Salah Satu Prioritas Pendidikan

Lubuk Sikaping, BRM

Musyawarah Daerah Forum Komunikasi Paud dan HIMPAUDI Kabupaten Pasaman merupakan tindak lanjut dari Program Satu Jorong Satu Paud di Kabupaten Pasaman dicanangkan Bupati Pasaman H Benny Utama, SH,MM usai upacara Hari Pendidikan Nasional di halaman Kantor Bupati Pasaman, Jumat 20/5 sebagai upaya pembinaan dan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak sejak usia dini, dilaksanakan di Gedung Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping. Selasa (24/5) lalu.

Wakil Bupati Pasaman Daniel menyebutkan Pemkab Pasaman dalam mensukseskan program pendidikan, menempatkan pendidikan termasuk salah satu program prioritas pembangunan, termasuk Pendidikan Anak usia Dini (PAUD).Oleh karena itu melalui Musyawarah Daerah Forum Komunikasi PAUD diharapkan dapat merumuskan berbagai hal yang terkait dengan pembangunan pendidikan khususnya di bidang PAUD.

Melalui forum ini diharapkan mampu menyusun pokok-pokok pikiran, rekomendasi dan menyusun program kerja yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi kepada daerah dalam memajukan bidang pendidikan, ungkap Wabup Daniel.

Hal senada disampaikan Ketua GOW Kabupaten Pasaman Ny Susi Daniel yang menyatakan siap bekerjasama dengan Pemkab Pasaman dalam membentuk dan membina PAUD. Dikatakan, program Pemkab Pasaman mendirikan satu jorong satu PAUD sangat berperan dalam mendukung dan merealisasikan terwujudnya anak Pasaman yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan fisik dan mental memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Prihal pelaksanaan Musda Forum PAUD dan Musda Himpaudi Ny.Susi berharap dalam kepengurusan nantinya benar-benar diisi oleh orang-orang yang mampu bekerja dengan hati jujur, ikhlas, inovatif dan memiliki visi dan misi untuk memajukan pendidikan anak usia dini di Pasaman. RD100/RD87

Sejumlah Guru dan Tutor Berprestasi Diumrahkan

Lubuk Sikaping,BRM

Pemkab Pasaman tahun ini memberikan reward kepada para guru, tutor dan kepala sekolah yang dinilai berprestasi, yakni berupa ibadah umroh gratis ke tanah suci Mekkah.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Perencanaan dan Bina Program Dinas Pendidikan kabupaten Pasaman, Gunawan,S.Pd,M.Si kepada wartawan, Kamis 26/5 di ruang kerjanya.

Dikatakan Gunawan, pemberian penghargaan kepada sejumlah guru, tutor dan kepala sekolah yang dinilai berprestasi, setelah mengikuti serangkaian kemampuan test yang dilakukan oleh tim penilai independent.

Gunawan menyebutkan, “Kita tentunya sangat selektif dalam melakukan seleksi pendidik yang masuk kategori sebagai pendidik yang berprestasi yang terdiri dari dari guru taman kanak-kanak, guru sekolah dasar, guru SMP, guru SMA dan SMK, bahkan tahun ini tutor berkesempatan untuk diseleksi dan kepala sekolah. Tentunya tidak ada pilih kasih, yang dinilai murni kemampuan masing-masing pendidik itu sendiri, apakah akademik, wawancara, karya tulis dan sebagainya,”

Karena itu keberangkatan para pendidik berprestasi itu ke tanah suci merupakan bentuk reward yang diberikan Pemkab Pasaman yang peduli kepada dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan mutu dan SDM pendidik.

Jatah umroh yang diberikan itu, setidaknya memotivasi para guru, tutor dan kepala sekolah diberbagai tingkatan sekolah, karena itu tambah Gunawan, tahun ini hadiahnya ditingkatkan dan bahkan kalau tidak salah mungkin inilah untuk pertama kalinya di Sumbar dilakukan pemberian gratis umroh ke tanah suci.

Ditambahkan Gunawan, para pemenang lomba guru dan tutor berprestasi itu, juga diberikan bonus tambahan oleh bupati Pasaman Benny Utama berupa dana insentif sebagai wujud kepedulian bupati kepada para pendidik di Kabupaten Pasaman, termasuk juga memberikan bonus uang Rp. 1 juta kepada siswa peraih NEM tertinggi tingkat sekolah Kabupaten Pasaman dalam ujian nasional belum lama ini.


Adapun tenaga pendidik yang berprestasi itu yang mendapat jatah umroh antara lain untuk tingkat TK diraih Reni dari TK Attaharah Lubuk Sikaping, untuk guru SD yakni Yelma Gusnelli guru SDN 14 Tanjung Beringin Lubuk Sikaping, Yenia Mestika guru SMPN 2 Bonjol.

Sementara untuk tingkat SMA dan SMK terdiri dari Karmelia Mawardi guru SMAN 1 Panti dan tutor jatuh kepada Atos Indria dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pasaman serta kepala sekolah berprestasi ditoreh Sakirman dari SDN 20 Sontang Panti.

Disebutkan, untuk tahun ini Kabupaten Pasaman juga meraih peringkat ke-4 hasil UN tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2011 ini, dari sebelumnya pada tahun 2010 lalu Pasaman berada urutan ke 16 dari 19 Kabupaten Kota di Sumbar.

Secara terpisah Sukirman kepala SDN 20 Sontang Panti kepada wartawan, menyatakan sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan oleh Pemkab Pasaman, sehingga dia akan ikut umroh bersama para pendidik lainnya. RD100/RD87


Lb.Sikaping,BRM

Perlindungan terhadap tenaga kerja sangat perlu dilakukan, karena hal itu menyangkut dengan keselematan diri para tenaga kerja itu sendiri, terutama Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Karena itu terjadinya ancaman dan kekecewaan terhadap para tenaga kerja itu, disebabkan karena peoses dalam pengiriman dan pemberangkatan mereka tidak melalui prosedur atau illegal.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Penempatan dan Pengembangan Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Disnakertran) Provinsi Sumbar, Zulkifli N, pada wartawan di Lubuk Sikaping, Selasa (24/5) lalu usai melaksanakan sosialisasi tentang undang-undang nomor 39 tahun 2004, tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja di luar negeri.
Menurut Zulkifli, sosialisasi sangat penting dilakukan guna menghindari terjadinya peristiwa yang tak diingini di luar gere dimana tempat mereka bekerja nantinya.
Diakui selama ini memang belum ada ditemukan tenaga kerja Indonesia, asal Sumbar yang kecewa, apalagi terlantar di luar negeri, sebab selama ini seluruh tenaga kerja itu dikirim secara resmi, katanya.
Zulkifli menyebutkan, bahwa jauh hari sebelum pengiriman TKI tersebut, terlebih dulu mereka harus dibekali dengan berbagai keterampilan agar kelak tidak terganjal dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Namun lebih lebih dari itu, yang terpenting lagi yakni adanya singkronisasi penguasaan keterampilan tenaga kerja dengan sasaran penempatan tenaga kerja itu di luar negeri nantinya. RD100/RD87

Pasaman Kamis 26 Mei 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman

Jamsostek Bukit Tinggi Serahkan Santunan Pada Syahdiar Dinata
Bonjol, BRM
Syahdiar Dinata, 44 th bersama sang istrinya Erlina, 40 th terlihat berlega hati, saat Kepala Cabang Jamsostek Bukit Tinggi mendatangi rumahnya untuk menyerahkan santunan sebesar Rp. 52.709.827,- . di Jorong Biduak Nagari Ganggo Mudiak Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman, Rabu, 25/5.
Syahdiar Dinata, menderita lumpuh kedua kakinya akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi dalam bekerja sebagai tenaga kerja biro instalasi listrik pada KUD Bonjol, saat melakukan perbaikan jaringan di kawasan jalan Dalik Lubuk Sikaping ke Sungai Janiah kec. Talamau Pasaman Barat pada tanggal 22 Juli 2010 lalu, setelah melalui perawatan intensif dari tim dokter dan pengobatan tradisional tidak mampu lagi mengembalikan fungsi kedua kakinya.
Kepala Cabang Jamsostek Bukit Tinggi, Abda Waza, yang datang bersama Sekretaris Dinas Sosnaker Pasaman, Bujang, S.Pd, Kasi Pemberitaan Humas Pemkab Pasaman, Yendawati, SH dan sejumlah pejabat lainnya, menyerahkan bantuan tersebut yang terdiri dari klaim santunan cacat tetap sebesar Rp. 47.376.000,- Tunjangan selama tidak bekerja sebesar 469.999,- dan penggantian biaya perawatan Rp. 4.463.828,-, sehingga totalnya menjadi Rp. 52.709.827,-.
Dikatakan Kacab Abda Waza, perlunya masyarakat menyadari haknya untuk mrndapat jaminan pertanggungan atas dirinya terhadap resiko kecelakaan selama menjalankan pekerjaan sebagai karyawan pada orang atau badan yang bersifat swasta, sehingga Jamsostek selaku BUMN yang dipercayakan pemerintah, dapat untuk membayarkan santunannya.
Selain itu, terhadap pegawai honor daerah pada 8 Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah kerjanya juga mendapatkan perlakuan yang sama dan akan dibayarkan preminya setelah nantinya ada yang lulus jadi PNS.
Kepada Syahdiar Dinata dan keluarganya yang terdiri atas istri dan 2 anaknya, dipesankan Kacab Abda Waza, untuk dapat memanfaatkannya sebagai bekal untuk melanjutkan kehidupannya masa mendatang.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Dinas Sosnaker Pasaman, Bujang, S.Pd, juga turut mengucapkan terima kasih pada Jamsostek Bukit Tinggi, dimana bantuan kali ini merupakan bantuan terbesar nilainya yang pernah diberikan kepada warga Pasaman. Kepada Syahdiar diharapkan untuk tetap tabah dan bersemangat menjalani kondisinya, sehingga dapat melakukan usaha yang memungkinkan dilakukan keluarganya sebagai sumber penghidupan.
Penyerahan santunan tersebut, juga dihadiri Camat Bonjol, M. Ikhsan, S.IP, Msi dan Nagari Ganggo Mudiak, Syofian Effendi, yang ikut memberi ucapan tereima kasih kepada Jamsostek dan memotivasi keluarga Syahdiar untuk cepat keluar dari duka dan cepat dalam melakukan terobosan sumber nafkah keluarga terhadap usaha yang dapat dilakukan.
Sementara itu, terhadap semua pihak, terutama perusahaan yang menggunakan tenaga kerja minimal 10 orang dengan jumlah gaji RP. 1 juta/bulan atau bahkan 1 orang yang digaji RP. 1 juta/bulan, Abda Waza menghimbau untuk segera menjaminkannya pada Jamsostek. Selain manfaatnya terhadap karyawan, kepada perusahaan tersebut akan terhindar dari jeratan hokum atau akibat lainnya yang dampaknya lebih besar kerugiannya pada perusahaan tersebut. Demikian sebagaimana di atur UU No 39 tahun 2000, ujar Abda Waza.RD100


Lagi, 15 kg Ganja Diringkus Polres Pasaman
Pasaman, BRM
Mobilisasi Narkoba jenis ganja kering dalam kapasitas besar pada lintas provinsi, kembali dapat digagalkan jajaran Sat Narkoba Polres Pasaman, dengan berhasilnya diamankan 15 paket ganja kering yang dimasukkan pada dua buah karung goni, seberat 15 kg. di kawasan Koto Mentinggi Kecamatan Rao Utara Kabupaten Pasaman, Selasa, 24/5.
Kapolres Pasaman AKBP Drs Gatot Santoso dalam jumpa persnya menyebutkan kronologis kejadian berawal dari informasi masyarakat, maka Sat Narkoba Polres Pasaman melakukan patroli di Pos polisi Muaro Cubadak yang langsung dipimpin Kasat AKP Jasril, mulai jam 01.00 wib malam hingga 03.30 melintas sebuah Avanza hitam BA 2645WD dari arah Panyabungan ke Bukitinggi, dua orang yang berada dalam mobil, LAP 21 th. Mahasiswa, asal Panyabungan dan BJ , 20 th, Mahasiswa asal Padang. Mereka mengaku mau bezuk orangtua di Bukit Tinggi.
Sepuluh menit berikutnya, avanza silver BA1038BG menambah laju kecepatan saat dihentikan petugas dan nyaris menabrak seorang petugas. Setelah dilakukan pengejaran, mobil tersebut membuang dua buah karung BB sekitar 10 km kemudian. dan dibantu Polsek Rao mobil tersebut dapat dihentikan dan kedua penumpang melarikan diri dan terpaksa dihentikan dengan timah panas di betisnya. Kedua orang tersebut adalah HK 22th, mahasiswa asal Bengkalis dan GG 26 th, mahasiswa asal Solok. Setelah diamankan, keduanya dibawa untuk menjemput BB yang dibuangnya dan diakui berisi daun ganja kering yang akan dibawa ke Padang melalui Bukit Tinggi.
Keempat tersangka saat ini diamankan di Polres Pasaman berikut BB 15 Paket ganja seberat 15 kg dan dua mobil avanza.
AKBP Drs Gatot Santoso yang didampingi Kasat narkoba AKP Jasril, menyatakan hal ini merupakan keberhasilan penangkapan yang ke 4x terbesar tahun 2011 ini di jajaran Polres Pasaman. Untuk itu Kapolres menghimbau masyarakat agar selalu bekerjasama berkoordinasi, karena Polres tidak mungkin bias berkerja sendiri.
Selanjutnya dihimbau juga untuk menjaga dan mengingatkan teman, rekan dan orang sekitarnya agar tidak terlibat sebagai korban. RD100/RD87

Simpati, BRM
Ratusan jemaah Rabithah Wirid Yasin (Rawiya) Kabupaten Pasaman kembali mengadakan acara kegitan ceramah agama bulanan ke tiap kecamatan di daerah ini, dimana kali bertempat di Masjid Taqwa Kampung Padang Nagari Simpang kecataman Simpati, Rabu, 25/5.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Kominfo Drs. H. Hendri, yang mewakili Bupati Pasaman, Camat Simpati, Drs. Haidir Husin, Ketua GOW Pasaman Ny. Susi Daniel, pengurus Rawiya Kabupaten Pasaman, utusan Rawiya dari 12 kecamatan, para undangan lainnya serta masyarakt setempat.
Kadis kominfo Drs. H. Hendri menyampaikan ucapan salam dan permintaan maaf dari Bupati Pasaman karena tidak dapt menghadiri karena urusan tugas di luar daerah. Dan bupati berpesan untuk tetap menggalakkan kegiatan keagamaan sebagai wadah penyejuk batin dan sebagai pembimbing kekuatan lahir batin untuk membangun melalui berbagai bidang dan sector, guna mengejar ketertinggalan pasaman yang dirasakan selama ini dibanding daerah lainnya.
Sementara itu, Ketua GOW Pasaman Ny. Susi Daniel, menyampaikan rasa terharunya dengan cukup banyaknya kegiatan kegamaan yang menjadi agenda masyrakat daerah ini, dan sebagi orang Pasaman yang baru pulang dari rantau, merasa senang, disamping udaranya yang sejuk, masyarakat yang ramah dan keagamaannya cukup kuat.
Tampil sebagai penceramah siraman rohani waktu itu adalah ustad Irwan yang membahas kajian yang bertemakan implementasi dan eksistensi sholat dalam sikap dan perilaku serta dampaknya dalam memotivasi pola pikir positif yang dibutuhkan dalam membangun karakter manusia yang beriman, bermoral dan berilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi penggerak pembangunan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah.RD100/RD87

Pasaman Rabu 25 Mei 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman


Pertanyaan Komisi B Dijawab Tuntas
Pasaman, BRM
Biarpun pertanyaan yang diajukan oleh Komisi B DPRD Pasaman tidak ada relevansinya dan memang tidak terkait langsung pada Tanggapan Komisi – Komisi Dewan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Rancana Tata Ruang Wilayah (Ranperda – RTRW) dan Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Ranperda SOTK BPBD) Kabupaten Pasaman pada sidang Kamis, 19/5, namun Wabup Daniel tetap memberi jawaban yang memuaskan pada Penyampaian Jawaban Bupati Pasaman atas tanggapan komisi – komisi Dewan terhadap Ranperda – RTRW dan Ranperda SOTK BPBD Senin 23/5 lalu.
Wabup Daniel mengaku merasa senang karena ini merupakan suatu kesempatan bagi dirinya untuk melakukan klarifikasi dan memaparkan permasalahan ini di hadapan anggota dewan yang terhormat.
Menyangkut masyarakat Jorong Tikalak Nagari Tanjuang Baringin yang belum tersentuh penerangan listrik, dijelaskan, bahwa berdasarkan koordinasi dengan PLN Lubuk Sikaping, sebenarnya hal ini telah diusulkan PLN /Ranting Lubuk Sikaping ke PLN Wilayah di Padang, agar kiranya penambahan jaringan di daerah Tikalak Nagari Tanjuang Baringin dapat direalisasikan tahun ini. Tentu kita semua berharap hal ini dapa terealisasi dalam waktu dekat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita pada daerah tersebut, ungkap Daniel.
Sehubungan dengan tanggapan komisi B tentang perkembangan dugaan ijazah palsu pasangan H. Benny Utama – Daniel, dikatakan, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 UU No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa Pemerintah Daerah tidak mempuntai kewenangan menyangkut dengan urusan politik luar negeri, pertanahan, Keamanan, Justitia, moneter dan fiscal nasional serta agama. Walaupun ini tidak merupakan kewenangan Pemkab Pasaman unutk menjelaskannya, tapi merasa perlu menyampaikan apa yang terjadi sesungguhnya.
Kami (Daniel) menamatkan sekolah dasar pada tahun 1967 di Simpang Tonang dan sampai ssat ini kami masih punya teman sekolah dan guru yang mengajar kami di waktu SD yang mengetahui bahwa kami bersekolah di SD tersebut hingga selesai/tamat.
Pada tahun 1968, Daniel melanjutkan ke SMPN Rao yang kebetulan karena ketiadaan biaya, dibawa pamannya bersekolah disana. Dan salah seorang teman sebangkunya di sekolah tersebut adalh Kolonel Laut Iskandar Lubis, anak dari Bapak Haji Karim yang sekarang masih bertugas di Mabes AL – RI. Pada saat naik kelas 2, pindah ke SMPN Simpang Tonang hingga tamat tahun 1970. Guru dan teman Daniel di sekolah bersangkutan hingga saat ini masih mengetahui bahwa Daniel berasal dari sekolah itu.
Kemudian kami (Daniel) melanjutkan ke STM Labor IKIP Padang. Karena kesulitan hidup, sempat berhenti dan bekerja sebagai kuli bangunan di Padang hingga kondisi sudah memungkinkan untuk sekolah kembali. Maka tahun 1972 pindah ke STM Muhammadiyah Padang pada kelas yang sama yaitu kelas 1. Setelah naik kelas 2, kembali terhenti atas alasan ekonomi dan berjualan di Pasar Raya Padang sampai tahun 1975. Awal tahun 1976, kembali melanjutkan ke SMAN Lubuk Sikaping dengan masuk kelas 2 jurusan IPA hingga tamat di SMAN Lubuk Sikaping Tahun 1977.
Hal itu diketahui dan disaksikan teman dan guru Daniel, salah seorang gurunya adalah Ibu Hasniar Rudolf (Ibunda Bupati H. Benny Utama-red) dan salah seorang teman adalh Ir. Nasrun yang saat ini menjabat Kadis Perkebunan Kabupaten Pasaman.
Pada tahun 1978 Daniel melanjutkan kuliah di PGSLP jurusan matematika di Padang hingga tamat tahun 1979. Salah seorang teman kuliah adalah Drs. Ali Asmar yang kini menjabat Sekdaprov Sumbar. Pada tahun 1979 – 1987 menjadi guru matematika di SMPN Simpang Tonang. Tahun 1987 – 1992 menjadi guru matematika di SMPN Lubuk Sikaping dan juga Menjadi Guru Inti Matematika Kabupaten Pasaman. Pada tahun 1991 terpilih menjadi guru teladan tingkat kabupaten Pasaman. Pada tahun 1992 – 2010 bekerja pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
Berkaitan dengan ini, Daniel mengucapkan terima kasih kepada Polres Pasaman dan Polda Sumbar yang telah langsung melakukan klarifi8kasi ke Simpang Tonang dan Lubuk Sikaping untuk membuktikan apakah semua yang dijalani dan dimiliki palsu atau tidak.
Selanjutnya Daniel berujar : ”Alangkah naif dan tidak bermoralnya kami maju sebagi calon wakil bupati pasaman periode 2010 – 2015 jika kami meiliki ijazah palsu Cuma hanya demi mengejar sebuah kedudukan dan melakukan pembohongan kepada masyarakat, sementara kami adalah seorang pendidik dan pernah menjadi guru teladan di Kabupaten Pasaman”.
Mengenai masa perpanjangan batas usia pensiun Sekdakab Pasaman, ini adalah wewenang Bupati Pasaman sebagai Pejabat pembina Kepegawaian di Daerah. Perpanjangan masa pensiun Sekdakab Pasaman berpedoman kepada tiga hal, pertama, PP No. 65 Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang perubahan kedua atas PP No. 32 Tahun 1979 tentang pemberhentian PNS.
Dasar kedua, Surat Edaran Men PAN RI No. SE/04/M.PAN/03/2006 tanggal 28 Maret 2006 perihal batas usia pensiun PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I dan eselon II. Ketiga, SK BKN No. K-26-30/V.80-9/1999 tanggal 27 juni 2006 perihal batas usia pensiun PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I dan eselon II yang menyebutkan perpanjangan batas usia pensiun PNS yang menduduki jabatan struktural eselon II dilakukan secara selektif dengan memperhatikan aspek kompetensi, kaderisasi dan aspek kesehatan. Perpanjangan tersebut ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang lagi untuk masa paling lama 2 tahun, setelah mendapat pertimbangan dari Baperjakat.
Sesuai dengan hal tersebut, perpanjangan batas usia pensiun Sekdakab Pasaman, ditetapkan dengan keputusan Bupati Pasaman nomor 882.4/01/BKD-2010 tanggal 6 Oktober 2010 untuk jangka waktu 1x perpanjangan masa 2 tahun terhitung sejak 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2012.RD100/RD87



Lubuk Sikaping, BRM

Sebanyak 12 paket pekerjaan proyek pembangunan fisik yang dianggarkan pada ABPD Kabupaten Pasaman Tahun 2011 menjadi objek Penawaran Lelang Tahap II oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Pasaman terhadap yang bertempat di Gedung Pertemuan Bappeda Pasaman, Senin 23/5.

Nama Paket, Satuan Kerja, Lokasi/Kecamatan dan HPS (Rp.) serta Kode Sub Bidang pekerjaan tersebut , masing masing adalah, pertama, Perbaikan Alur Sungai Batang Gugung Kec. Padang Gelugur, Rp. 200.000.000,-. Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 17 rekanan. Kedua, Rehabilitasi Jalan Ruas Resetlemen Malampah Kec. Tigo Nagari, HPS Rp. 200.000.000,-. Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 28 rekanan. Ketiga, Penyempurnaan TPA Koto Tangah, Kec. Bonjol HPS Rp. 162.000.000,- . Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 6 rekanan. Keempat, Rehabilitasi Jembatan Ruas Batu Batindih - Lembah Bukit Kec. Lubuk Sikaping HPS Rp. 150.000.000,- . Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 12 rekanan. Kelima, Pembuatan Taman Hutan Kota Lubuk Sikaping HPS Rp. 150.000.000,- . Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 8 rekanan.

Keenam, Peningkatan Jalan Ruas Lansat Kadap - Jorong III Rambah Kec. Rao Selatan HPS Rp. 140.000.000,- . Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 17 rekanan. Pembangunan Rumah Dokter Puskesmas Ladang Panjang Kec. Tigo Nagari HPS Rp. 192.360.000,- Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 17 rekanan. Kedelapan, Pembangunan Polindes Sungai Lolo Kec. Mapat Tunggul Selatan HPS Rp. 150.000.000,- Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 10 rekanan. Kesembilan, Pembangunan Polindes Pintu Aia Muaro Sungai Lolo Kec. Mapat Tunggul Selatan HPS Rp. 149.780.000,- Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 16 rekanan. Kesepuluh, Pembangunan Polindes Bukit Lintang Kec. Tigo Nagari HPS Rp. 125.225.000,- . Kesebelas, Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Pasar Inpres Tapus Kec. Padang Gelugur HPS Rp. 180.000.000,- Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 11 rekanan. Keduabelas, Pengadaan Marka Jalan Dinas Perhubungan & Pariwisata Kec. Lubuk Sikaping HPS Rp. 135.950.000,- Dengan jumlah penawaran yang masuk sebanyak 8 rekanan.RD100/RD87




Pasaman, BRM
Kelompok Tani Aek Gala – Gala Mandiri yang berada di Durian Kadap II Jorong Bahagia Nagari Padang Gelugur Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman yang direvitalisasi dari sebelumnya bernama Kelompok Tani Durian Kadap pada tahun 2007 lalu, hingga saat ini telah sangat eksis dengan beberapa jenis bidang usaha yang dijalankan oleh 56 orang anggota intinya disamping terbuka untuk membina masyarakat petani lain disekitarnya.

Afzal Edhy Nasution selaku Ketua Keltan Aek Gala – Gala Mandiri yang diwawancarai BRM di Lubuk Sikaping Selasa, 24/5 memaparkan perkembangan kiprah kelompoknya saat ini yang telah menuai banyak keberhasilan, disamping kesulitan permodalan dan fasilitas merupakan sisi lain dari fenomena usahanya.

Menurut Afzal, bidang usaha yang ditekuni Keltan Aek Gala – Gala Mandiri adalah di bidang pertanian berupa sawah yang melakukan pengembangan Padi Tanam Sebatang (PTS), di bidang perkebunan dengan budidaya kakao dan di bidang peternakan yang mengembangkan usaha itik. Dan tidak ketinggalan pula kepedulian terhadap pelestarian hutan dengan penanaman pohon mahoni di perbukitan hulu anak sungai yang merupakan sumber air satu-satunya di daerah itu.

Usaha pertanian dengan pola PTS mulai dilaksanakan sejak tahun 2009 lalu dengan mendapatbantuan bibit dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Pasaman dan penyuluhan secara berkala dari BP2KP Pasaman, Keltan Aek Gala – Gala Mandiri membuktikan hasil panen padi lebih dari 2x lipat dari hasil tanam padi lokal.

Namun, kata Afzal, periode tanam pada setiap tahunnya baru dapat dilaksanakan 2x, karena hanya mengharapkan pengairan dari tadah hujan. Sedangkan anak sungai yang berada di lereng perbukitan daerah itu belum dapat dialirkan ke sawah mereka karena belum adanya jaringan irigasi desa (Jides) . Untuk mengatasinya, Afzal mengaku sudah sering menyampaikannya kepada Wali Nagari maupun camat Padang Gelugur untuk diusulkan agar dibangunkan Jides, hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan terkabul. Jika Pemkab Pasaman segera membuatkan Jides yang akan mengairi sekitar 100 Ha sawah itu, maka Afzal yakin Keltan Aek Gala-Gala Mandiri akan bisa melakukan tanam padi 3x setahun, sehingga akan berdampak hasil produksi padi di daerah ini dan Pasaman pada umumnya.

Terhadap usaha perkebunan kakao, Keltan Aek Gala-Gala Mandiri memiliki lahan sekitar 19,6 ha yang hampir semuanya telah panen, tinggal 15.000 batang bibit kakao yang dibantu Dinas Perkebunan Pasaman pada tahun 2009 lalu, kini masih dalam keadaan berputik.

Di bidang peternakan, yang digeluti saat ini adalah peternakan itik perorangan yang berkisara antara 50 ekor hingga 2000 ekor, tergantung permodalan sendiri-sendiri, dengan produksi telur untuk pasan umum dan pembibitan untuk lingkungan anggota Keltannya. Dikatakan Afzal, ke 56 orang anggotanya sudah mendapat sertifikat Pelatihan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Pasaman pada tahun 2009 dan Dinas Perikanan dan Peternakan Provinsi Sumatera Barat pada Tahun 2010 lalu.

Dari Dinas Perikanan dan Peternakan Pasaman, Keltan Aek Gala-Gala Mandiri pernah mendapat bantuan 500 ekor itik yang dibagi untuk 56 orang sehingga masing-masingnya mendapatkan 16 ekor. Pada tahun 2009 Keltan Aek Gala-Gala Mandiri memperoleh bantuan dana Rp. 100 juta dari Dinas Perikanan dan Peternakan Provinsi Sumatera Barat yang dibelikan pada itik siap produksi telur yang masing-masing anggota mendapat 25 ekor untuk 56 orang.

Pada bulan desembar tahun 2010 lalu, Dinas Perikanan dan Peternakan Provinsi Sumatera Barat membantu I unit mesin tetas telur digital berkapasitas 1000 butir dan itu baru 1x penetasan yang dilaksanakan. Tingkat keberhasilannya mencapai 85% hidup. Dimana bibit tersebut dijual kepada anggota.

Saat ini Keltan tersebut menempati gudang candangan pangan Gapoktan Harapan Tani Durian Kadap dan berniat untuk membangun sekretariat sendiri di tanah yang dibeli untuk kelompok seluas 36x26 meter. Sementara untuk mengelola usahanya dilakukan penanggung jawab masung-masing bidang usaha. Bidang pertanian diketuai oleh Hairun Harahap, bidang peternakan dikelola Hasan Siregar dan bidang Perkebunan dipimpin Ali Mansur Pane yang sekaligus menjadi Manejer LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis) yang saat ini sudah memiliki omzet lebih dari Rp. 50 juta.RD100/RD87

pasaman selasa 24 mei 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman


Pemkab Pasaman Setujui Tanggapan Komisi DPRD
Pasaman, BRM

Penyampaian Jawaban Bupati Pasaman atas Tanggapan Komisi – Komisi Dewan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Rancana Tata Ruang Wilayah (Ranperda – RTRW) dan Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Ranperda SOTK BPBD) Kabupaten Pasaman yang dibacakan Wabup Daniel, berlangsung pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pasaman Senin 23 Mei 2011.
Terhadap Ranperda SOTK BPBD, Wabup Daniel mengemukakan pihaknya sependapat dengan Komisi A bahwa sebaiknya tahapan seleksi unsur pengarah dari profesional/ahli yang diplih melalui uji kepatutan dan kelayakan dilakukan DPRD Pasaman dan akan ditindaklanjuti dengan Perbup Pasaman. Kepada Komisi C mengkritisi SOTK BPBD agar dianalisa kembali, Wabup Daniel menyatakan telah disesuaikan dengan kondisi dan situasi Kabupaten Pasaman. Mengenai teknis pemberian bantuan, Pemkab atau BPBD melihat dan terjun langsung ke lokasi bencana merupakan suatu keharusan dan kewajiban Pemkab, dan telah dibantu sesuai kemampuan keuangan dalam bentuk logistik dan sugesti. Disamping itu pencegahan, penanggulangan bencana selalu dilakukan sosialisasi kesiapsiagaan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Sedangkan tentang Ranperda – RTRW tahun 2010 – 2030 telah disesuaikan dengan UU No. 26 Tahun 2007 dan Permen PU No. 16 Tahun 2009. Selanjutnya akan melakukan revisi terhadap RPTD, RPJMD dan RPJTD.
Dikatakan, khusus kehutanan, akan dilakukan identifikasi terhadap lokasi kawasan hutan yang telah dirubah fungsi kawasan hutan dan peta penunjukan kawasan yang baru telah disetujui Menteri kehutanan RI dan akan disosialisasikan agar masyarakat juga mengetahui kawasan hutan lindung dan mana kawasan yang boleh digarap.
Saran agar mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan telah diakomodir oleh Pemerintah Pusat terhadap Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasaman dan akan sangat besar dampaknya kepada masyarakat, untuk itu agar dipersiapkan segala sesuatu ketentuan peraturannya, disambut baik dan dinyatakan dapat diterima oleh Pemkab Pasaman.
Pemkab Pasaman menyatakan akan mempersiapkan program/kegiatan dalam APBD Kabupaten Pasaman sehubungan telah disyahkan Ranperda RTRW Kabupaten Pasaman tahun 2010 – 2030, secara terncana dan terarah, sehingga memebrikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.RD100/RD87



Ka Rutan Lubuk Sikaping Diserahterimakan
Pasaman, BRM
Serah Terima Jabatan Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Lubuk Sikaping dari pejabat lama Syofyan, SH kepada pejabat yang baru Novriadi, Bc.IP,SH.MM berlangsung khidmat, yang dihadiri Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Prov. Sumatera Barat Sunar Agus, Bc.IP,SH.MH, Wakil Bupati Pasaman Daniel besrta unsur Muspidakab setempat, Senin, 23/5.
Pejabat lama Syofyan, SH telah memimpin Rutan Lubuk Sikaping sejak tahun 2008 hingga 2011 ini, beberapa hari sebelumnya telah dilantik menjadi Ka Rutan Solok Sumbar. Sedangkan Novriadi, Bc.IP,SH.MM, sebelumnya menjabat Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Bukit Tinggi.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Prov. Sumatera Barat, Sunar Agus, Bc.IP,SH.MH, dalam sambutannya mengungkapkan, FORUM DILKUMJAPOL (Pengadilan, Kemenkumham (Rutan), Kejaksaan dan Kepolisian) sudah 2X diadakan untuk Prov. Sumatera Barat, diharapkan untuk bisa diaplikasikan di Kabupaten/Kota termasuk di Lubuk Sikaping.
Kadivmas Sunar Agus, Bc.IP,SH.MH, lebih lanjut mengemukakan, upaya penegakkan hukum dengan pembentukan Forum Dilkumjapol tersebut bukan untuk mengatur penanganan kasus, tetapi lebih ditujukan kepada penggalangan koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan tugas dari masing-masing institusi.
Terhadap Kepala Rutan yang baru, Kadivmas Sunar Agus minta untuk segera melakukan konsolidasi ke lingkungan internalnya. Diharapkan pula siap menyingsingkan lengan baju segera bekerja keras untuk membenahi institusinya dengan mengacu kepada SOP (standar operasional prosedur) yang ada tanpa mengabaikan kebersamaan dan keterpaduan.
Soal rotasi dan mutasi di lingkungan Kemenkumham merupakan hal lumrah dan wajar saja. Yang jelas, mutasi merupakan suatu peningkatan kinerja dan promosi dari jabatan sebelumnya, ujar Sunar Agus.
Sementara, Wakil Bupati Pasaman Daniel pada kesempatan itu, meminta kepada Kepala Rutan yang baru, untuk senatiasa menegakan koordinasi keterpaduan dalam pelaksanaan tugas Rutan.
“Kami siap dari Pemkab Pasaman membantu kegiatan kemasyarakatan melalui SKPD terkait, seperti pendidikan dan pembinaan Napi dan sebagainya. Saya yakin, manajemen tanpa dukungan semua pihak, tiada artinya. Oleh karena itu, perlu sinergi semua pihak, bukan saja Pemkab Pasaman, tetapi termasuk unsur penegak hukum”, ungkap Daniel.
Untuk itu, Wabup menghimbau kepada seluruh petugas Rutan seharusnya ikut menjalankan tugas dan fungsi pembinaan kemasyarakatannya.
Usai sertijab, Ka Rutan yang baru, Novriadi, Bc.IP,SH.MM saat ditemui BRM di ruang kerjanya memamaparkan tentang strateginya ke depan. Disebutkan, kegiatan – kegiatan positif yang sudah berjalan baik selama ini, diupayakan akan lebih ditingkatkannya. Begitu juga perhatian yang telah diberikan Pemkab Pasaman terhadap Lapas Lubuk Sikaping, Novriadi menyatakan, “Kami sangat berharap dapat ditingkatkan pada masa-masa mendatang demi terwujudnya masyarakat yang mandiri”.
“Pada kesempatan ini, kami juga sangat berharap dukungan dari semua pihak, bukan saja dari lingkungan Rutan, tetapi juga Pemkab serta seluruh insan pers dalam rangka menegakkan hukum”, pinta Novriadi.
Disebutkan juga, di Sumbar, pembinaan terhadap pemakai Narkoba, dimana dampak kesehatannya berakibat pada rentannya terhadap HIV/Aids. Oleh karena itu, selain perlunya sosialisasi dengan pihak kesehatan, untuk pembinaan mental, Kemenkumham juga bekerja sama dengan Kantor kementrian agama dalam hal ini Rutan Lubuk Sikaping dengan Kemenag Pasaman untuk terapi lisensi kedepan agar bisa diberikan.
Sedangkan dengan Pemkab Pasaman sebagai pemerintahan otonomi, memang tidak dapat memberikan dukungan langsung, tetapi bisa dalam bentuk dana hibah dan kerjasama lainnya yang dibutuhkan dalam pendidikan dan pembekalan para Napi (narapidana) menjadi manusia mandiri. Dari yang selama ini mereka menganggur, mereka punya keterampilan atau keahlian untuk bekerja atau membuka lapangan usaha setelah mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat nanti, pungkas Novriadi.RD100

Pukesmas Beri Pembinaan UKS
Di SMPN 1 Lubuksikaping
Lubuksikaping, BRM
Pukesmas Kecamatan Lubuksikaping Kabupaten Pasaman mengadakan pembinaan kepada para siswa yang tergabung sebagai anggota UKS SMP Negeri 1 Lubuksikaping dalam rangka persiapan SMP Negeri 1 Lubuksikaping untuk mengikuti Lomba UKS tingkat Kabupaten Pasaman tahun 2011 mendatang, yang berlangsung beberapa waktu lalu di sekolah tersebut.
Pemberian binaan oleh Pukesmas Lubuksikaping yang langsung dipimpin oleh Kepala Pukesmas Lubuksikaping Ida Trina, S.Km., didampingi oleh Dr. Helvi Yeriza dan Westi Ks, A.Md. Keb. yang dilaksanakan di ruang kelas VIII.1. RSBI.
Ada pun materi-materi yang disampaikan dalam sesi ini adalah: Pembekalan kesehatan reproduksi remaja dan KKR tentang penyakit HIV & AIDS oleh Ida Trisna dan Dr. Helvi dan Pembekalan tentang bahaya Narkotika, psychotropica dan zat adiktif berbahaya Napza oleh Westi KS.
Dikatakan, selain untuk persiapan untuk mengikuti Lomba UKS tingkat Kabupaten, pengetahuan kesehatan dan upaya preventif terhadap narkoba perlu disosialisasikan pada anak usia remaja, diman akhir-akhir ini Kabupaten Pasaman sangat maraknya temuan peredaran narkoba jenis ganja dan sabu yang diungkap Polres Pasaman, sehingga anggota UKS SMP Negeri 1 Lubuksikaping juga perlu giat mensosialisasikannya kepada siswa lainnya agar tidak terjebak pada dunia hitam sehingga terkena penyakit berbahaya sejenis HIV/Aids dan suramnya masa depan generasi penerus bangsa ini akibat korban pemakaian Napza tersebut.RD100/RD87


Mapat Tunggul Peroleh PLTMH
Mapat Tunggul, BRM
Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah di Kecamatan, tentunya harus siap menjalankan tugas yang diamanahkan sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan semenjak bertugas di Kecamatan Mapatunggul sampai saat ini, semuanya alhamdulillah berjalan dengan lancar.

Walaupun berbagai kendala kadang muncul, namun bisa diatasi dengan komunikasi yang pas untuk mencarikan solusi terbaik diantara semua stakeholder yang terkait di Kecamatan, seperti yang dipaparkan Drs. Azwardi Camat Mapat Tunggul saat berbincang-bincang dengan wartawan Jum’at (20/5) di Lubuk Sikaping.

Dikatakannya, pada Tahun 2011 ini dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat Kecamatan Mapatunggul, mendapat alokasi dana bantuan langsung masyarakat melalui program PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp. 600 Juta dan melalui program PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan dengan alokasi dana sebesar Rp. 550 Juta yang akan diperuntukkan dalam pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro).

“Demi menyukseskan semua kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kepentingan bersama ini, kita harapkan, partisipasi dan peran serta juga kerjasama antara masyarakat terus terjalin dengan baik dan mari saling meningkatkan koordinasi antara pelaku PNPM dengan masyarakat serta seluruh pihak-pihak yang terkait guna peningkatan usaha ekonomi masyarakat dan penanggulangan kemiskinan,” jelas Azwardi. RD100/RD87

pasaman senin 23 mei 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman



PORDINI/OOSN – SD PASAMAN SUKSES
Lubuk Sikaping, BRM
Pekan Olahraga Dini (PORDINI)/Olympiade Olahraga Siswa Nasional Sekolah Dasar (O2SN – SD) Tingkat Kabupaten Pasaman Tahun 2011 yang berlangsung dari 18 – 20 Mei 2011 lalu yang diselenggarakan Dinas Pemuda Olahraga Dan Kebudayaan (Disporabud) Kabupaten Pasaman di Lubuk Sikaping, yang diikuti utusan kontingen dari 12 Kecamatan itu, mempertandingkan 10 Cabang Olahraga. Acara penyerahan medali dan penutupannya dilakukan oleh Wakil Bupati Pasaman, Daniel, Jumat, 20/5 lalu.
Turut dihadiri, Ny. Susi Daniel, Ketua DPRD Pasaman, jajaran Muspidakab, Kepala SKPD, Ketua KONI dan Pengcab Olahraga Pasaman, Para Kepala UPTD TK/SD dan PLS se Pasaman, para Kepala SD yang mendampingi official dan kontingennya masing – masing.
Wabup Daniel menyatakan bahwa PORDINI/OOSN – SD ini bukan akhir dari tujuan olahraga dan tidak pula satu-satunya ajang untuk menunjukkan kemampuan prestasi, namun lebih dari itu, olahraga dalam berbagai bentuk pertandingan dan perlombaan harus menjadi bagian dari pembinaan sikap mental yang sportif dan bertanggung jawab. Sehingga semua siswa dari usia dini hendaknya juga bisa membentuk fisik yang baik dengan cara berolahraga dan jika memiliki potensi lebih, maka dapat disalurkan pada bermacam iven yang mulai dari tingkat sekolah sampai ke tingkat nasional bahkan internasional.
Dikatakan, keberhasilan pembangunan turut dipengaruhi oleh kesehatan jiwa dan raga serta kemampuan intelektual yang handal yang salah satu cara pembinaannya melalui kompetisi olahraga tersebut. Dan terhadap mereka yang berhasil meraih keberhasilan prestasi dengan mendapat medali agar lebih mempersiapkan diri untuk tetap berlatih dan menjaga kemampuan bertandingnya, agar dapat menjadi duta bagi Kabupaten Pasaman untuk tingkat provinsi nanti maupun yang lebih luas lagi ruang lingkupnya, ungkap Daniel.
Manfaat lain dari kompetisi ini, dapat menjadi wadah jalinan silaturaim antar sekolah, antar kecamatan dan lintas keragaman dalam kerukunan hidup bermasyarakat yang perlu diperkenalkan sejak usia dini. Selain itu, olahraga merupakan salah satu cara untuk mengangkat citra Kabupaten Pasaman pada dunia luar serta mampu membawa perubahan taraf kehidupan melalui prestasi tersebut, jelas Daniel lagi.
Sementara itu, Kepala Disporabud Pasaman, H. Masril, SH MM selaku Ketua Panitia Pelaksana, dalam laporannya menyampaikan, bahwa para peserta PORDINI/OOSN – SD Tingkat Kabupaten Pasaman Tahun 2011 merupakan utusan dari peserta terbaik di masing – masing kecamatan. Dari 12 kecamatan di daerah ini mengikutsertakan 240 orang Pelatih/Official dan Atlit sebanyak 576 orang untuk mengikuti 10 Cabang Olahraga, yaitu; Atletik, Catur, Renang, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Sepak Bola, Sepak Takraw, Bola Volli, Pencak Silat dan Senam. Lokasi pertandingan tersebar di beberapa tempat. Misalnya, atletik di Gelora Tuanku Imam Bonjol, Lubuk Sikaping, catur di lapangan Dinas Pemuda dan Olahraga Pasaman,. Renang di Kolam Renang Pesona Wisata.
Disebutkan Masril, dari semua pertandingan tersebut, yang akan menjadi utusan Kabupaten Pasaman mengikuti PORDINI/OOSN – SD Tingkat Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang pada tanggal 02 – 05 Juni 2011, untuk empat cabang olahraga, yaitu, ; Atletik, Catur, Bulu Tangkis tunggal putra dan putri, dan Sepak Bola. Untuk itu, Kabupaten Pasaman akan mengutus atlit sebanyak 21 orang, khusus cabang atletik hanya mempertandingkan nomor Lempar Turbo, Lompat Katak, Spring Gawang.
Sebagai pertandingan pamungkas penutupan sore itu, digelar pertandingan final sepak bola antara Kesebelasan Kecamatan Panti menghadapi Mapat Tunggul, yang berhasil dimenangkan Kesebelasan Kecamatan Mapat Tunggul dengan skor 2 : 1.
Pada acara penutupan yang dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (Gelora) Tuanku Imam Bonjol Tanjuang Baringin Lubuk Sikaping itu, disampaikan peringkat perolehan medali dari masing – masing kecamatan, sebagai bentuk urutan rangking prestasi yang diraih para atlit cilik tersebut. Peringkat Juara Umum diraih Lubuk Sikaping yang mengumpulkan medali 10 Emas, 3 Perak dan 2 Perunggu. Posisi kedua, ditempati Kecamatan Padang Gelugur dengan 4 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Urutan ketiga jatuh kepada Kecamatan Rao dengan 3 emas, 7 perak dan 2 perunggu.
Selanjutnya, urutan keempat diperoleh kepada Kecamatan Panti dengan 3 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Kelima, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan mendapatkan 3 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Keenam, Kecamatan Rao Selatan meraih 2 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Ketujuh, Kecamatan Bonjol meraih 2 emas, 3 perak dan 1 perunggu. Kedelapan, Kecamatan Mapat Tunggul memperoleh 2 emas dan 1 perunggu. Kesembilan , Simpati 2 emas. Sepuluh, Rao Utara 1 emas, 4 perak dan 5 perunggu. Sebelas, Tigo Nagari 1 emas dan 5 perunggu. Terakhir, Kecamatan Dua Koto mendapat 3 perak dan 3 perunggu.RD100/RD87

Menkominfo: Penting Jaga Konsistensi Kebangkitan Nasional
Pasaman, BRM
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tingkat Kabupaten Pasaman ditandai dengan upacara bendera oleh jajaran Pemkab Pasaman, di Halaman Depan Kantor Bupati Pasaman, dengan inspektur upacara, Ketua DPRD Pasaman Yasri. Dalam amanat upacara tersebut, Yasri membacakan sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) sebagai Ketua Umum Nasional Pelaksana Peringatan Harkitnas 2011, Jumat, 20/5 .
Yasri menyatakan, tahun ini telah lebih dari seratus tahun Indonesia berproses menjadi bangsa berdaulat dengan diwarnai berbagai pasang surut nilai kebangsaan seiring tuntutan zaman. “Berbagai ancaman terhadap bangsa nyatanya tidak menggoyahkan kesatuan. Karena itulah, sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk menjaga konsistensi hakikat semangat kebangkitan nasional dalam menghadapi kemajuan dan perubahan.
Yasri berpesan, generasi muda juga hendaknya menguatkan karakter nasional yang menjadi jati diri bangsa. “Sebab, generasi mudalah yang akan mengarahkan bangsa di masa depan, sehingga Indonesia menjadi sejajar dengan bangsa lain,” kata Yasri.
Selepas upacara, 600 murid TK menampilkan senam massal. Pada kesempatan yang sama, Bupati Pasaman, Benny Utama menyerahkan piala dan penghargaan kepada para Pemenang, Guru, Tutor dan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kabupaten Pasaman, serta Pemenang Lomba Jambore yang diselenggarakan Bidang PLS Disdik Pasaman tahun 2011 ini. RD100/RD87


P2BN Sebagai Jurus Lawan Kemiskinan
Pasaman, BRM
Bupati Pasaman, Benny Utama tidak menyangkal Pasaman masuk kategori daerah termiskin kedua dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar. Meski miskin secara ekonomi, Pasaman kaya prestasi. Sejumlah prestasi yang berhasil diraih di antaranya juara IV Ujian Nasional 2011, juara III Porprov tahun 2010, Camat Teladan Sumbar 2011. Sejak menjalankan amanah rakyat sebagai Bupati Pasaman, Benny Utama tampaknya juga menabuh genderang perang kemiskinan.
Sejumlah pola dan program untuk menggusur kemiskinan rakyat Pasaman terus diluncurkan. Program terbaru, Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN). Program P2BN ini lahir dari inspirasi Benny Utama sejak menjadi calon Bupati Pasaman dulu. P2BN ini adopsi dari PNPM-MP, secara nasional berjalan 2005 lalu. Hal tersebut diakui sang pencetus P2BN, Benny Utama saat launching program P2BN di Gedung Syamsiar Thaib Lubuksikaping, Kamis (19/5).
”Program P2BN ini diadopsi dari PNPM-MP, kita ambil sisi positifnya saja. Tentu sepanjang kegiatan berdampak bagus bagi masyarakat, kenapa tidak kita tiru, karena telah jelas dapat mengentaskan kemiskinan,” terang Bupati Pasaman, Benny Utama. Sebagai bentuk keseriusan memerangi kemiskinan di Pasaman, Benny Utama telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 14 tahun 2011 tentang P2BN dengan alokasi dana khusus kepada Pemerintah Nagari.
Alokasi dana di nagari selama ini, umumnya hanya menyentuh kegiatan rutin nagari dan operasional di pemerintahan nagari. Namun sangat minim untuk pembangunan masyarakat nagari. Sehingga untuk mendukung program berbasis nagari penting diterapkan menciptakan P2BN tersebut.
Melalui P2BN, pemerintahan nagari sampai ke jorong, akan diberdayakan untuk membangunan masyarakat ke arah yang lebih maju dan berkeadilan. Teknis program P2BN ini diusul masyarakat ke jorong. Tiap nagari mengajukan paling sedikit tiga usulan kegiatan ke tingkat kabupaten untuk dapat direalisasikan.
”Usulan ini diverifikasi tim teknis dari SKPD terkait di tingkat kabupaten. Untuk itu, silakan berlomba mengajukan program terbaiknya, karena besaran alokasi dana untuk tiap nagari tidak akan sama,” ajak Bupati di hadapan undangan acara yang terdiri unsur Muspida, SKPD, Camat, Wali Nagari, Fasilitator. RD100/RD87




Pasaman BRM


Gonjang ganjing tentang keberadaan dan ketidakjelasaan status uang jaminan (Bank Garansi) dari PT. Putra Rao Jaya (PRJ) sebesar Rp. 2,172 Milyar lebih di Kabupaten Pasaman terus menjadi bahan perbincangan dan pertanyaan ditengah-tengah masyarakat, ketika ditanyakan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Drs. Syamsurizal mengaku tidak mengetahui pasti.

“Setahu saya, dana itu tidak masuk ke kas daerah (Pemkab Pasaman-red)”, ujar Syamsurizal. Namun untuk lebih jelasnya, coba tanya pada Dinas Kehutanan yang sekarang dikepalai Yozawardi, S.Hut, tapi kalau yang menjabat sewaktu perjanjian dengan PT PRJ, Kadishut dijabat oleh Masril, SH, sebut Syamsurizal kepada BRM di Lubuk Sikaping, Kamis, 19/5 lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Pasaman Yozawardi, S.Hut., yang dikonfirmasi wartawan tentang status dan keberadaan dana jaminan dari PT. PRJ tersebut, Jum’at (20/5) diruang kerjanya, mengaku sampai saat ini tidak tahu statusnya, dimana dan kemana perginya dana Jaminan senilai Rp. 2,1 Miliar lebih itu, karena serah terimanya-kan dengan Bupati.

Menurut Yozawardi Bank Garansi itu adalah, apabila PT. PRJ itu mangkir dari kewajibannya, maka Pemkab Pasaman berhak untuk mengklaim dana jaminan tersebut. “Dan sepengetahuan kita, PT. PRJ telah membayar retribusi DR (Dana Reboisasi) dan dana PSDH ke rekening Menteri Kehutanan Republik Indonesia, tetapi apakah kewajibannya itu telah sesuai dengan yang seharusnya, itulah sekarang yang sedang kita teliti dan kita pelajari, berapa produksinya, LHP-nya dan berapa kewajibannya yang seharusnya dibayar oleh PT. PRJ,” tandasnya.

Seperti diketahui PT. PRJ yang berkantor pusat di Jalan Singosari Gg. Lantoro 1 Desa Pahang Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara dan menunjuk kantor cabang bertempat dijalan H. Adam Malik No 89 Kampung Baru Lubuk Sikaping Pasaman, memperoleh Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) pada Tahun 2006 yang berlokasi di Jorong Soma Kenagarian Muara Tais Kecamatan Mapatungul Kabupaten Pasaman, dengan perjanjian akan membangun perkebunan kelapa sawit di Jorong Soma Kanagarian Muara Tais seluas 1000 Hektar.

Walaupun dalam perizinannya hanya merambah hutan 600 Hektar dengan menyerahkan Bank Garansi kepada Bupati Pasaman saat itu H. Yusuf Lubis sebesar Rp. 2.172.943.032, yang dikeluarkan oleh PT. Bank Mandiri (persero) Tbk Cabang Padang Lapangan Imam Bonjol. Dari dokumen Bank Garansi (jaminan pelaksanaan) dicantumkan tempat dan tanggal jatuh tempo, Padang 03/09/07, menetapkan Applicant (pelaksana proyek) PT. PRJ, Jl. Adam Malik No. 89 Kampung Baru Lubuk Sikaping Sumatera Barat, dengan Benefictary (penerima garansi) Bupati Pasaman Jl. Sudirman No 40 Lubuk Sikaping Sumatera Barat, disebutkan masa berlaku garansi 1 Tahun sejak 04 September 2006 dan berakhir/jatuh tempo 3 September 2007.

Ironisnya, setelah sukses mendapatkan legalitas IPK, PT. Putra Rao Jaya dengan leluasa, diduga merambah hutan Pasaman dengan menguras puluhan kubik kayu berbagai jenis yang bernilai komersil yang diperkirakan bernilai Miliaran Rupiah, tetapi setelah hutan dibabat, realisasi pembukaan kebun kelapa sawit tak kunjung terwujud.

Informasi yang dihimpun BRM, hamparan seluas 1000 hektar areal hutan dikawasan Jorong Soma Kenagarian Muara Tais, kini telah menjadi semak belukar, perkebunan kelapa sawit yang dijanjikan tidak juga terealisasi dan hanya tinggal janji, bahkan dampak yang ditimbulkannya mengakibatkan puluhan kilo jalan beraspal hancur jadi jalan berlobang dan berlumpur disebabkan lalu lalangnya truk bermuatan berat membawa kayu, belum lagi ancaman bencana alam yang akan membahayakan keselamatan masyarakat Pasaman.

Selain menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat Pasaman, keberadaan uang jaminan dari PT. PRJ sebesar Rp. 2,1 Miliar lebih itu sampai sekarang tidak diketahui rimbanya entah siapa yang mengambilnya, dimana disimpannya, dibelanjakan untuk apa. Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah aparat hukum mampu menguak keberadaan uang tersebut dan punya nyali untuk mengusut tuntas hingga uang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Pasaman? RD100/RD87





Zalmon, Seorang Musisi Handal Sumbar Wafat

Padang, BRM
Penya¬nyi Minang Syamsurizal, akrab disapa Zalmon, meninggal dunia di rumahnya Kelurahan Tabing Banda Ga¬dang, Kota Padang Sumbar, Sabtu (21/5) sekitar pukul 11.30 WIB. Me¬nu¬rut anak tertuanya, Sri Mulyani (32), Zalmon meninggal ka¬rena menderita penyakit paru-paru basah dan kekurangan cairan (dehidrasi).
Sebelum meninggal, Zal¬mon sempat dirawat di RS Ibnu Sina selama 21 hari. “Tapi Bapak minta pulang. Ia tak betah di rumah sakit,” tuturnya. Menurut Sri, bapaknya dibawa pulang dari Ibnu Sina pada Jumat (13/5).
Istri Zalmon, Ida, menye¬butkan, selama sakit sejak Desember, Zalmon memang tidak pernah betah di rumah sakit. Bulan Januari, Zalmon juga pernah dirawat di rumah sakit yang sama, tapi lagi-lagi, ia minta pulang.
Akhirnya, penyakit Zal¬mon diobati secara tradisional. Di rumah, penyakit yang diidap Zalmon tidak kunjung menun¬jukkan tanda-tanda kesembu¬han. Saat wartawan mewawancarainya Februari, tubuh Zal¬mon terlihat se¬makin mengu¬rus. Zalmon meninggalkan lima orang anak, dua orang istri. Ia dimakamkan di pandam peku¬buran keluarga suku Jambak, Lubuk Minturun, pada hari yang sama.
Sri melangsungkan pernika¬han pada 22 April lalu, di saat Zalmon sedang sakit. “Meski sakit, Bapak tetap menguatkan badannya untuk menghadiri pernikahan saya,” kenang Sri. Nikah pada pukul 09.00 WIB, pukul 17.00 WIB, sakit Zal¬mon kembali kam¬buh, dan dibawa ke RS Ibnu Sina.
Sri menyebutkan Bapaknya seorang yang tegar. Saat menghadiri pernikahannya, ia tak sedikit pun mengeluhkan sakit. “Bila ia terba¬ngun di RS, ia akan langsung minta pulang,” katanya. Saking tegarnya, tahun baru 2011, ia tetap memenuhi undangan menyanyi di Bandung, meski ia harus bernyanyi dalam keadaan duduk.
Semasa hidup, Zalmon dikenal sebagai musisi handal. Ia telah mengeluarkan sebanyak 142 album rekaman. Di antaranya yang banyak dikenal, Kasiak Tujuah Muaro, Nan Tido Manahan Hati, Kasiak Tujuah Muaro, Aia Mato Mandeh, dan Ameh Jo Timbago. Pada 1998, Zalmon mendapatkan Anugerah Musik Mi¬nang Terbaik dari Gubernur Sumbar kala itu, Muklis Ibrahim.
Pada wawancara dengan wartawan pada Fe¬bruari 2011 lalu, sakitnya Zalmon yang menjadi tulang punggung keluarga, berimbas terhadap kehidupan perekonomian keluarga Zalmon. Menurut Ida ketika itu, tabungannya sudah menipis. Sementara, empat orang anak Zalmon masih kuliah dan sekolah. Hanya Sri, anak tertuanya yang sudah menikah.
Ida mengakali menutupi kebu¬tuhan harian dengan berdagang di rumah. Tapi tak berlangsung lama, sebab kondisi Zalmon tidak memung¬kinkan Ida melanjutkan pekerjaan. Sementara, Zalmon mesti rutin berobat sekali seminggu, selain obat-obatan tradisional yang juga rutin diberikan. “Hanya tabungan saat Bapak menyanyi dulu yang diman-faatkan,” tutur Ida.
Pada 2009, Zalmon juga dirun¬dung malang. Rumahnya yang berlokasi di sebelah proyek air bersih, Gunung Pangilun, rusak karena gempa. Di akhir hidupnya, ia mesti tinggal di rumah sederhana, berdinding triplek, berjarak sekitar 5 kilo dari tempat ia menghembuskan nafas terakhir.
Kepergian Zalmon ditangisi banyak orang. Praktis, tak berselang lama sejak kabar kepergian Zalmon, ratusan tamu melayat dari pelbagai kalangan. Pejabat, tokoh-tokoh partai, kolega sesama menyanyi, akademisi, dan kalangan seniman. RD100/RD87

kaba Urang Minang Sabtu 21 Mei 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman

Janji Kebun Sawit PT PRJ Simbolis Belaka
Pasaman, BRM
Wali Nagari Muara Tais Kecamatan Mapat Tunggul Kabupaten Pasaman, Dalmi Yasri, SH mengungkapkan tentang janji PT Putra Rao Jaya untuk membuatkan perkebunan kelapa sawit di kawasan lahan 1000 Ha yang berada di Jorong Soma Nagari Muara Tais hanya sekedar simbolis belaka.
“Penanaman perdana oleh Mantan Bupati Pasaman Yusuf Lubis di lokasi PT PRJ pada tanggal 13 Agustus 2009 lalu, dari semula dijanjikan akan direalisasikan 25 Ha, namun hanya ada 7 ha saja. Kondisi sawit itu saat ini sudah sangat kerdil akibat tidak pernah dipupuk dan dirawat, sebab PT PRJ tidak ada lagi di lokasi”, ujar Dalmi Yasri, SH kepada BRM di Lubuk Sikaping, Kamis, 19/5 lalu.
Tentang kondisi tumpukan kayu bulat berukuran besar (80 – 250 cm) di lokasi lahan PT PRJ yang ada saat ini, Dalmi Yasri, SH menyebutkan, diperkirakan kayu bulat yang mulai lapuk itu berkisar 10.000M3.
“Selaku Wali Nagari Muara Tais, saya sangat kecewa pada PT Putra Rao Jaya yang tidak bertanggung jawab dengan melempar bermacam alasan, sehingga kebun sawit tidak kunjung jadi” ujar Dalmi Yasri.
Dalam kesempatan itu, seorang tokoh masyarakat Muara Tais yang mendampingi Wali Nagari yang enggan disebut namanya, menyatakan keluhannya pada Pemkab Pasaman. “Saya tidak mengerti dengan kenapa aparat pemerintahan terkait seperti Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan seperti tutup mata terhadap ketidakpastian nasib masyarakat Muara Tais ini, setelah lahannya dihancurkan PT PRJ”, ketusnya.
Kalau memang hutan sudah habis, ya mau apalagi, tapi jika tumpukan kayunya dan bibit sawit dibiarkan mubazir begitu saja, kan memperbesar kerugian namanya, imbuhnya.
Sementara itu, pada kesempatan terpisah sehubungan dengan keberadaan uang jaminan atau Bank Garansi PT Putra Rao Jaya kepada Bupati Pasaman sebesar Rp. 2,172 milyar yang dipertanyakan masyarakat, ketika ditanyakan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Drs. Syamsurizal mengaku tidak mengetahui pasti.
“Setahu saya, dana itu tidak masuk ke kas daerah (Pemkab Pasaman-red)”, ujar Syamsurizal. Namun untuk lebih jelasnya, coba tanya pada Dinas Kehutanan yang sekarang dikepalai Yozawardi, S.Hut, tapi kalau yang menjabat sewaktu perjanjian dengan PT PRJ, Kadishut dijabat oleh Masril, SH, sebut Syamsurizal kepada BRM di Lubuk Sikaping, Kamis, 19/5 lalu.
Dilain pihak, sampai berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pasaman, Yozawardi, yang dicoba dikonfirmasi BRM, belum berhasil dihubungi.



Komisi – Komisi DPRD Pasaman Kritisi Ranperda RTRW dan SOTK BPBD Pasaman
Pasaman, BRM
Sidang Paripurna DPRD Pasaman yang menggelar Penyampaian tanggapan Komisi – Komisi Dewan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Rancana Tata Ruang Wilayah (Ranperda – RTRW) dan Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Ranperda SOTK BPBD) Kabupaten Pasaman, pada Kamis, 19 Mei 2011.
Sidang yang dibuka Ketua DPRD Yasri, dihadiri oleh Bupati Benny Utama, dari unsur Muspida hanya terlihat salah seorang perwira Makodim 0305 Pasaman, sejumlah SKPD dan para undangan lainnya. Sementara dari anggota DPRD Peserta sidang yang hadir 16 orang termasuk pimpinan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Drs. Edi Ahmad.
Komisi dalam tanggapannya, dalam pembahasan Ranperda SOTK BPBD, menyarankan agar SOTK BPBD disesuaikan dengan Peraturan Menteri No. 46 Tahun 2008 tentang/pedoman Organisasi dan Tata Kerja BPBD. Selanjutnya untuk unsur pengarahan pada BPBD ditetapkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku khususnya untuk unsur profesional/ahli dipilih melalui uji kepatutan atau kelayakan yang dilakukan oleh DPRD.
Terhadap Ranperda RTRW, Komisi A minta penjelasan tentang perubahan Status Hutan Lindung sesuai dengan RTRW yang diajukan. Komisi A menyarankan agar Ranperda RTRW yang dibahas sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh masing – masing Departemen terkait. Kemudian, diminta juga agar setelah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, Pemkab Pasaman menyesuaikan dalam penyusunan RPJT, RPJMD dan RPJPD dengan RTRW.
Pada sesi komisi B, tanggapan yang disampaikan Ketua komisi Erianto Adiak, sama sekali tidak ada kaitannya dengan pembahasan Ranperda RTRW dan Ranperda SOTK BPBD.
Selanjutnya, Komisi C mengkritisi SOTK BPBD agar dianalisa kembali, apakah telah mengakomodir segala sesuatu yang berhubungan dengan bencana alam. Mengenai teknis pemberian bantuan, Komisi C meminta Pemkab atau BPBD melihat dan terjun langsung ke lokasi bencana yang telah terjadi beberapa waktu lalu, apakah korban bencana alam telah dapat dibantu selayaknya. Disamping itu diminta melakukan usaha – usaha pencegahan, penanggulangan bencana dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Untuk Ranperda RTRW, Komisi C minta penjelasan langkah – langkah antisipatif dan pengawasan terhadap hutan lindung yang tidak termasuk mendapat pembebasan dari Menteri Kehutanan atau Pemerintah Pusat, dimana hutan – hutan tersebut sudah digarap dan dikuasai oleh masyarakat atau dimungkinkan akan digarap masyarakat disebabkan semakin sempitnya lahan pertanian.
Saran berikutnya agar mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan telah diakomodir oleh Pemerintah Pusat terhadap Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasaman dan akan sangat besar dampaknya kepada masyarakat, untuk itu agar dipersiapkan segala sesuatu ketentuan peraturannya. Terakhir, Komisi C meminta Agar Pemkab Pasaman mempersiapkan program/kegiatan dalam APBD Kabupaten Pasaman sehubungan telah disyahkan Ranperda RTRW Kabupaten Pasaman tahun 2010 – 2030.
Namun demikian, walaupun sebagian besar anggota DPRD menyimak serius dengan materi penyampaian tanggapan komisi, apalagi dengan ditingkah oleh improvisasi Komisi B itu, tetapi ternyata masih ada yang mengutak – atik handphone-nya dan bahkan ada yang sempat menikmati tidur pulas di kursi empuk yang berada di ruang kehormatan wakil rakyat yang terhormat itu, yang sempat juga terlihat oleh jajaran pimpinan sidang DPRD tersebut. Entah sadar atau tidak, yang jelas, wajah terlelap itu sempat diabadikan dengan lensa kamera digital milik BRM.
Selanjutnya pada sidang ke- 4 Senin 23 Mei 2011 dengan agenda Penyampaian Jawaban Bupati Pasaman atas tanggapan komisi – komisi Dewan terhadap Ranperda – RTRW dan Ranperda SOTK BPBD. Sidang ke-5, Senin, 30 Mei 2011 menggelar tanggapan akhir fraksi-fraksi DPRD terhadap Ranperda – RTRW dan Ranperda SOTK BPBD.RD100/RD87

Ketua Komisi B DPRD Pasaman Bikin SensasiNegatif
Lubuk Sikaping, BRM
Satu keganjilan terjadi pada sidang Penyampaian tanggapan Komisi – Komisi Dewan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Rancana Tata Ruang Wilayah (Ranperda – RTRW) dan Ranperda Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Ranperda SOTK BPBD) Kabupaten Pasaman, pada Kamis, 19 Mei 2011.
Keganjilan itu mencuat ketika Ketua Komisi B H. Erianto Adiak mengambil kesempatan menyampaikan tanggapan Komisinya atas waktu yang dipersilakan oleh ketua DPRD Yasri siang itu, dengan vokal melengking, memulai salam dan langsung ke pada inti masalah yang disampaikan. Namun masalah yang disampaikan tidak ada sangkut pautnya dengan Ranperda RTRW dan SOTK BPBD, melainkan lebih jauh menyinggung hal yang sebenarnya telah pernah diungkap pada beberapa kesempatan sidang terdahulu sepanjang tahun 2011 ini.
Kontan saja, para pengunjung sidang nampak terheran dan sebagian dan pula yang sedikit geleng kepala, sebab H. Erianto Adiak menyebut soal rentetan proses pilkada tahun 2010 dan perpanjangan masa kerja PNS yang telah memasuki usia pensiun, tetapi masih aktif bekerja pada posisi yang sangat vital untuk melakukan kebijakan dan manajemen pemerintahan, dalam hal ini yang disebut adalah Sekdakab Pasaman Drs. Syamsurizal dan pejabat PNS lainnya yang berada di posisi Eselon.
Walaupun demikian, Ketua DPRD Yasri selaku pimpinan sidang memang tidak ingin untuk memotong atau menghentikannya, meski yang disampaikan tidak lagi sesuai dengan agenda persidangan yang telah ditetapkan Bamus DPRD melalui hasil Rapatnya tanggal 02 Mei 2011 lalu. Sehingga sidang tetap berjalan aman dan tertib serta lancar sesuai jadwal.
Namun, usai sidang, terlihat kerumunan – kerumunan kecil yang saling bercengkrama membicarakan apa yang terjadi sebelumnya, terutama adanya hal yang dianggap luar biasa itu. Tak ayal lagi, berbagai respon pun terdengar mengomentari tindakan improvisasi Ketua Komisi B tersebut.
Salah seorang pengunjung yang enggan diungkap identitasnya kepada BRM menyebutkan, “Itiak nan disabuik, ayam nan kalua”(Itik yang disebut/dipanggil, ayam yang keluar/datang), ujarnya dalam bahasa Minang sambil tertawa geli.
Sementara itu, salah seorang pengunjung lainnya memberi tanggapan, “Ini sudah keluar dari Tatib Dewan. Yang disampaikan melenceng dari tugas dan kewenangan serta tidak termasuk materi agenda persidangan”, sebutnya.
Ditanya apa saja Tatib (Tata Tertib) DPRD yang dilanggar tersebut, orang itu menjawab, “Sebetulnya, banyak kesalahan pada kejadian tersebut, namun setidaknya yang perlu diketahui dari Tatib hasil Keputusan DPRD Pasaman nomor 01KPTS/DPRD/PAS – 2010 pada Bab IV Hak dan Kewajiban Bagian Pertama Hak DPRD pada Hak menyatakan Pendapat, Pasal 15 ayat (1) Sekurang – kurangnya 5 (lima) orang anggota DPRD dapat mengajukan usul pernyataan pendapat terhadap kebijakan Kepal Daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
Seterusnya, Bab VII Kedudukan, Susunan dan Tugas, terdapat Bagian keempat tentang Komisi yang tertuang dalam pasal 51 ayat (7) huruf “b” menyatakan: Komisi B, Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, meliputi 21 poin tugas, yaitu: Pekerjaan Umum, Pertambangan Dan Energi, Pertanian, Tata Kota, Pertamanan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Perdagangan, Perindustrian, Perkebunan, Pengadaan Pangan/Logistik, Koperasi & UKM, Keuangan Daerah, Perpajakan, Retribusi, Perbankan, Perusahaan Daerah/Perusahaan Patungan, Dunia Usaha, Penanaman Modal Dan Perumahan Rakyat. Sementara materi yang disampaikan tentang Pemerintahan, merupakan bagian dari tugas Komisi A..
Maka pada pasal 53, lanjut sumber BRM tersebut, Komisi mempunyai tugas pada poin (b) melakukan pembahsan terhadap Ranperda dan Rancangan Keputusan DPRD. Selanjutnya pada Bab IX Bagian Ketiga Pasal 69 huruf “a” disebutkan: Rapat Paripurna merupakan Rapat anggota DPRD yang dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPRD anatar lain untuk menyetujui Rancangan Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah dan menetapkan Keputusan DPRD, jelasnya secara rinci.
Ditambahkan pula, pada Bab IX Bagian Kedelapan pasal 86 ayat (1) seorang pembicara tidak boleh menyimpang dari pokok pembicaraan. Ayat (2) Apabila seorang pembicara menurut pendapat pimpinan rapat menyimpang dari pembicaraan, pimpinan rapat memperingatkannya dan meminta supaya pembicara kembali kepada pokok pembicaraan, ulasnya.
Hasil investigasi BRM, dalam proses pembuatan tanggapan Komisi B, tidak ada kesepakatan dari anggota komisi, melainkan merupakan hasil rumusan H. Erianto Adiak sendiri selaku Ketua Komisi. Dan anehnya, pengetikan materi tanggapan tidak dibuat oleh pihak sekretariat DPRD seperti lazimnya, namun dibuat sendiri di tempat lain, dan tidak dibuat salinan sama sekali, sehingga merupakan berkas tunggal yang hanya dimiliki oleh Erianto Adiak sendiri, kata sumber BRM yang terpercaya lainnya. RD100/RD87

Perbup Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari Disosialisasikan
Lubuk Sikaping, BRM

“Dalam menjalankan Amanah Rakyat selama lima tahun mendatang, Saya bersama Wakil Bupati, telah menetapkan beberapa program stategis, baik melalui program tahunan maupun program 5 (lima) tahun kedepan, dalam visi pembangunan kita kedepan ada beberapa pilar yang harus kita bangun bersama. Diantaranya adalah kesejahteraan rakyat. Prinsip dasar kita adalah pembangunan untuk semua, tidak ada gunanya pembangunan kalau rakyat semakin termarginalkan, kita berupaya mengusung pembangunan yang inklusif, untuk seluruh lapisan masyarakat”.
Demikian antara lain disampaikan Bupati Pasaman, H. Benny Utama, SH MM acara launching program dan kegiatan Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN), juga dilaksanakan Rakor PNPM-MP/LMP, penyerahan Kridit Usaha Rakyat (KUR) dan penyerahan bea siswa kepada anak sekolah yang kurang mampu, yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping, Kamis, 19/5 lalu.
Bupati H. Benny Utama, SH MM mengemukakan bahwa bahwa Kabupaten Pasaman merupakan Kabupaten Termiskin Kedua di Sumatera Barat. dengan tingkat kemiskinan yang tinggi tersebut tentu membawa tantangan tersendiri untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja, menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan infrastruktur.
Dikatakan, Benny Utama, program yang akan kita laksanakan di Kabupaten Pasaman mulai tahun 2011 ini adalah Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN). Pada dasarnya dalam P2BN ini, ada 4 (empat) Prinsip Pokok yang terkandung didalamnya. Pertama, Penguatan Institusi Pemerintahan Nagari melalui pemberian Alokasi Dana Kusus kepada Pemerintahan Nagari, yang merupakan perwujudan dari pemberian kewenangan kepada Pemerintah Nagari.
Kedua, Pemberdayaan Masyarakat, dimana pada setiap proses kegiatan P2BN selalu melibatkan masyarakat, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasannya dan pelestarian hasil pembangunan. Ketiga, Pengentasan Kemiskinan melalui kegiatan P2BN hampir semua bidang usaha masyarakat dapat dibiayai, asalkan merupakan hasil musyawarah masyarakat nagari. Dan keempat, perbaikan lingkungan dan pembebasan suatu daerah dari keterisoliran.
Disebutkan pula, bahwa sejak awal tahun anggaran 2011 kita telah berupaya dengan sekuat tenaga melalui potensi yang ada agar mencurahkan segenap memikirkan untuk menyusun dan memformulasikan bagaimana bentuk aturan yang akan kita terapkan dalam melaksanakan P2BN tersebut. Hampir semua SKPD terlibat dalam penyusunan peraturan ini. Setelah melalui pengkajian dan pembahasan yang cukup mendalam, akhirnya pada hari ini kami perkenalkan kepada kita semua, bahwa dengan Peraturan Bupati Pasaman Nomor 14 Tahun 2011, kita akan laksanakan Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN) di Kabupaten Pasaman, jelas Benny Utama.
Acara yang berlangsung sehari itu, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) Pasaman yang dihadiri juga oleh Wakil Bupati Daniel, Sekdakab Syamsurizal, Kepala BPM Prov. Sumbar Murzaini Muin, Kepala SKPD Pemkab Pasaman, Koordinator PNPM Prov. Sumbar; Ari Candra, Camat se Kabupaten Pasaman, Wali Nagari Se Kabupaten Pasaman, Fasilitator PNPM Kabupaten, FK/FT, PL, Dan Para Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Se Kabupaten Pasaman.

Sementara itu, Kepala BPMPN Pasaman, Yanni Habbaintis, SH MM dalam laporannya menyatakan bahwa kegiatan launching tersebut dilaksanakan dengan 4 (empat) tujuan. Pertama, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Nagari. Kedua, memberdayakan Pemerintahan Nagari dalam pelaksanaan pembangunan di Nagari. Ketiga, meningkatkan peran serta dan kerjasama antara masyarakat dan Pemerintahan Nagari dalam upaya peningkatan usaha ekonomi masyarakat serta penanggulangan kemiskinan. Keempat, meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara pelaku PNPM dengan masyarakat serta stakeholder di kabupaten Pasaman.
Disampaikan Yanni Habbaintis, SH MM, bahwa untuk tahun 2011, alokasi dana P2BN sebesar Rp. 6 Milyar, yang pelaksanaannya melalui usulan masyarakat yang tertuang dalam RPJM Nagari/RKP Nagari atau dokumen perencanaan lainnya dengan kriteria sarana dan prasarana yang dapat dibantu ada 9 (sembilan) kegiatan, yaitu, sarana/prasarana jalan, sarana/prasarana irigasi desa/tersier, sarana/prasarana pertanian, sarana/prasarana perkebunan rakyat, sarana/prasarana peternakan, sarana/prasarana perikanan, sarana/prasarana ekonomi masyarakat, usaha indutri rumah tangga dan pasar tradisional.
Disebutkan, Pemkab Pasaman bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, mengalokasikan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pasaman dengan jumlah bervariasi.
Besar dana BLM di tiap kecamatan tersebut adalah, terbagi kepada 4 (empat) kategori. Kategori penerima bantuan senilai Rp. 3 milyar, terdiri dari Kecamatan Padang Gelugur, Kecamatan Rao Utara , Kecamatan Panti dan Kecamatan Dua Koto. Penerima BLM sebesar Rp. 2 milyar , adalah Kecamatan Tigo Nagari, Kecamatan Rao Selatan , dan Kecamtan Rao. Kelompok penerima bantuan senilai Rp. 1, 25 milyar, diperoleh di Kecamatan Simpati dan Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Kecamatan Bonjol dan Kecamatan Lubuk Sikaping mendapat jatah Rp 600 juta. Sehingga total BLM melalui PNPM tahun 2011 untuk Kabupaten Pasaman berjumlah Rp.22,3 milyar.
Lebih lanjut diuraikan bahwa Kabupaten Pasaman pada tahun 2011 menjadi bagian dari pilot project PNPM Lingkungan Mandiri Pedesaan dan mendapat alokasi dana tugas perbantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp. 5,75 milyar yang terdiri dari BLM dan DOK untuk tiga kecamtan pilot dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), dengan rincian, Kecamtan Lubuk Sikaping, Dua Koto dan Mapat Tunggul masing – masing mendapatkan Rp 550 juta dan Pembangunan PLTMH sebesar Rp. 4,1 milyar. RD100/RD87
Dana PNPM Berbentuk Hibah dan Bergulir

Pasaman, BRM
Koordinator PNPM Prov. Sumbar; Ari Candra, menyatakan bahwa Pemerintah melalui Program Nasional dalam rangka Penanggulangan Kemiskinan menciptakan Program Pembangunan Kecamatan (PPK) untuk masyarakat Pedesaan dan Pembangunan Pemukiman Kumuh Perkotaan (P2KP) yang diadopsi menjadi PNPM Mandiri. Selanjutnya dibagi kepada tiga kategori, yaitu PNPM Mandiri Pedesaan, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Daerah Tertinggal (P2DTK) serta PISEW (Pembangunan Infra Struktur Ekonomi Wilayah.
Hal itu diungkapkan Ari Candra saat ditemui BRM disela – sela break siang pada acara launching program dan kegiatan Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN), juga dilaksanakan Rakor PNPM-MP/LMP, penyerahan Kridit Usaha Rakyat (KUR) dan penyerahan bea siswa kepada anak sekolah yang kurang mampu, yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping, Kamis, 19/5 lalu.
Disebutkan, bahwa sasaran semua program tersebut adalah masyarakat yang ada di kantong – kantong kemiskinan, tentunya untuk Kabupaten Pasaman, kantong kemiskinan tersebut berada pada nagari, ujar Ari Candra.
Wujud dari komponen bantuan PNPM Mandiri tersebut berupa tiga unsur, yaitu Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang besarnya berkisar antara Rp. 450 juta hingga Rp.3 milyar. Kedua, Bantuan Tenaga Teknis (BTT) sebanyak 2 orang di Tiap kecamatan dan sejumlah dana operasional pelaksanaan musyawarah penetapan rencana kegiatan yang diusulkan untuk tiap kecamatan, sebut Ari Candra.
Disebut adanya keinginan sebagian Wali Nagari untuk mengalihkan dana BLM PNPM menjadi modal lembaga simpan pinjam semisal Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Ari Candra menyatakan, “Itu tidak bisa, karena ini dana pemberdayaan, bukan dana permodalan”, katanya.
“Ini merupakan program pemerintah yang dijalankan berdasarkan sistem buttom up (dari bawah) yang muncul dari usulan murni masyarakat yang kemudian dimusyawarahkan oleh masing – masing jorong di tingkat nagari dan selanjutnya dana ditetapkan oleh kecamatan. Jadi bukan atas dasar keinginan sekelompok elit masyarakat desa/nagari bersangkutan”, tegas Ari Candra.
Dijelaskan pula tentang kucuran dana langsung dari kas negara ke Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) yang dibentuk masyarakat, diserahkan dengan tiga tahapan, masing – masing tahp pertama 40%, tahap kedua 40% dan tahap ketiga 20%. Dimana usulan yang ajukan tersebut akan diseleksi terlebih dulu berdasarkan skala prioritas untuk mendapat pengelolaan dari KPK/TPK. Hal itu dilakukan terhadap pembangunan sarana/prasarana fisik.
Terhadap nonfisik, bisa dialokasikan kepada sektor pendidikan dan infrastruktur, sektor kesehatan, sektor sarana/prasarana lainnya, dengan bentuk bantuan hibah. Sedangkan yang berupa dana bergulir yang dikelola UPK/KPK diperuntukkan bagi simpan pinjam untuk pemberdayaan masyarakat.
Ditanyakan tentang adanya keluhan masyarakat yang menyebut istri wali nagari dari istri perangkat pemerintahan nagari yang tergolong mampu ikut dalam kelompok simpan pinjam pemberdayaan perempuan ini, Ari Candra menyatakan boleh saja dan itu perlu dilakukan. Karena, untuk kelancaran usaha dan pengembalian pinjaman, perlu ada keanggotaannya yang mampu dan cerdas. Sebab kaklu keluarga miskin semuanya, maka dikuatirkan tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, setiap kelompok peminjam, idealnya porsi keanggotaan perempuan dari keluarga miskin hanya 60% saja, imbuhnya.
Maka terhadap dana hibah, Ari Candra berpesan, : “Merupakan kewajiban masyarakat untuk merawatnya. Paling tidak 2X dalam pelaksanaan, harus dipeertanggung jawabkan TPK kepada masyarakat melalui forum desa/nagari. Terakhir, serah terima kepada masyarakat.
Sehubungan dengan belum tuntasnya pelaporan PNPM-MP Pasamn tahun 2010 lalu, Ari Candra menyebut hal itu wajar saja, karena itu adalah proyek yang dikerjakan langsung oleh masyarakat miskin, sehingga butuh waktu untuk pembimbingan dan pendampingannya. Disamping itu, selain masalah pemberdayaan juga tergantung kesiapan masyarakat yang dipengaruhi juga oleh cuaca, fenomena alam dan lainnya. Dan pihak Koordinatro PNPM Provinsi Sumatera Barat memberikan waktu hingga bulan Juni 2011 ini untuk penyelesaiannya.
Seputar tingkat kesuksesan pelaksanaan PNPM – MP, diutarakan, harus terpadu antar partisipasi masyarakat dan pemerintah. Sedangkan dana itu sendiri, hanya alat pemberdayaan, sebaliknya, dari rencana kemudian pelaksanaan selanjutnya pertanggung jawaban diharapkan out put – nya adalah kemandirian masyarakat. Deskripsinya, pada hal – hal tertantu, masyarakat sudah bisa melakukan dengan manajemen transparan yang diiplementasikan dengan demokrasi (musyawarah).
Tingkat efektifitas Program PNPM – MP berada pada besarnya porsi swadaya masyarakat. Sehingga dibandingkan hasilnya dengan proyek yang dikerjakan oleh rekanan atau jasa pihak ketiga, maka akan diperoleh penghematan optimal 40%. Angka tersebut dimungkinkan dengan tidak adanya pungutan PPN, Proses lelang, Keuntungan kontraktor, dan kemungkinan pengeluaran lainnya, sebut Ari Candra di akhir penjelasannya.RD100



Polres Pasaman Ciduk Buronan Curanmor
Antar Sumbar – Riau – Sumut
Pasaman, BRM
Tersangka Curanmor paling dicari, berhasil diciduk Sat Reskrim Polres Pasaman, Kamis (19/5) dini hari. Enam orang Buser yang dipimpin oleh Aiptu Syafrizal, berhasil meringkus tersangka curanmor Sumbar Riau Sumut itu, pada saat yang bersangkutan tertidur lelap disamping istrinya, di Desa Kubang Buayo Kecamatan Rokan Kabupaten Rokan Hulu Profionsi Riau.
Kapolres Pasaman AKBP Drs. Gatot Santoso didampingi Kasat Reskrim AKP Ediwarman SH, Kamis kemaren di Sat Reskrim mengatakan, AD warga Jorong Aman Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman berhasil ditangkap pada Kamis dini hari, saat tertidur pulas dirumah mertuanya. “Tersangka merupakan DPO Curanmor paling dicari, karena yang bersangkutan tergolong nekad saat beraksi, jelas Gatot.
Berdasarkan pengakuan sementara tersangka, sebelumnya AD telah melakukan pencurian di Tiga Propinsi, Sumbar, Riau dan Sumut dengan empat TKP. “Curanmor terbaru yang dilakukan tersangka yakni pada Senin (16/5). Saat itu tersangka berhasil membawa kabur satu unit sepeda motor jenis Supra Fit 125 di Kecamatan Rao, imbuh Kasat.
Kepada petugas, tersangka mengaku telah melakukan pencurian di Empat TKP ditiga propinsi. Di Sumatera Utara tersangka berhasil membawa kabur ranmor di Medan dan Samosir, wilayah Sumbar di Rao dan Propinsi Riau di Duri. “Hasil penjualan sepeda motor curian itu digunakan tersangka untuk berfoya – foya, jelas Ediwarman lagi.
Sejauh ini, tersangka AD yang kesehariannya bekerja sebagai penderes getah membantah dirinya merupakan bagian dari sindikat curanmor. “Saya main (mencuri.red) sendiri pak, katanya pada penyidik.
Dari empat ranmor yang berhasil dicuri AD, dua unit diantaranya berhasil disita petugas. Menurut AD, dua unit ranmor itu dipetiknya (curi) dari Medan dan Rao. Saat ditanyakan harga penjualan ranmor curiannya, AD mengatakan ia menjualnya dengan harga berkisar Satu Juta hingga Satu Setengah juta rupiah, sebut pria yang baru menikah lima bulan lalu itu.
Kapolres mengatakan, kendati tersangka mengaku bermain solo (sendiri), namun kasus itu akan terus dikembangkan. “Kita optimis dengan terungkapnya kasus curanmor yang dilakukan tersangka AD ini, akan mempermudah pengungkapan sejumlah kasus curanmor lainnya, jelas Gatot.
Menilik dari terjadinya peristiwa curanmor yang telah dilakoni AD sejak Tahun 2006 itu, ada sejumlah hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi pemilik kendaraan yakni selalu waspada dan memastikan kendaraan diparkir aman dan jangan sampai kendaraan ditinggal dalam kondisi kunci tergantung pada stop kontak, himbau kapolres.RD100/RD87

Simpang Ampek, BRM
Pemkab Pasbar menggelar acara silaturahmi dengan masyarakat Batam asal Pasaman Barat sekaligus mengukuhkan pengurus Ikatan Keluarga Pasaman Barat (IKPB) Kota Batam periode 2011-2015, akhir pekan lalu. Acara ini bertujuan untuk merajut tali silaturahmi antara kampung dan rantau.
Pertemuan dilangsungkan di ruang pertemuan Golden Prawn Kota Batam. Turut hadir, Bupati Pasbar, Baharuddin R beserta Ny Nina Baharuddin, Wabup Pasbar, Syahrul Dt Marajo beserta Ny Nur Syahrul Dt. Marajo, Asisten Pemerintahan, Muhayatsyah, Kadis Koperindag dan UKM, Darul Chutni, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan KB, Yasri Uripsyah, Kepala Inspektorat, Edishan, Kepala BPBD, Asgiarman, Kabag Kesra, Getri Ardenis, Kabag Humas, Hasiholan H.
Dari jajaran Pemko Batam, hadir Wakil Wali Kota Batam, Rudi beserta dan sejumlah kepala SKPD. Bupati Pasbar, Baharuddin R di hadapan seribuan perantau menjelaskan berbagai program pembangunan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan Pemkab Pasbar ke depan.
Dijelaskan bupati, saat ini Pemkab Pasbar dengan visi “Membangun Pasaman Barat di atas Tadah Agama” tengah giat-giatnya melaksanakan pembangunan di berbagai bidang.
Di bidang infrastruktur misalnya. Saat ini, tengah dibangun Pelabuhan Samudera di Teluk Tapang Aia Bangih, Kecamatan Sungai Beremas, dan ruas jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang sepanjang 43,5 Km.
“Jika pelabuhan ini sudah selesai, diharapkan berbagai produk hasil bumi Pasaman barat, seperti CPO, bahan galian tambang, dan lain-lain akan dapat diekspor melalui pelabuhan ini, tidak perlu lagi diangkut ke Pelabuhan Teluk Bayur Padang, yang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih mahal,” tambahnya.
Di sisi lain, Bupati juga memaparkan kebijakan Pemkab Pasbar yang mewajibkan setiap anak didik mampu baca tulis Al-Quran. Dikatakan Bupati, era globalisasi dan modernisasi saat ini tidak mungkin ditolak. Namun yang dapat dilakukan adalah mencegah dampak buruknya yang akan merusak akidah dan tatanan adat istiadat.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Rudi menyambut baik acara pelantikan pengurus IKPB. Pemko Batam berharap dapat bermitra dengan Pemkab Pasbar khususnya di dalam mendukung kegiatan pembangunan di segala bidang.
Keberadaaan perkumpulan atau paguyuban para perantau ini sangat penting bagi Pemko Batam. Melalui organisasi perantau, pemko dapat bersinergi. Sementara itu, Ketua Umum IKPB Kota Batam periode 2011-2015, Amiruddin menjelaskan IKPB Kota Batam telah berusia enam tahun. Saat ini, IKPB telah memiliki anggota 3.000 orang yang bekerja di berbagai sektor.
Pada kesempatan itu, Bupati Baharuddin juga meminta para perantau untuk pandai-pandai hidup dirantau. “Kalian adalah warga kota Batam, namun berasal dari Pasaman Barat. Oleh karena itu, kewajiban pertama sebagai warga adalah patuh kepada pemerintah kota Batam. Jadilah warga kota Batam yang baik, yang pada akhirnya akan mengharumkan nama kampung halaman,” tukuk bupati.
Sementara itu, Wakil Walikota Batam Rudi, SE menyambut baik acara pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Pasaman Barat Kota Batam ini, dan mengharapkan dapat bermitra dengan pemerintah kota Batam khsusnya didalam mendukung kegiatan pembangunan di segala bidang.
Dijelaskan oleh Wawako Rudi, keberadaaan perkumpulan atau paguyuban para perantau ini sangat penting bagi pemerintah kota Batam. Sebab, melalui organisasi para perantau, pemerintah kota Batam dapat bersinergi khususnya di dalam menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Wawako Batam juga menjelaskan kondisi kota Batam sebagai kota jasa, yang nyaris seluruh kebutuhan bahan pokok masyarakat kota Batam didatangkan dari luar. Oleh karena itu, terbuka kemungkinan kerjasama dengan daerah lain seperti kabupaten Pasaman Barat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok tersebut, ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Pasaman Barat (IKPB) kota Batam periode 2011-2015, Amiruddin, SPd. menjelaskan bahwa IKPB kota Batam telah berusia 6 tahun. Saat ini memiliki anggota sekitar 3.000 jiwa lebih, yang bekerja diberbagai sector di kota Batam.
Dijelaskan, selain untuk pelantikan kepengurusan, kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh masyarakat asal Pasaman Barat di kota Batam, baik dengan sesama perantau, maupun dengan jajaran pemerintah Pasaman Barat dan pemerintah Kota Batam.
Sebelum menghadiri pelantikan pengurus IKPB kota Batam, pagi harinyanya dengan menumpang kapal ferry cepat, Wakil Bupati Pasaman Barat dan Ny. Nur Syahrul Dt. Marajo, beserta beberapa kepala SKPD berkunjung ke Kabupaten Karimun, untuk menghadiri acara pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kabupaten Karimun periode 2011-2015.
Kehadiran Wabup ini disambut oleh Bupati karimun, Dr. H. Nurdin Basyirun Dt. Sati Alam dan Ketua Umum IKSB Kabupaten Karimun. Acara pelantikan yang diselaraskan dengan peresmian rumah Gadang di Kabupaten Karimun ini berlangsung meriah dan sukses yang dihadiri oleh ribuan ‘urang awak’. Diantara undangan juga tampak Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni.RD98/RD100
Lubuk Basung, BRM
Banyak warga bertanya-tanya pasca dijadikannya Wabup Agam, H. Umar, ST. MM., sebagai tersangka kasus korupsi, dan tidak bisa lagi mendampingi Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah dalam melaksanakan tugasnya. Apakah Bupati akan melaksanakan tugasnya sendirian, atau dipilih pengganti Umar.
Menanggapi masalah tersebut, Ketua KPU Agam, Fikon, ST., didampingi Sekretaris KPU Agam, Moh. Luthfi. AR, SH. M.Si., beberapa hari lalu diruangkerjanya mengatakan, Presiden RI bisa memberhentikan sementara Bupati/Wabup, tanpa usulan DPRD, karena didakwa melakukan tindak pidana korupsi. Hal itu diatur dalam pasal 3, ayat (1) UU Nomor 32 Tahun 2004, tentang pemerintahan daerah.
Dalam kasus Umar, bila Ia diberhentikan sementara sebagai Wabup Agam, maka tugas Wabup dilakanakan Bupati Agam, sampai dengan adanya keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, seperti diatur dalam paal 34 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun 2004. “Presiden bisa saja memberhentikan sementara Umar sebagai Wabup Agam, tanpa usulan DPRD,” ujar Fikon.
Bila Umar diberhentikan sementara, maka Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah akan sendirian memimpin Kabupaten Agam, sampai pengadilan memutuskan apakah Umar bersalah atau tidak. Bila pengadilan menyatakan Ia tidak bersalah, maka paling lambat 30 hari Presiden telah merehabilitasikan dan men-aktifkannya kembali sebagai Wabup.
Namun bila divonis bersalah, Ia akan diberhentikan oleh Presiden, berdasarkan usul Ketua DPRD Agam, dari hasil rapat paripurna DPRD, yang dihadiri minimal 3/4 jumlah anggota dewan. Putusan diambil dengan persetujuan minimal 2/3 dari jumlah anggota DPRD yang hadir. Bupati Agam mengajukan 2 calon penggantinya untuk dipilih dalam rapat paripurna DPRD.
Calon yang diusulkan Bupati berdasarkan usul parpol atau gabungan parpol pendukung pasangan Indra Catri-Umar dalam Pilkada 2010 lalu. Mayoritas Warga Agam menunggu hasil persidangan di Pengadilan Negeri Lubuk Basung, untuk mengetahui apakah benar Umar bersalah, atau tidak seperti disangkakan kepadanya oleh Kejari Lubuk Basung.RD98/RD100

Agam, BRM
Jenjang seribu dan Jembatan Merah di Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Agam, yang terletak di perbatasan dengan Ngarai Sianok Bukittinggi, dalam waktu dekat akan direhab dengan memanfaatkan dana sumbangan ribuan alumni SLTA se Bukittinggi dari berbagai angkatan.
Rencana rehab Jenjang seribu dan Jembatan Merah yang kini kurang terurus diga¬gas oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sem¬biring ketika meninjau lokasi itu bersama Bupati Agam Indra Catri dan Wali¬nagari Koto Gadang sambil mengenang kisah-kisah mereka waktu di SMA dulu.
“Setelah kita perbaiki bersama, Jenjang Seribu ini akan kita ganti namanya Jen¬jang Seribu satu Kenangan Jembatan Hati. Karena me¬mang para alumni SLTA era 80-an mayo¬ritas banyak mengu¬kir kenang¬an di jenjang ini,” kata Tifatul Sembiring yang diamini oleh Bupati Agam, Selasa (17/5).
Ide Menkominfo itu lang¬sung disambut baik Bupati Agam, dan secara spontan dia langsung memencet gagang teleponnya, memberitahu te¬man-teman sesama SMA nya, seraya mengirim pesan melalui jejaring sosial facebook. “Sumber dana nantinya untuk perbaikan ini tidak melalui APBD Pemkab Agam tetapi me¬lalui kolektif bantuan dari teman-teman alumni SLTA se Bukit¬tinggi dan akan diar¬siteki oleh Rudi Ferdial yang juga alumni.
Diungkapkan Indra Catri, dengan adanya gagasan untuk melakukan rehab terhadap Jenjang Seribu dan Jembatan Merah, maka akan terulang lagi kembali nostalgia yang pernah ada di Jenjang Koto Gadang itu. Dia menghimbau, kepada seluruh alumni SLTA se Bu¬kit¬¬tingi untuk berpastisipasi dalam melakukan rehab ter¬hadap Jenjang Seribu, baik itu berupa materil maupun berupa moril.
Inti pertemuan mengedepankan aspek menata kembali kenangan indah masa lalu, salah satunya akan memperbaiki "Jenjang 1000" dan "Jembatan Merah Koto Gadang" yang rusak parah akibat gempa 30 September 2009.
“Tingginya rasa kencintaan alumni se Bukittinggi untuk mempererat rasa persaudaraan akhirnya tercetus dari pertemuan dengan Menkominfo RI untuk menjadikan Janjang 1000 menjadi Janjang 1001 Kenangan dan Jembatan Merah menjadi Jembatan Merah Buaian Kenangan," kata Bupati Agam, Indra Catri.
Kedua lokasi tersebut kata Indra akan dijadikan salah satu ikon memory terindah yang bisa dinikmati kembali dengan racikan yang berbeda, setelah grand designnya selesai dikerjakan. “Ide untuk perbaikan ikon kenangan tersebut muncul dari Menkominfo RI, Tifatul Sembiring, ketika beliau melewati lokasi tersebut,” kata Indra Catri.
Zainal Arifin Hasibuan, dosen Universitas Indonesia yang berasal dari alumni Bukittinggi sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Perbaikan mengatakan perbaikan "Jenjang 1001 Kenangan" dan "Jembatan Merah Buaian Kenangan" segera akan dibuat master plannya.
“Dibantu teman-teman dari Universitas Andalas, kita akan buatkan sebaik mungkin dan bisa berdaya guna tinggi tidak saja untuk pariwisata tetapi mampu menjadi jalur perekonomian masyarakat Koto Gadang dan sekitarnya,” kata Zainal.
Sumber dana untuk perbaikan ini tidak melalui APBD Pemda tetapi melalui kolektif bantuan dari teman-teman se Alumni Bukittinggi dan yang akan di arsiteki oleh Rudi Ferdial. "Kita merasa bangga dan senang dengan adanya support penuh dari Pemerintah Kabupaten Agam," kata Zainal. RD95/RD100

Agam, BRM
Dalam rangka Pengembangan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) sektor pertanian dan peternakan, Bank Indonesia Cabang Padang mengadakan Workshop Beternak Sapi Potong Yang Baik. Kegiatan workshop berlangsung di Kelompok Tani Ternak Sapi potong Mandiri Sariah pimpinan Ahmad Husni di bawah binaan Romeo Risal, Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Kepala Dinas Peternakan Ir. Andry kepada wartawan, Kamis (19/5) mengatakan, worshop merupakan bentuk konkret pelaksanaan bantuan teknis Bank Indonesia kepada masyarakat peternak sapi potong di Kabupaten Agam. “Workshop penting untuk mewujudkan misi Kabupaten Agam, mewujudkan laju pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, peningkatan pendapatan dan mewujudkan pembangunan,” katanya.
Potensi perternak Kabupaten Agam akan dikembangkan meliputi populasi ternak sapi potong 33.816 ekor dan sapi perah 58 ekor dengan rumah tangga pemelihara 15.098 kk, 1 unit Rumah Potong Hewan (RPH), 2 unit Pasar ternak, 6 unit Puskeswan, 7 unit Pos Inseminasi Buatan (IB) serta UPT Pembibitan serta hijauan makanan ternak di Kecamatan Matur seluas 2 Ha, kata Andry mengakhiri.RD95


Agam, BRM
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPMPN) Kabupaten Agam mencatat hingga kini di Kabupaten tersebut masih terdapat 15 nagari tertinggal. "Dari 82 nagari di Agam terdapat 15 nagari yang tertinggal," jelas Kepala BPMPN Agam, Drs. Edi Busti, Jum'at (20/05).
Dikatakannya, bahwa seluruh nagari tersebut terus mendapat perhatian. Terutama dalam pengalokasian APBD. Sebab daerah tertinggal merupakan salah satu priotitas pembangunan di Agam. Terutama dalam membangun fasilitas pendidikan, kesehatan dan akses jalan.
Selain itu, BPMPN juga menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Program tersebut dengan melakukan pemetaan potensi nagari. Sehingga potensi nagari tersebut bisa dikembangkan. "Hal itu dilakukan Wali Nagari. Mereka akan memetakan potensi nagarinya. Sehingga potensi tersebut bisa dikembangkan di tingkat kabupaten," terang Edi Busti.RD95/RD102


Maninjau, BRM
Bantuan 2 ton beras diserahkan kepada penghuni shelter Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, yang merupakan korban gempa beberapa waktu lalu. Bantuan diserahkan Bupati Agam Indra Catri Dt Malako Nan Putiah bersama pengurus BAZ Sumbar, Rabu (18/5).
Kadis Kominfo Agam mengungkapkan, bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Sumbar bertujuan untuk meringankan beban peng¬huni shelter. Sejak masa tanggap darurat selesai, biaya hidup penghuni shelter tidak lagi ditang¬gung pemerintah.
Data terakhir yang diperoleh dari Badan Penanggu¬langan Bencana Daerah (BPBD) Agam, masyarakat yang menetap saat ini di shelter sekitar 178 KK. Jumlah itu bisa bertambah, karena ada yang berulang dari kampung asal mereka, Jorong Pandan, Galapung, Batu Nanggai dan Muko Jalan.
Bupati Agam Indra Catri dalam sambutannya menyampai¬kan, Pemkab Agam telah berupaya semampunya membantu korban bencana, agar cepat mendapat tempat di lokasi transmigrasi. Namun upaya tersebut belum berhasil, karena adanya kendala masalah pengadaan tanah lokasi transmigrasi.
Penghuni shelter memang berharap secepatnya menempati hunian baru di lokasi transmigrasi. Alasan mereka, antara lain masalah ekonomi. Di shelter, mereka tidak me¬miliki lahan usaha, karena mayo¬ritas penghuni shelter mengaku lahan pertanian dan perkebunan mereka sudah hancur karena gempa dan galodo 30 September 2009. Alasan lain, Juni 2011 masa pinjaman tanah shelter sudah akan habis. Kemana mereka pindah, bila tidak ada tempat penam¬pungan baru.RD95/RD87

Bukittinggi,BRM
Upaya DPRD Bukittinggi yang kini sedang membuat rancangan peraturan daerah (Ranperda) Kawasan Larangan Mero¬kok sepertinya dianggap angin lalu. Meski sosialisasi larangan merokok kini gencar dilakukan di kota itu, namun iven-iven yang disponsori produsen rokok tetap saja berlanjut.
Buktinya, Pemko Bukittinggi masih mengizinkan salah satu produsen rokok menggelar konser musik di Lapangan Kantin, Sabtu (14/5) malam.
Ketua DPRD Bukittinggi Rachmat Aris yang dihu¬bungi wartawan Ming¬¬gu (15/5) siang, sangat me¬nye¬salkan dan ke¬ce¬wa terha¬dap si¬kap Pemko Bukit¬tinggi yang masih mengizinkan pelaksanaan iven yang disponsori pro¬dusen rokok.
“Kita sampai ha¬ri ini tidak tahu masih ada iklan rokok yang diterima Pemko Bukittinggi tahun ini. Saya baru tahu setelah melintas di Jalan Sudirman pagi tadi, banyak spanduk iklan rokok di depan Kantor DPKAD dan seputaran Lapang¬an Kantin. Saya benar-benar kecewa dengan DPKAD yang melecehkan kesepakatan, yang tidak akan menerima lagi iklan rokok,” kata Aris.
Pemerhati dan pelaku wisata Kota Bukittinggi Tasmon mengatakan, Perda kawasan larangan merokok yang sedang dirancang DPRD bersama Pemko terlihat sangat rancu. Entah melarang masyarakat Bukittinggi merokok atau melarang orang merokok di kawasan tertentu.
“Konsepnya saja belum jelas. Pemko sudah berani menyatakan sikap tidak akan menerima lagi iklan rokok mulai tahun 2011 ini. Buktinya, baru bulan Mei, Pemko sudah menerima iklan rokok lagi. Ini, kan, sudah menjilat air ludah yang terbuang. Kalau iklan ditolak, ya, ditolak. Jangan seperti, ganggam-ganggam baro,” kata Tasmon.
Sementara Kepala Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Melfi Abra yang dihubungi wartawan sejak Sabtu hingga Minggu siang, handphonenya tidak pernah aktif.RD95/RD87


Bukittinggi,BRM
Sejak akhir pekan lalu, usai pelaksanaan ujian nasional (UN) SLTA, SLTP dan SD, kota Jam Gadang ‘diserbu’ pengunjung dari berbagai daerah, termasuk dari provinsi tetangga. Akibatnya, jalan protokol Sudirman amburadul, karena kendaraan pengun¬jung diparkir di sepanjang badan jalan. Halaman Kantor DPRD tak luput menjadi sasaran parkir kendaraan pengunjung.
Obyek wisata yang dikunjungi mayoritas rombongan perpisahan siswa SLTA, SLTP dan SD itu adalah taman Jam Gadang, Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) serta taman Panorama Lobang Jepang dan Ngarai Sianok. Petugas Taman Panorama Lobang Jepang dan TMSBK pun panen retribusi dari pengunjung. Karena harga tiket masuk naik dua kali lipat dari harga biasa. Dari Rp5.000 di hari biasa, saat liburan naik Rp8.000 per orang.
Tidak saja petugas pemko Bukit¬tinggi yang panen rupiah, pedagang kaki lima yang berada di kawasan itu serta dalam kawasan TMSBK juga kebanjiran rezeki. Sebab, harga yang ada dalam kawasan TMSBK juga naik dibanding di luar kawasan TMSBK.
”Kalau di Pasar Atas kita beli air kemasan gelas hanya Rp500, tapi di dalam dijual Rp1.000. Begitu pula makanan ringan lainnya, seperti kacang goreng yang biasa dijual Rp1.000 satu bungkus, kini dijual Rp3.000 per bungkus,” kata Ramadan, siswa SLTA dari Solok yang berkunjung ke TMSBK, Minggu (15/5).
Sepertinya pelayanan terhadap pengunjung obyek wisata di Bukittinggi susah untuk diubah, karena harga retribusi parkir selalu saja ‘dipakuak’ oleh oknum petugas yang rata-rata tanpa identitas atau tanda pengenal.
”Saya saja bayar retribusi parkir Rp8.000 di kawasan pedestrian itu. Tak kita bayar, nanti jadi masalah. Ya terpaksa kita bayar saja,” kata Edi, sambil menunjukkan tempat dia parkir di bawah kawasan pedestrian Jam Gadang.RD95/RD87


Bukittinggi,BRM
Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Guguk Panjang dipastikan mewakili Kota Bukittinggi ke tingkat Propinsi Sumatera Barat pada Penilaian Lomba Kelurahan Berprestasi tahun 2011 ini. Keberhasilan Kelurahan Tarok Dipo sebagai wakil Kota Bukittinggi setelah berhasil menyisihkan 23 Kelurahan lainnya dalam penilaian Lomba Kelurahan berprestasi Tingkat Kota Bukittinggi beberapa waktu lalu.
Prestasi ini dikuatkan dengan keluarnya Surat Keputusan Walikota ukittinggi No.188.45-124-2011 tertanggal 18 Mei 2011 tentang Penetapan Kelurahan Terbaik pada Penilaian Kelurahan Berprestasi Kota Bukittinggi Tahun 2011.
Menyikapi prestasi dan keberhasilan ini, warga masyarakat Tarok Dipo sangat bergembira dan kembali bertekad untuk menjadi yang terbaik sekaligus mengharumkan nama Bukittinggi di tingkat Propinsi. Setidaknya ini dibuktikan dengan segeranya masyarakat yang tergabung dalam LPM, PKK, RT/RW menggelar pertemuan di Aula Kantor Lurah setempat, Kamis ini ( 19/5 ) sehari setelah diterimanya SK Wako.
Menurut Lurah Tarok Dipo, Ishaq, masyarakat di Kelurahan yang dikomandoinya ini memang selalu antusias setiap menghadapi dan melaksanakan program-program Pembangunan yang meningkatkan kesejahteraan warganya. Mereka bersatu dan bekerja sama untuk berbuat yang terbaik sekaligus menjadi yang terbaik. Kebersamaan ini pulalah yang telah mengantarkan Tarok Dipo juara III Tingkat Nasional Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2 tahun yang lalu, ujar Ishaq.
Sementara Camat Guguk Panjang, Joni Feri AP, ketika dikonfirmasi sangat bersyukur atas prestasi yang kembali diraih oleh Kelurahan terpadat diantara 7 Kelurahan dalam Kecamatan yang dipimpinnya ini.
Kedepan, tentu kita berharap masyarakat kita akan semakin merasakan dampak dari prestasi ini. Selain melestarikan budaya gotong royong dan kerjasama yang solid antara Pemerintah dengan masyarakat yang tidak kalah pentingnya tujuan kita menghadapi Penilaian ini tidak lain dan tidak bukan adalah bagaimana program yang kita jalankan membantu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat kita secara keseluruhan.
“Mari kita satukan tekad dan jalin kerja sama yang lebih maksimal dalam mensukseskan penilaian ini nantinya”, ajak Joni Feri. RD100/RD95

Bukittinggi,BRM
Melewati satu abad Bung Hatta masih banyak yang belum tergali dalam berbagai pemikiran beliau dan sudut pandang terhadap kemajuan bangsa. Disimak dari buku-buku karangan Bung Hatta, terlihat bagaimana pola pemikiran beliau tentang pendidikan, agama, ekonomi serta kedudukan adat istiadat dan budaya yang berkembang. Selama ini peringatan hari jadinya hanya dalam bentuk seremonial belaka, sedangkan banyak pemikiran-pemikiran proklamator itu yang bisa diaplikasikan dalam berbagai kebijakan.
”Dari alasan itulah perlu diadakan lomba karya tulis sebagai kegiatan menjaring telaah publik terhadap pemikiran Bung Hatta, sehingga generasi muda saat ini lebih dekat dengan tokoh-tokohnya,” ujar Walikota H. Ismet Amzis, SH sekaitan akan diselenggarakannya lomba karya tulis tentang Bung Hatta. Lomba mengangkat tema “Bung Hatta antara Cintamu dan Cintaku” terbuka untuk umum, mahasiswa dan pelajar SLTA. Lomba diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Bukittinggi.
Sekaitan itu, Walikota H. Ismet Amzis, SH membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat Sumbar untuk mengikuti perlombaan tersebut. Pemberitahuan tentang lomba telah disampaikan tertulis kepada pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, Kadisdikpora Sumbar, Kadisdikpora kabupaten dan kota serta kepala kantor perpustakaan dan arsip di daerah ini.
Ismet Amzis yang didampingi Kepala KPAD H. Yolis Andri, S.Pd dalam keterangannya Rabu (18/5) mengemukakan, lomba karya tulis diselenggarakan dalam rangka HUT ke-66 RI dan hari kelahiran Proklamator Bung Hatta 12 Agustus tahun ini. Selain itu, untuk menumbuh-kembangkan kesadaran budaya baca dan menulis melalui berbagai media. Demikian pula upaya-upaya aplikasi nilai-nilai demokrasi, rasa persatuan dan kesatuan berbangsa dan bertanah air.
“Lomba ini juga sebagai wahana stimulasi generasi muda sebagai penerus bangsa agar lebih kenal dan menghayati jiwa perjuangan sekaligus dapat meneladani kepribadian Proklamator Bung Hatta,” ujar Ismet menambahkan.
Karya tulis berupa artikel. Kriterianya tulisan hasil karya sendiri. Bukan karya orang lain atau saduran. Tulisan belum pernah dipublikasikan, atau sedang diperlombakan. Tulisan bersifat inovatif dan aplikatif. Hasil karya menurut Yolis, diterima panitia dalam bentuk soft copy beserta hard copy. Hasil karya sudah sampai pada panitia selambat-lambatnya 15 Juni mendatang cap pos dialamatkan ke sekretariat panitia sayembara Bung Hatta Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Jalan Kusuma Bhakti Gulai Bancah Bukittinggi telepon (0752) 34270.
Peserta yang berminat bisa menghubungi 085263058491 dan 081364578842 sebagai kontak person. Selain tropi dan penghargaan panitia juga menyediakan hadiah berupa uang tunai. Nilai hadiah ditentukan kategori. RD100/RD95