Visi Kabupaten Pasaman

Rabu, 06 Juli 2011

Kaba Pasaman 1 Juli 2011

Assalamu'alaikum Selamat Datang Di Ranah Pasaman



Pasaman, Bersama
Dalam merealisasikan upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, yang merupakan poin pertama dari 4 pilar utama pembangunan yang tertuang dalam misi pembangunan kabupaten Pasaman, diperlukan kesamaan persepsi dari unsur pemuka agama, terutama para imam dan khatib yang merupakan ujung tombak dalam membangun kehidupan beragama. Untuk itu Pemkab Pasaman menghimbau kepada imam dan khatib, agar dapat menetralisir arus globalisasi yang merambah ke setiap pelosok daerah.
Demikian disampaikan Bupati Pasaman H. Benny Utama, SH MM dalam sambutannya pada pembukaan acara Pelatihan Imam Khatib Tingkat Kabupaten Pasaman yang diselenggarakan Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Pasaman di Gedung Syamsiar Thaib Lubuk Sikaping, Senin 27/6.
Dikemukakan, suka atau tidak, Kabupaten Pasaman tidak mungkin luput dari pengarus globalisasi dunia, berbagai manfaat positif diperoleh dari perkembangan kemajuan dunia luar dengan mudah dan praktis dapat diakses dengan beragam fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. Dalam kecanggihan multi media tersebut, tidak dinafikan pula membawa hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya dan agama, terutama terhadap masyarakat Pasaman yang 99% menganut agama Islam. Disinilah peran Imam Khatib memberi filter dan arahan serta meluruskan pengamalan agama yang sangat fleksibel dengan segala keadaan.
Bupati Benny Utama juga minta kepada para Imam dan Khatib untuk melakukan klarifikasi atas manufer yang mendiskreditkan Islam sebagai agama yang kontroversi dan konfrontatif seperti disebut sebagai teroris dan agama pedang. Padahal Islam sejak zaman Nabi Muhammad berkembang secara alami, damai dan logis, disamping sangat menghormati kemanusiaan dan tidak membenarkan pemaksaan kehendak apalagi dengan kekerasan frontal.
Oleh karena itu peran juru dakwah (da’i) terutama para Imam Khatib sangat diharapkan mempu menjadi obat penyejuk dan pemberi pencerahan yang benar yang sesuai dengan doktrin agama Islam serta tujuan pembangunan itu sendiri. Untuk itu, pelatihan seperti ini diharapkan akan berkelanjutan dan berkesinambungan, sehingga setiap masjid nantinya akan memiliki Imam Khatib yang berkualitas dan menguasai tehnik penyajian dan keteladanan pengamalan agama yang benar, ungkap Benny Utama.
Ketua Panita Pelaksana yang juga Kabag. Kesra Pemkab Pasaman, Fatrizon, SH Msi dalam laporannya menyampaikan, bahwa kualitas beragam ditentukan pengamalan umat yang diawali oleh Da’I dan muballigh, sehingga kualitas para dai dan muballigh perlu disejajarkan di setiap penjuru daerah ini melalui wadah yang difasilitasi oleh Pemkab Pasaman seperti Pelatihan ini. Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 27 sampai 29 Juni 2011 itu diikuti oleh 100 orang Imam Khatib dari dari 32 Nagari yang tersebar pada 12 kecamatan di Kabupaten Pasaman.
Panitia mendatangkan narasumber handal pada pelatihan, seperti Prof. DR. H. Asasri Warni, MA. MH yang merupakan Guru Besar pada IAIN Imam Bonjol Padang dan DR. H. Syar’iy bin Sumin, MA dari STIQ Padang.
Para imam khatib peserta yang dikonfirmasi Bersama usai penutupan pelatihan, mengaku sangat puas dan sesuai dengan harapan mereka, sebab mendapatkan materi dari nara sumber profesional yang sangat ahli dalam mengelola karakter dan memberi arahan pendalaman keilmuan yang melalui pendekatan persuasif.
Hendry Vanisy Marajo dari utusan Nagari Pauh Kecamatan Lubuk Sikaping mengungkapkan, “Jangankan dalam hitungan hari, sebulan pun, kami sanggup menjalani bimbingan seperti ini,” ujarnya.RD100/RD87

Pasaman, Bersama
Untuk perwujudan percepatan pembangunan Kabupaten Pasaman, dilakukan pengucuran berbagai bentuk Pembiayaan mulai tingkat pusat hingga dana dari Pemkab Pasaman. Program Pemkab Pasaman yang terbaru diluncurkan adalah penyaluran Dana Stimulan Pembagunan Nagari. Program ini dikelola melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPMPN).
Dana Stimulan Pembagunan Nagari (SPN) diperuntukkan terhadap pembangunan infrastruktur di tiap nagari yang tidak tertampung dalam usulan pada APBD maupun program lainnya seperti PNPM MP, Pamsimas dan P2BN. Penyaluran Dana SPN Kabupaten Pasaman Tahun 2011 dialokasikan melalui dua tahapan pengajuan proposal kelompok masyarakat (Pokmas) di tingkat Nagari. Untuk tahap pertama, diserahkan di Aula Pertemuan Bappeda Pasaman, Senin 27/6.
Kepala BPMPN Pasaman yang diwakili Sekretarisnya Teddy Martha, S.STP dalam laporannya menyampaikan, jumlah proposal yang masuk dari Januari s/d Maret 2011 sebanyak 207 buah dengan dana Rp. 4.569.630.603,-. Setelah diverifikasi, yang lolos sebanyak 107 proposal yang menelan dana sebesar Rp. 822 juta.
Dirincikan Teddy Martha, dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman yang mendapatkan tidak merata, tergantung urgensi dan prioritas kebutuhan yang diajukan. Masing-masing kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Tigo Nagari: 8 proposal jumlah dana Rp. 55 juta, Simpati 4 senilai Rp. 30 juta, Bonjol 29 proposal sebesar Rp.195 juta, Lubuk Sikaping 21 proposal Rp. 191 juta, Panti 6 proposal Rp.36juta, Duo Koto 2 proposal Rp. 20 juta, Padang Gelugur 15 proposal Rp.15 proposal 95 juta, Rao Selatan 1 proposal Rp.10 juta, Rao 4 proposal Rp. 30 juta, Rao Utara 10 proposal Rp.100 juta, Mapat Tunggul 2 proposal Rp. 15 juta, Mapat tunggul selatan 5 proposal Rp. 45 juta.
Pada bulan April 2011, pihak BPMPN telah menerima 422 buah proposal untuk tahap dua dengan jumlah dana sebesar Rp. 11.384,866.471,-. Semuanya akan diverifikasi setelah pencairan Tahap Pertama ini, ungkap Teddy.
Kepada penerima bantuan SPN, diminta untuk menyampaikan SPJ paling lambat satu bulan setelah pencairan, sebagaimana diatur oleh SK Bupati Nomor 188.45/301/Bup-Pas/2011. Dana diserahkan melalui masing-masing rekening Pokmas, sehingga penggunaannya betul-betul untuk kepentingan pembangunan, ulas Teddy Martha.
Penyerahan dana melalui buku rekening Bank Nagari secara simbolis dilakukan oleh Bupati Pasaman H Benny Utama, SH MM kepada tiga orang perwakilan Pokmas.
Bupati Benny Utama dalam arahannya menekankan kepada penerima dana Stimulan bahwa yang perlu diperhatikan bukan hanya pengajuan proposal, lebih dari itu bobot realisasi pembangunan fisik yang harus dipertanggung jawabkan Pokmas. Bukan hanya pertanggung jawaban kepada keuangan daerah yang diselenggarakan dibawah pengawasan Inspektorat, tetapi juga pertanggung jawaban moral, bahkan secara keagamaan, dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Untuk itu, diharapkan kepada Pokmas untuk mampu memberdayakan semangat kegotongroyongan seluruh elemen masyarakat, terutama dikalangan Pokmas penerima SPN. Walaupun nominal dana yang diserahkan tidak terlalu besar, hanya berkisar Rp. 5juta hingga Rp 10 juta itu dapat dioptimalkan melalui partisipasi masyarakat, sehingga fisik proyek akan memiliki peningkatan nilai hasil paling tidak sebesar Rp. 15 juta. Dan tidak tertutup kemungkinan bisa ditingkatkan menjadi Rp. 30 juta, sebut Bupati.
Sesuai judul, stimulan bertujuan memancing peran aktif partisipasi pokmas. Pemkab mendorong tingkat partisipasi masyarakat membantu material dan tenaga. Untuk material, dicontohkan Benny Utama, jika yang harus dibeli adalah semen, maka untuk pasir dan kerikil serta lainnya dapat diperoleh dengan sumbangan partisipasi. Maka, pada prinsipnya nilai fisik proyek harus lebih besar dari besarnya bantuan yang diberikan.
Dijelaskan, Pemkab Pasaman sangat menyadari banyaknya usulan yang masuk mulai dari tingkat jorong maupun nagari yang tidak dapat ditampung pada Musrembang, sehingga ditampung melalui Dana SPN untuk pembangunan yang berupa infrasruktur untuk skala pekerjaan kecil. Sedangkan untuk skala yang lebih besar ditampung pada Program Pembangunan Berbasis Nagari (P2BN) yang penerapannya persis sama dengan SPN tersebut, ungkap Benny Utama.
“Keberhasilan pembangunan hanya bisa dicapai dengan semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Hal itu merupakan modal utama mewujudkan pembangunan”, ungkap Benny Utama.RD100/RD87

Pasaman, Bersama
Farizal, SPd asal daerah pemilihan (Dapil) Satu Pasaman resmi menduduki kursi legislatif DPRD Kabupaten Pasaman setelah dikukuhkan dalam pelantikan yang digelar melalui Sidang Paripurna Istimewa II Pelantikan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Pasaman, Senin siang 27/6 di Gedung Wakil Rakyat setempat.
Ketua DPRD Yasri selaku pimpinan sidang menyampaikan bahwa Farizal resmi menggantikan H. Benny Utama pada Fraksi Golkar melalui SK Gubernur Sumatera Barat Nomor 171 – 293 – 2011 Tentang PAW Anggota DPRD Pasaman.
Pengukuhan Farizal dilakukan dengan pengambilan sumpah oleh Ketua DPRD didampingi rohaniwan dan menanda tangani dokumen pelantikan oleh kedua belah pihak.
Bupati Pasaman H Benny Utama dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Farizal asal Tigo Nagari di kursi DPRD Pasaman sebagai wakil rakyat Dapil I Pasaman (meliputi kecamatan Tigo Nagari, Simpati, Bonjol dan Lubuk Sikaping).
Farizal yang pernah duduk di DPRD Pasaman periode 2004 – 2009, tentunya diminta untuk mampu bekerja lebih baik dalam mendorong terwujudnya pembangunan Pasaman dan menjadi penyalur aspirasi rakyat yang handal serta bisa mempertanggungjawabkan kepada rakyat setiap tindakan nyata dari amanah yang diembannya, jelas Bupati Benny Utama.
Farizal yang dikonfirmasi Bersama usai sidang, tentang strategi yang akan ditempuhnya, menyatakan akan berbuat sebaik mungkin sesuai dengan apa yang telah diucapkan pada sumpah pelantikannya.RD100/RD87

Pasaman, Bersama
Partai politik (Parpol) sebagai pilar demokrasi perlu ditata dan disempurnakan untuk mewujudkan sistem politik yang demokratis, guna mendukung sistem presidensiil yang efektif. Penataan dan penyempurnaan parpol diarahkan pada dua hal, yaitu membentuk sikap dan perilaku parpol yang mendukung prinsip-prinsip dasar demokrasi dan memaksimalkan fungsi parpol terhadap rakyat melalaui pendidikan politik dan pengkaderan serta rekrutmen yang efektif untuk menghasilkan kader-kader calon pemimpin yang memiliki kemampuan di bidang politik.
Hal itu disampaikan Bupati Pasaman H. Benny Utama, SH MM pada pembukaan kegiatan sosialisasi Undang-Undang nomor 2 Tahun 2011 Bagi Pengurus Parpol, Camat dan instansi terkait tingkat Kabupaten Pasaman yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Linmas Prov. Sumatera Barat bekerjasama Kantor Kesbangpol Linmas Pemkab Pasaman di Aula Bappeda Pasaman, Selasa 28/6.
Dikatakan Bupati Benny Utama, ada beberapa hal pokok yang perlu diatur dalam penataan dan penyempurnaan parpol, antara lain persyaratan pembentukan, kepengurusan, perubahan AD/ART, rekrutmen dan pendidikan politik, pengelolaan keuangan dan kemandirian parpol. Sesuai dengan tuntutan dinamika perkembangan masyarakat saat ini, maka Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik perlu perubahan dan Penyasuaian.
Dengan telah diundangkannya Undang – Undang nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor Tahun 2008 Tentang Partai Politik, maka seluruh Parpol yang lama harus melakukan pendaftaran penyesuaian parpol berbadan hukum dan pendaftaran parpol baru menjadi badan hukum.
Dalam rangka pelaksanaan proses ini, Kementrian Hukum dan HAM RI mempunyai kewenangan untuk menerima pendaftaran guna melakukan penelitian dan verifikasi secara administratif kelengkapan dan kebenaran persyaratan. Sesuai dengan Surat Edaran Kemenkum dan HAM, batas waktu verifikasi parpol telah ditetapkan tanggal 22 Agustus 2011, ungkap Benny Utama.
Disebutkan, berdasarkan Pasal 34 Undang – Undang nomor 2 Tahun 2011, bahwa keuangan Parpol bersumber dari iuran Anggota, sumbangan yang sah dan bantuan keuangan dari APBN dan APBD. Bantuan tersebut wajib disampaikan Laporang Pertangguang jawabannya secara berkala setahun sekali kepada BPK untuk diaudit paling lambat sebulan setelah tahun Anggaran berakhir.
Hampir pada setiap kali pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, selalu ada temuan atau catatan pemeriksaan tentang laopran pertanggung jawaban dana bantuan keuangan kepada parpol. Temuan BPK itu antara lain adalah tentang keterlambatan penyampaian laporan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku, jelas Benny Utama.
Sementara itu, Kepala kantor Kesbangpol Linmas Pemkab Pasaman, Parmohonan, S.Ag selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pemahaman bagi pengurus parpol dalam rangka membanguna denokrasi dan pembangunan nasional secara keseluruhannya.
Parmohonan, S.Ag mengutarakan tujuan kegiatan sosialisasi, diharapkan para peserta akan lebih memahami tentang hal-hal yang berhubungan dengan perundang-undangan tentang penyesuaian dan pendaftaran parpol yang dimaksudkan dalam Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2001 dan ketentuan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban dana bantuan keuangan parpol.
Dalam acara yang berlansung sehari itu, tampil sebagi narasumber Muzahar, S.Sos, Msi dari Kasubid HAL dan Pemilu Badan Kesbanglinmas Prov. Sumbar dan M. Yasrin Syahputra, SE MM Kabid Anggaran pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemkab Pasaman.
Terpisah, Parmohonan, S.Ag saat ditemui BERSAMA di ruang kerjanya menyebutkan pelaksanaan sosialisasi UU No. 2 Th 2011 merupakan pertama kali untuk tingkat prov. Sumbar dilaksanakan di Kabupaten Pasaman.RD100/RD87

Lubuk Sikaping, Bersama
Sebanyak 12 partai politik yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Pasaman periode 2009 – 2014 mendapatkan Bantuan Keuangan dari Pemkab Pasaman yang diterbitkan melalui Keputusan Bupati Pasaman Nomor 188.45/578/BUP-Pas/2011.
Bantuan dana diberikan menurut perhitungan perolehan dukungan suara konstituen parpol itu diserahkan melalui Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Pemkab Pasaman, ungkap Kakankesbangpol Linmas Pemkab Pasaman, Parmohonan, S.Ag, di ruang kerjanya Jalan A Yani Lubuk Sikaping, Selasa 28/6.
Dikatakan Parmohonan, S.Ag, setiap perolehan satu suara secara nominal dinilai sebesar Rp. 6.823,-. Sehingga dari 100.217 perolehan suara sah yang mengantarkan 30 orang wakil rakyat di kursi DPRD Pasaman, mendapatkan total dana sebesar Rp. 683.780.591,-. Sebagimana dituangkan dalam SK Bupati Pasaman Nomor 188.45/578/BUP-Pas/2011 tertanggal 13 mei 2011.
Masing-masing parpol tersebut adalah, Partai Golkar 7 Kursi dari 25.101 suara memperoleh dana Rp.171.264.123,-. Paretai Demokrat 3 kursi dari 12.871 suara menerima Rp. 87.818.833,-. PAN 3 kursi dari 11.152 suara mendapatkan Rp.76.090.096,-. PKPB 3 kursi dibantu Rp.68.114.009,- PPP 3 kursi dengan 8.685 suara dapat Rp.59.257.755,- PKB 3 kursi dengan 8.592 suara dapat Rp.58.623.816,- PKS 2 kursi dengan 5.953 suara dapat Rp.40.617.319,- PBR 3 kursi dengan 4.712 suara dapat Rp.32.149.976,- Partai Hanura 2 kursi dengan 4.500 suara dapat Rp.30.703500,- PBB 1 kursi dengan 3.388 suara dapat Rp.23.116.324,- Partai Karya Perjuangan 1 kursi dengan 3.600 suara dapat Rp.24.562.800,- Partai Republik Nusantara 1 kursi dengan 1.680 suara dapat Rp. 11.462.640,-.
Pada kesempatan yang sama, Kakan Kesbangpol Linmas Pasaman, Parmohonan, S.Ag mengungkapkan bahwa Bupati Benny Utama sangat respon dengan pelaksanaan sosialisasi untuk menyamakan persepsi parpol yang ada di kabupaten Pasaman.
Guna kelancaran pengelolaan dan pelaporan keuangan parpol yang selalu menjadi kendala selam ini, Parmohonan mengharapkan masing-masing parpol perlu dilakukan pemantapan tertib administrasi dengan pelaksanaan pembekalan dan pelatihan. Untuk itu jika dipercayakan, pihaknya siap untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, terutama kepada Sekretaris dan Bendahara Parpol.
Upaya tersebut dilakukan agar semua parpol yang ada di daerah ini sesegera mungkin melakukan pendaftaran ulang ke Kesbangpol Linmas Pasaman, sehingga pendanaannya dapat diajukan dalam APBD Perubahan Tahun 2011 ini kepada Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Pasaman. Untuk itu diminta kepada Panggara agar dapat mengalokasikan mengingat pentingnya penguasaan kemampuan adminstrasi dan kearsipan serta pelaporan pembukuan transaksi keuangan dan penyusunan pertanggung jawabannya.
“Tuntutan UU No. 2 Tahun 2011 terhadap Parpol, mengharuskan proaktif untuk membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan pada BPK, sebagimana dimaksud Pasal 34 A yang harus sudah disampaikan paling lambat satu bulan setelah audit pasca tahun berjalan berakhir. Menyusul LPJ keoada Pemerintah Pusat/Prov/Kab/Kota”, ujar Parmohonan.RD100/RD87

Lubuk Sikaping, Bersama
Kontingen Jambore Nasional (Jamnas) 2011 Pramuka Kabupaten Pasaman yang akan mengikuti Jamnas di Bumi Perkemahan Teluk Gelam Provinsi Sumatera Selatan yang dijadwalkan berlangsung selama seminggu, dari tanggal 2 Juli s/d 9 Juli 2011, dilepas secara resmi oleh Bupati Pasaman, H. Benny Utama, SH MM, Selasa sore 28/6.
Bupati Benny Utama dalam amanatnya dalam kegiatan uacara pelepasan itu menyatakan bahwa dirinya sangat bangga dan memberi antusias tinggi terhadap peran aktif Pramuka Pasaman dalam mengikuti berbagai iven bertaraf nasional.
Kepada kontingen dipesankan agar bisa menunjukkan diri sebagai Pramuka sejati yang tidak terlepas dari dukungan lingkungan daerah asal yang sangat menghormati budaya dan agama. Disamping itu diharapkan mampu memberikan prestasi yang terbaik untuk daerah ini, ungkap Benny Utama.
Sebagai bentuk kepedulian kepada Kontingen Jamnas 2011 Pramuka Pasaman, Pemkab Pasaman membantu fasilitas transportasi, akomodasi dan uang saku peserta masing-masing Rp.100.000,-
Sementara itu, Pimpinan Kontingen Jamnas 2011 Pasaman, Sundut, S.Pdi kepada BERSAMA mengemukakan bahwa di Bumi Perkemahan Teluk Gelam Provinsi Sumatera Selatan, akan dilaksanakan dua jenis kegiatan berupa kegiatan prestasi yang menggelar Lomba Tapak Perkemahan dan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan perkemahan, kegiatan Rotasi, Teknologi dan industri, scoting skill dan adventure chalengger.
Rekrutmen kontingen diseleksi ketat sejak Maret s/d Juni 2011, sehingga yang dinyatakan lulus sebagai Utusan Penggalang tingkat SD dan SLTP Tingkat kabupaten Pasaman terdiri dari 16 Putra dan 16 Putri dan 4 orang Pembina Pendamping (Bindamping) serta 6 orang Pelatih dan 8 orang dewan kerja cabang dengan jumlah keseluruhan 50 orang, sebut Sundut, S.Pd.I.RD100/RD87

Lubuk Sikaping, Bersama
Kegiatan berkala Inspeksi Mendadak (Sidak) Bupati Pasaman H. Benny Utama, SH MM ke berbagai fasilitas pelayanan dan fasilitas umum lainnya dilakukan hampir setiap minggu. Objek yang dipilih kali ini adalah aktifitas di Pasar Benteng Lubuk Sikaping pada hari pekannya dua kali seminggu pada Selasa dan Jumat dan pekan besarnya pada hari Selasa. Perjalanan Sidak dilakukan pada pagi Selasa 28/6 lalu Bupati Benny Utama sengaja tampil biasa tanpa simbol dan lencana.
Walaupun demikian Benny Utama ternyata sangat dikenal oleh masyarakat pengunjung pasar pada waktu itu. Mulai dari pedagang, tukang becak, sopir, para pembeli hingga para peminta-minta pun turut berkomunikasi dengan hangat.
Dalam kesempatan itu, Bupati yang didampingi Kadis Kominfo Drs.H.Hendri, Kadishubpar Isman AP, Kabid Humas Budhi Hermawan, Kasat Pol PP Yusrizal, SH MH dan sejumlah jajaran terkait. Selain memantau perkembangan harga komoditi dan Sembako serta barang kebutuhan harian lainnya, Bupati benny Utama juga turut berbelanja aneka kebututan pangan seperti membeli sayur mayur, beberapa jenis buah dan makanan cemilan.
Kedekatan emosional dengan sang Bupati oleh masyarakat yang bertatap muka memang bukan sesuatu yang dikondisikan. Terlihat rasa senang dapat bertemu Benny Utama dibuktikan dengan jabatan tangan hangat oleh pengunjung pasar. Tak hanya itu, ternyata Bupati Benny Utama menyapa dan menyebut nama terhadap hampir setiap orang yang ditemui atau berpapasan dengannya.
Setelah berkeliling dari berbagai penjuru pasar, mulai dari los lambung, los pakaian, los ikan, deretan kaki lima hingga pelataran parkir dan terminal, semuanya terlihat merasa senang dikunjungi Bupati Benny. Di akhir kegiatan keliling pasar dan usai berbelanja, spontan saja Kabid Humas Pemkab Pasaman, Budhi Hermawan, SH berbisik kepada Bupati: “Semua orang kenal dengan Pak Benny, ya?”, ujarnya.
Dengan santai dan bercanda, Benny Utama menjawabnya: “Itulah ukuran awal untuk mencalon Bupati. Tapi itu tidak cukup. Sudah kenal dan tahu saja mereka dengan kita, belum tentu mereka akan memilih kita. Apalagi, kenal tidak, tahupun tidak, mustahil akan dipilih masyarakat!”, ujar Benny Utama. Malahan Budhi Hermawan ditantang dengan tawaran untuk keliling Pasar Kota Pariaman sebagai daerah asal orang tuanya. “Coba Budhi jalan-jalan di Pasar Pariaman, berapa banyak yang kenal?”.
Terpisah, beberapa orang pengunjung pasar yang ditemui BERSAMA, mengungkapkan bahwa dirinya menilai, seumur-umur, Pak Benny adalah orang pertama yang menjabat Bupati yang sangat dekat dengan masyarakatnya. “Ambo taraso punyo Bupati sajak Pak Benny nan randah hati tu, acok nampak dimano-mano tampek (Saya terasa punya Bupati semenjak Pak Benny yang rendah hati itu, sering nampak dimana-mana tempat)”, ungkap salah seorang pedagang dengan Bahasa Minang yang enggan disebut namanya.
Di sisi lain, dalam hal penurunan dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pendapatan pedagang dan penyedia jasa di Pasar Benteng melalui koran ini, mereka memohon perhatian dari Bupati untuk melakukan pembenahan dan penertiban terhadap pasar di Nagari Aia Manggih yang hanya berjarak sekitar 8 kilometer dari Pasar Benteng. Selain jadwal hari pasar yang sama, yaitu setiap Selasa dan Jumat, Pasar Aia Manggih tidak termasuk Pasar yang dikelola Pemkab Pasaman, hanya Pasar kaget yang dipungut retribusinya oleh Kantor Wali Nagari Aia Manggih.
Dikatakan, semula Pasar Aia Manggih hanya pasar pagi yang buka dari jam 06.00 – 08.00 wib. Namun sekitar lima tahun belakangan ini, kegiatan Pasar yang memanfaatkan pinggir jalan raya dan teras rumah warga itu berkembang pesat dan terjadi perpanjangan bukanya menjadi lebih dari setengah hari, mulai dari jam 06.00 pagi hingga 13.00 siang. Sementara itu, sebelumnya hanya pasar sayur saja, kini menjadi Pasar Penyedia kebutuhan harian lengkap. Akibatnya penurunan drastis konsumen dan langganan dirasakan oleh Pedagang Pasar Benteng.
Sejumlah pedagang mengaku hampir sering tidak memadai pendapatan hasil jualannya, karena pembeli dari Nagari Aia Manggih dan Sundata dan sekitarnya sudah tidak pernah datang lagi setelah kebutuhan mereka tersedia lengkap di Pasar Aia manggih, ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa orang sopir oplet dan angkutan pedesaan di Terminal Bentang. Biasanya untuk oplet bisa beroperasi sekitar 50 unit dan bus angkutan pedesaan pada tiap hari Selasa sekitar 30 unit pada hari jumat. Namun saat ini paling 10 unit oplet dan 2 atau 3 bus pedesaan saja, sudah tidak maksimal lagi beroperasinya, karena pengunjung hanya ramai sekitar jam 09.00 hingga jam 13.00 saja dan itupun hanya separoh dari biasanya. Sebelumnya, pasar ramai dari jam 06.00 hingga jam 17.00 bahkan bisa jam 18.00, ungkap mereka.RD100/RD87

Duo Koto, Bersama
Agenda kunjungan Bupati Pasaman H. Benny Utama, SH MM di Kecamatan Duo Koto dengan kegiatan khusus peresmian 5 (lima) unit Kelompok Tani (Keltan) di Lanai Jorong Bandar Padang Nagari Cubadak Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman, Kamis 30/6.
Turut serta dalam rombongan, wakil bupati Daniel Lubis, Kadis Kominfo Drs. H. Hendri, Kadis PU Ewilda, ST, Kabid Humas Budhi Hermawan, SH, Kabid Angkutan dan Perhubungan Darat Asadi, SH dan jajaran SKPD terkait.
Kelima Keltan yang diresmikan adalah Keltan Harapan, Keltan Mandiri Sejahtera dan Keltan Sabar, ketiganya berada di Lanai Mudik, Keltan Batu Badaun dan Keltan Harapan Jaya di Lanai Hilir. Tempat peresmian dipusatkan di SDN 09 Lanai Sinuangon Kecamatan Duo Koto.
Dalam peresmian tersebut ditandai dengan penyerahan bibit karet jenis varietas unggul oleh Bupati Benny Utama kepada salah satu pengurus Keltan Yusrizal Yusuf yang disaksikan Kadis Perkebunan Ir. Nasrun.
Kegiatan di SDN 09 Lanai Sinuangon tersebut juga menampilkan berbagai atraksi dan tarui serta pembacaan puisi pisah sambut Kepala SDN 09 dan perpisahan siswa kelas 6 yang dikemas sedemikian rupa oleh keluarga besar siswa SDN 09 Lanai Sinuangon. Materi acara yang tak kalah menariknya adalah tabur bunga ke atas kepala siswa yang sudah lulus selepas pembacaan puisi oleh Bupati. Keadaan yang syahdu itu juga mengundang deraian air mata para hadirin.
Penyambutan Bupati dikemas dengan tema Pasaman Untuk Semua, Mel’alui Kunjungan Bupati Pasaman, Mari Kita Tingkatkan Hubungan Silaturrahmi dan rasa kebersamaan.
Usai peresmian Keltan, Rombongan Bupati menuju proyek PNPM Lingkungan Mandiri Pedesaan Tahun Anggaran 2010 dengan jenis kegiatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga mikro Hydro (PLTMH) di Jorong Bandar Padang Pembangunan Nagari cubadak kecamatan Duo Koto.RD100/’RD87


Pasaman, Bersama

Sebuah rumah pondok terbakar di Sumur Padang, Jorong Makmur, Kenagarian Padang Gelugur, Pasaman, Senin (27/6) dinihari. Seorang balita, Pahran, 1, tewas. Kakak kandung korban, Ganda Putra mengalami luka bakar.

Peristiwa nahas terjadi ketika ayah korban, Anton, 28, petani sedang bekerja di kolam di sekitar rumahnya. Sedangkan, ibu korban sedang mencuci di kolam ikan. Di rumah gubuk berukuran 3x6 meter itu, Pahran bermain bersama kakaknya.

Saat itu, korban membuka saluran minyak sepeda motor sehingga sepeda motor terbakar. Apinya menjalar ke dalam gubuk. Nyawa Pahran, tidak dapat ditolong. Sekujur badannya terbakar. Kakak korban, Ganda Putra segera dibawa masyarakat ke Puskesmas Tapus Padanggelugur untuk pertolongan medis.

Warga setempat, Sultoni mengatakan kuat dugaan api pertama kali muncul dari kompor. Dalam waktu singkat, api melalap motor tersebut serta menghanguskan seisi rumah.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pasaman, AKP Ediwarman membenarkan peristiwa tersebut. “Hingga kini, kami masih melakukan,” katanya.

Pasaman, Bersama

Pelaksanaan sidang antara Kaharuddin Tuan Marajo dari Padang Gelugur (panggugat) dan Irfan Datuk Rajo Kuamang dari Panti (tergugat) terkait sengketa tapal batas ulayat, ditunda. Seharusnya sidang lapangan Rabu (15/6) diundur menjadi Rabu (6/7) mendatang. Namun, pihak Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Sikaping tetap membuat berita acara tersebut, dan menjadi pertimbangan bagi penggugat, walaupun tidak dihadiri tergugat.

Ketakhadiran tergugat itu, disebabkan Irfan Dt Rajo Kuamang ditahan di Mapolres Pasaman, Rabu (15/6) lalu, dugaan ikut terlibat jual beli tanah fiktif. Pihak penggugat menyayangkan ketidakhadiran pihak Irfan Dt Rajo Kuamang tersebut. Karena belum selesai perkara yang satu, tergugat sudah menuai persoalan perkara tanah.

Sidang sengketa tanah ulayat di Sumbar saat ini mulai banyak ditemukan yang tidak selesai di tingkat adat atau diselesaikan secara musyawarah mufakat. Namun sudah banyak berujung ke ranah hukum. Misalnya di Pasaman, sengketa tanah antara Kaharuddin Tuan Marajo dari Padanggelugur dan Irfan Datuk Rajo Kuamang dari Panti ter sebut.

Kedua pemegang ulayat tersebut tidak menemukan titik terang terkait tapal batas yang telah diwariskan kepada kedua belah pihak. Akibatnya, berujung ke PN Lubuksikaping. Selain persoalan tapal batas kedua pemegang ulayat tersebut, ada juga persoalan jual beli tanah yang berujung ke pihak penegak hukum dan sempat jadi tahanan polisi, beberapa hari.

“Sidang lapangan itu merupakan sidang terakhir, tapi Irfan Dt Rajo Kuamang tidak hadir karena ada kasus perkara yang bermuara ke pihak kepolisian dan ia sempat ditahan pihak kepolisian,” kata Kaharuddin Tuan Marajo sebagai penggugat kepada wartawan di Padang Gelugur, kemarin.

Ditahannya Irfan Datuk Rajo Kuamang, jelas Kaharuddin, menjadi pengajaran bagi masyarakat termasuk ninik mamak dan unsur tokoh masyarakat lainnya. “Kami berharap, pucuk adat agar lebih berperan membantu cucu kemenakannya. Jangan disalahgunakan amanah yang diberikan, apalagi terkait masalah tanah,” ulasnya.

Terpisah, kuasa hukum Kaharuddin Tuan Marajo, Bahder Johan Nasution mengatakan persoalan kasus sengketa tanah ulayat Datuk Rajo Kuamang dengan Tuan Marajo Padanggelugur telah dilakukan upaya damai secara kekeluargaan atau secara adat. Tapi kedua pihak, tidak ada kata sepakat. Sehingga dilakukan mediasi dengan melibatkan pihak ketiga atau jalur hukum.

“Dulu, kita sudah melibatkan Pemkab Pasaman untuk menyelesaikan persoalan ini sebanyak empat kali, tapi tidak ada kata sepakat,” kata Bahder Johan.

Terpisah, Irfan Datuk Rajo Kuamang sebagai tergugat mengatakan, pihaknya sebenarnya telah mengajukan permohonan kepada PN Lubuksikaping agar persoalan tapal batas tersebut diselesaikan secara adat.
Tapi karena telah masuk gugatan ke PN yang dimasukkan tergugat, maka tidak bisa dibatalkan. Artinya, perkara ini tetap berlanjut jika tidak ada pencabutan gugatan yang dilakukan penggugat.

“Kami juga ingin agar perkara ini jangan melibatkan jalur hukum, tapi karena sudah masuk gugatan terpaksa kita tindak lanjuti, dan saya juga memiliki bukti terkait tapal batas tersebut,” kata Irfan.

Seperti diketahui, pucuk adat Padang Gelugur, Kaharuddin Tuan Marajo melakukan protes terkait pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi jaringan rawa sumpur. Pasalnya, lokasi pembangunan itu bukan saja di Batangsumpur Panti, tapi lokasi itu terletak di Padanggelugur. Saat ini, sengketa tapal batas tersebut masih berlanjut di PN Lubuksikaping.

Surat dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Wilayah Sumbar, 18 Mei lalu sudah masuk terkait pemberitahuan pelaksanaan pekerjaan. Pelaksana kegiatan dari PT Surya Pratama Natural. “Hal itu tidak diberitahukan kepada saya. Seharusnya, selaku sebagai pucuk adat di Padang Gelugur, saya harus diberitahu, bukan ke pucuk adat Kuamang Kecamatan Panti saja,” kata Tuan Marajo didampingi warga lainnya di Panti, Senin (27/6).

Dikatakan Tuan Marajo, pada prinsipnya dari ninik mamak Padang Gelugur sebagai pemilik ulayat adat sangat mendukung program tersebut. Sebab adanya pekerjaan ini akan mengurangi banjir dan menambah luas areal pertanian. Yang perlu diketahui, lokasi tersebut sedang bermasalah, terkait tapal batas ulayat antara Tuan Marajo Padanggelugur dengan Datuk Rajo Kuamang.

Pasaman, Bersama

Dalam 2011 (Juli dan Agustus), 16.996 rumah tangga di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, bakal dialiri listrik. Untuk Pasaman dijatah 4.428 rumah tangga dan di Pasaman Barat 12.568 rumah tangga.


Demikian General Manager (GM) PT PLN Wilayah Sumbar, Judi Winardi didampingi Manager Humas, Ridwan dan staf Humas, Asep saat ditemui Singgalang di ruang kerjanya, Padang, Senin (27/6).

Dikatakan Judi, penyambungan tersebut berkaitan dengan peningkatan rasio elektrifikasi di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumbar pada 2011 ini hingga mencapai 60 persen di setiap kabupaten/kota yang akan disuplai dari Gardu Induk (GI) Simpang Ampek dan GI Pasaman.

“Kalau target beroperasi akan dilalui beberapa tahapan. Pertama Juli sebagian arus sudah mulai masuk dan tahapan kedua pada Agustus kita sudah mulai nyambung bagi rumah tangga setempat,” ujar Judi menjelaskan tanpa merinci besaran anggaran yang dialokasikan.

Saat ini rasio elektrifikasi di Pasaman baru 52,58 persen dan Pasaman Barat 56,54 persen. Untuk menjadikannya rasionya 60 persen, Pasaman membutuhkan setidaknya penambahan 162 gardu dengan jaringan tegangan rendah (JTR) 16,4 kms dan jaringan tegang an menengah (JTM) 28 kms.

Sementara itu Pasaman Barat, dibutuhkan lebih banyak gardu baru yaitu 372 unit yang dialiri listrik JTM dan JTR masing-masing 55 kms dan 12 kms. Selain itu juga dibutuhkan trafo baru. Untuk Pasaman 10 buah trafo baru, dengan kapasitas 100 Kva 4 buah dan 50 Kva 6 buah. Sedangkan untuk Pasaman Barat 34 buah trafo.
Hingga hari ini, pemasangan gardu di dua kabupaten ini, tengah berjalan. Direncanakan pada awal Juli sebaian dari instalasi yang telah rampung bisa dimanfaatkan masyarakat. Tahapan lainnya akan dilakukan pada Agustus hingga akhir tahun ini. Secara keseluruhan proyek ditargetkan rampung menjelang akhir tahun ini.

Selain tahapan teknis, lanjut Judi, PLN tengah melakukan sosialisasi pada masyarakat di dua kabupaten tersebut. “Kami telah sosialisasikan mengenai adanya penyambungan ini. Kemarin sudah disambung 50 pelanggan baru,” tutur Judi.

Ia berharap, program ini dapat berjalan baik dan tidak terkendala pembebasan lahan yang selama ini sering terjadi. Untuk itu, ia meminta pada semua pihak untuk bisa saling bekerjasama.

“Yang namanya penyambungan baru itu adalah investasi, baik bagi PLN dan juga bagi masyarakat sendiri. Jadi, apa yang telah kita lakukan ini, bisa dimanfaatkan untuk selama mungkin, agar ikut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” terang Judi.
Treatment khusus

Pemasangan serupa juga akan dilakukan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, untuk satu-satunya kabupaten kepulauan yang ada di Sumbar ini, kata Judi, bakal ada treatment khusus. hal tersebut bekaitan dengan kondisi geografis Mentawai.
“Kita akan lihat secara pasti terlebih dahulu kondisinya. artinya harus da sinergi antara PLN dengan yang akan diprogramkan oleh pemerintah daerah setempat. Ada beberapa program, nantinya pasti akan kami beri tahu,” ujar Judi.


Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pasaman, Drs Artis Arjun melepas kontingen PORSENI EXPO Madrasah PAIS tingkat Provinsi Sumatera Barat di halaman Kemenag Pasaman, Senin (27/6).

Artis Arjun dalam sambutanya mengatakan, siswa yang ikut berkompetisi di ajang Porseni Expo Madrasah, kontingen kabupaten Pasaman akan mengikuti 12 cabang pertandingan dan lima cabang pentas PAIS yang diikuti bulutangkis MTs, atletik 100 meter MTs, atletik 400 meter MA, tenis meja, catur MA, pidato bahasa Indonesia, pidato Bahasa Arab, pidato Bahasa Inggris, Fahmil Alqur'an MTQ MTs, Busana Muslimah, Cipta Puisi Kandungan Alqur'an.

Dalam pelaksanaan Porseni EXPO Madrasah dan pentas PAIS tingkat Sumatera Barat tahun ini, merupakan kesempatan bagi siswa madrasah dapat mengikuti pertandingan dengan sebaik baiknya, supaya dapat memperoleh prestasi di ajang lomba yang mereka ikuti dengan menjunjung tinggilah sportifitas sesama siswa, dan rebutlah hadiah serta jaga nama baik sekolah kalian, kata Artis Arjun.

Selain itu pada perlombaan pentas PAIS kontingen kabupaten Pasaman yang diterjunkan adalah untuk lomba MTQ, saritilawah tingkat SD, pidato tingkat SD dan SMP, Cerdas Cermat SMP, Nasyid tingkat SMA/MA, khutbah Jum'at tingkat SMA/MAN.

"Saya sarankan pada siswa nantinya,pada tiap tiap pertandinagn ikutilah dengan baik, tampil prima jangan kalah mental dengan saudara saudara kalian dari kab/kota di Sumbar. Tunjukan sportifitas, intelektualitas dan kreatif, supaya terwujudnya silaturrahmi antar siswa madrasah," pungkas Artis Arjun.





Pasaman Barat, Bersama

Masyarakat di sekitar hutan lindung (HL) Kabupaten Pasaman Barat tidak segan-segan membakar hutan untuk membuka lahan perladangan, sementara dinas terkait diam saja.
Informasi yang dihimpun antara-sumbar.com, penebangan dan pembakaran HL sekitar 200 hektar terjadi di kawasan Bukit Tongar, Kecamatan Pasaman Pasbar. Ironisnya lagi, penebangan dan pembakaran hutan itu terjadi tidak jauh dari Kantor Dinas Dinas Kehutanan Pasbar di kawasan komplek pertanian Padang Tujuh Pasbar.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kehutanan Pasbar Zuwendra kepada wartawan, Kamis (30/6). Dikatakannya, pembakaran hutan tersebut diawali dengan penebangan oleh masyarakat setempat.
"Kita tidak bisa berbuat banyak terhadap aksi masyarakat tersebut. Sebab sudah berulang kali kita peringatkan namun tidak diindahkan,"kata Zuhendra.
Dijelaskannya, aksi penebangan dan pembakaran hutan tersebut baru berlangsung sekitar empat bulan karena masih ditemukan lokasi bekas pembakaran baru. Dari beberapa kali turun kelapangan masyarakat berdalih melakukan penebangan karena hutan itu adalah tanah ulayat dari ninik mamak Tongar.
Dinas Kehutanan, katanya telah turun kelapangan dengan beberapa orang personil polisi kehutanan (Polhut) berdasarkan laporan dari masyarakat. "Dilapangan memang petugas menemukan bekas pembakaran yang dilakukan peladang dan juga ditemukan masih dalam keadaan baru dibakar dengan masih ada apinya."terang Zuwendra.
Untuk mengatasi hal itu, kata Zuwendra pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap para tokoh masyarakat dan ninik mamak untuk memastikan status lahan tersebut. Selain itu, juga akan berupaya mengungkap siapa dalang pembakaran HL tersebut.
Atas nama HL tidak boleh ditumbang dan dibakar karena sudah ada ketentuannya yakni menurut UU Kehutanan No 41 tahun 1999 yang berbunyi, bahwa tidak ada yang boleh memanfaatkan hutan lindung untuk apapun alasannya, kecuali ada izin langsung dari Menteri Kehutanan.

Bayi Laki-Laki di Bukittinggi Lahir dengan Otak Terburai
Bukittinggi, Bersama
Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki lahir dengan otak terburai di rumah bersalin “Riri”, kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Putra pertama pasangan Robi Candra dan Rosmiati, warga Banuhampu, Kabupaten Agam tersebut juga terlahir dengan tangan sebelah kiri yang hanya setengah serta menderita skizis atau bibir sumbing.
Bidan rumah bersalin “Riri”, Lezia mengatakan kondisi bayi tersebut sebelumnya sudah diketahui melalui USG yang dilakukan sehari menjelang proses kelahiran. “Proses persalinan bayi itu dibantu dr. Herman pada Selasa (28/6) pukul 21.30 WIB dan terlahir normal dengan berat 2,8 Kilogram,” ujarnya Rabu (29/6).
Menurut Lezia, bayi yang diduga memiliki kelainan genetis tersebut tidak menangis sama sekali saat lahir. Namun terlahir dalam kondisi yang sehat.
Hingga kini, bayi malang itu masih mendapat perawatan di Inkubator. Sementara, pihak rumah bersalin belum dapat memberikan tindakan medis apa pun kepada bayi, karena kondisinya yang sulit untuk dipegang.

Pemkab Pasbar dan UBH Kerjasama Bidang Pendidikan
Pasbar, Bersama
Dalam rangka mempercepat pembangunan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Pasaman Barat (Pasbar), pemerintah daerah Pasbar bekerja sama dengan Universitas Bung Hatta (UBH). Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Pasbar dengan UBH langsung dilakukan Rektor UBH Hafrijal Syandri dengan Bupati Pasbar H Baharuddin R di Simpang Empat, Rabu. 29/6.
Bupati Pasbar H Baharuddin R usai penandatanganan MoU tersebut menyatakan, sangat menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan UBH. Kerja sama ini, katanya dalam rangka peningkatan kualitas SDM Pasbar dan nantinya bermuara pada peningkatan kesejahteraan warga Pasbar.
"Khusus dengan UBH kita ingin bekerja sama dalam mengembangkan potensi yang dimiliki Pasbar sekaligus mengoptimalkan Tridharma Perguruan Tinggi yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban masing-masing,"kata Baharuddin.
Dijelaskannya, kerja sama ini tugas dan tanggung jawab Pemkab Pasbar di bidang pendidikan dan pembangunan Pasbar akan dapat berlangsung lebih lancar dan sukses. Ada tiga hal yang menjadi fokus kerja sama Pemkab Pasbar dengan UBH yakni pertama, peningkatan pendidikan dan pengetahuan masyarakat secara luas di Pasbar.
"Kita melihat angka anak didik lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi relatif masih cukup besar sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kulaitas sumber daya manusia,"kata Bahar.
Fokus yang kedua, kata Bahar adalah pengembangan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Pasbar sehingga lembaga pendidikan tersebut mampu melahirkan lulusan yang berkualitas. Fukus yang ketiga adalah dengan kerja sama tersebut maka pelaksanaan kegiatan penelitian, perencanaan dan pengembangan Pasbar melalui program KKN dan program pemberdayaan masyarakat.
"Mudah-mudahan kerja sama ini nantinya bisa meningkatkan kualitas SDM Pasbar kedepannya," harap Bahar.
Sementara itu, Rektor UBH Hafrijal Syandri menyatakan tujuan dilaksanakanya kerja sama ini adalah untuk saling memanfaatkan kemampuan kedua belah pihak dalam pengembangan potensi Pasbar dan mengamalkan tridharma perguruan tinggi yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban masing-masing.
"Kerja sama ini berlaku lima tahun kedepan dalam rangka penggalian potensi Pasbar dan penerapan tridharma perguruan tinggi. Mudah-mudahan MoU ini bisa berjalan dengan baik dan berhasil,"katanya.


Aula Absen Sidik Jari Elektronik Kemanag Pasbar Diresmikan
Pasbar, Bersama
Aula dan absensi sidik jari elektronik Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Pasaman Barat (Pasbar) sudah diresmikan. Hal itu bertujuan untuk memperlancar kinerja dan tingkat disiplin para pegawai di lingkungan Kamenag Pasbar ke depannya.
Hal itu dikatakan Kepala Kemenag Pasbar, Nahruddin Lubis kepada wartawan, Selasa (28/6). Dikatakannya, aula tersebut diresmikan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Darwas, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, kelengkapan fasilitas kantor, seperti aula di Kantor Kementerian Agama Pasbar dan dioperasikanya absensi sidik jari elektronik di lembaga pemerintan ini untuk pelengkap fasilitaas kantor dan upaya meningkatdan kualitas disiplin aparatur pemerintah di kantor tersebut. Dengan adanya seisik jari secara elektroniuk itu maka para pegawai tidak bisa lagi mengelak dalam artian titip absen.
"Difungsikannya absen sidik jari elektronik diharapkan bisa meningkatkan kinerja, pengabdian dan loyalitas setiap aparatur pemerintah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasbar kedepannya," katanya.
Kepada para pegawai yang ada di lingkungan Kemenag, katanya diharapkan untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja. Sehingga kebutuhan masyarakat akan dapat dilayani dengan baik. Sebagai pegawai diharapkan tidak minta dilayani tetapi bagaimana untuk melayani semua kebutuhan dari masyarakat.
"Disiplin kerja saat ini sangat dibutuhkan sehingga bisa melayani semua kebutuhan masyarakat. Displin harus dimulai dari diri sendiri dan baru bisa diterapkan kepada orang lain," ujarnya.
































































PERNIK PERJALANAN SEHARI BUPATI BENNY UTAMA

“Keroyok” Pembangunan Pasaman, merupakan tema yang dipilih untuk catatan perjalanan kali ini. Perjalanan liburan yang bersahaja, namun penuh dengan berbagai agenda formalitas dan statement normatif kebijakan pembagunan dari seorang Bupati yang selalu berpacu dengan waktu guna mengejar ketertinggalan dan berupaya sejajar dengan daerah tetangga.
Bupati Pasaman H Benny Utama, SH MM, dalam membuktikan kepemimpinan yang merakyat dan menjunjung Motto Pasaman Untuk Semua, selain kesibukkan menyelesaikan  tugas administrasi pemerintahan, juga dipadati kegiatan turun lapangan. Bukan hanya di hari kerja, hari libur PNS pun menjadi momen yang sangat efektif untuk mengikutsertakan segenap pimpinan instansi teknis dan jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Pasaman.
Tidak seperti biasanya dengan menggunakan Mobil  Toyota Fortuner BA 1 D, tetapi dengan Toyota Cub – in (kabin) bernomor polisi BA 2735 DE.  Perjalanan  Benny Utama sehari penuh pada Sabtu 2/7 lalu dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk menjalin silaturrahim dan kedekatan dengan rakyat. Sebelum keberangkatan ke berbagai pelosok Pasaman,  Benny Utama menyempatkan diri meninjau dari dekat pelaksanaan oprasi mata katarak di RSUD Lubuk Sikaping.
Sebelum memasuki ruang bedah, Bupati diminta untuk mengenakan kostum  kelengkapan bedah. Setumpuk pakaian yang disuguhkan tim medis RSU, terlihat sudah kusam dan warna putihnya sudah menguning, membuat Bupati agak kurang nyaman dan meminta Kepala RSUD dr. H. Hidayah untuk tidak digunakan lagi dan  segera menggantinya.
Dalam ruang antrian pasien, Bupati menyalami dan berbincang tentang kondisi pasien, selanjutnya masuk kamar bedah menyaksikan operasi mata yang tengah berlangsung. Keluar dari ruangan RSUD, Bupati yang didampingi Kadis Kesehatan Desrizal, SKM. Mkes dan lainnya melanjutkan perjalanan menuju Kampung Sorik kecamatan Panti melayak warga yang rumahnya menjadi korban kebakaran.
Tiga unit rumah semi permanent di Kampung Sorik Jorong Sentosa, Kenagarian Panti, Kecamatan Panti, Pasaman habis dilalap si jago merah, Sabtu dinihari (2/7). Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir puluhan juta. Ketiga rumah tersebut, masing-masing milik Sinaga, 47, pedagang, Rahot Hutajulu, 35, petani dan Monang Pasaribu, 55,  petani. Saat itu, ketiga keluarga sedang meninggalkan rumah keadaan kosong.
Sinaga mengetahui kebakaran tersebut dari seorang warga yang mendatanginya ke sawah. Dia kemudian buru-buru pulang ke rumah. Didapatinya semua isi rumah sudah hangus dilalap api. “Musibah kebakaran itu datang tiba-tiba dan tak terduga,” kata Sinaga. Dari penuturan warga setempat, penyebab kebakaran besar kemungkinan berasal dari api kompor.
‘Setelah beberapa menit menyaksikan puing-puing rumah yang berdinding papan itu, hanya beberapa buah kayu yang telah jadi arang berserakan diatas lantai berlapis semen itu, Bupati menyerahkan sebuah amplop berisikan uang dan beberapa dus Supermi, dencis dan sembako lainnya sebagai bantuan darurat kepada korban.
Bupati bersama rombongan melanjutkan ke kecamatan Padang Gelugur, beberapa puluh meter dari Pasar Inpres Tapus, Bupati Benny Utama menyalami pasangan pengantian yang tengah melangsungkan pesta pernikahan. Di tempat itu, Bupati bertemu wakil Ketua DPRD Pasaman, Adri Umar, S.Pd dan langsung diajak bersama rombongan melalui Pasar Lama Tapus dan Sungai Pimping. Sesampai di Jorong Kampung Tujuh Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan, Bupati dihadang dengan tari Pasambahan dan suguhan sirih dari anak-anak Balita yang menjadi murid Taman Kanak-Kanak (TK) Sinar Buana.
Tiga puluh orang murid TK dengan mengenakan Batik Putih bermotif bunga merah terlhat lincah dan mempesona menampilkan kebolehannya. Setelah mengambil sekapur sirih, Bupati memasuki ruangan belajar TK yang terlihat cantik itu, walaupun hanya berupa sebuah bangunan gubuk kecil berukuran 3x4 meter  berdinding papan sederhana dan ruang belajar bagian belakang 2x3 meter berdinding bambu yang diapit. Beberapa buah lukisan bunga dan buah menjadi hiasan dindingnya. Di halaman depan yang sempit, terdapat sebuah seluncuran sederhana dipagari  bambu. Di dinding luar tertulis Sinar Buana. Untuk menutupi hamparan tanah, mantan  Wali Nagari Chiyoda telah membantu satu truk pasir, namun belum memadai.
Itulah deskripsi sebagimana juga dipaparkan Wali Nagari Tanjung Betung, M. Nasir Chiyoda  tentang sebuah TK yang dibangun oleh seorang wanita  muda bernama Sinar Bulan yang setahun lalu kembali dari perantuannya di Kota Besar Medan Prov. Sumut setahun lalu. Dan melihat di Kampung Tujuh belum ada TK. Dengan berbekal sedikit ilmu dan kemauan keras, Sinar Buana berhasil meyakinkan warga Jorong kampung Tujuh untuk menyerahkan anak-anaknya untuk dididik dan dibekali ilmu dasar. Dengan dibantu dua orang teman wanita di kampung itu, Sinar Bulan berupaya memberikan yang terbaik untuk generasi harapan bangsa itu.
Keberhasilan Sinar Bulan itu terlihat dari kemampuan dan rasa percaya diri muridnya yang tidak beda dengan anak perkotaan. Ketika Bupati Benny Utama menguji anak-anak dengan berhitung, serempak anak-anak menjawabnya dengan benar, lalu Bupati meminta untuk menyanyi. Tak perlu komando guru, murid TK Sinar Buana langsung menawarkan beberapa buah lagu dan bernyanyi bersama sampai Pak Bupati terlihat puas.
Kemudian Benny Utama menanyakan apa ada yang bisa baca doa-doa  pendek, pun murid-murid mungil itu berebut ingin menampilkan hafalannya.
Dalam sambutannya, Bupati memuji ketulusan Sinar Buana dalam berpartisipasi dalam membangun satu generasi dari daerah ini dan menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini mutlak diperlukan dalam menghadapi tantangan dunia ilmu pengetahuan di era globalisasi. Sejalan dengan itu, Sinar Bulan telah mendukung Program Satu Jorong Satu PAUD yang telah dicanangkannya  di Lubuk Sikaping 20 Mei 2011 lalu.
“Kami akan menginventarisir seluruh PAUD di Kabupaten Pasaman dan akan membenahi secara bertahap sesuai skala perioritas, termasuk TK/PAUD Sinar Buana”, ujar Benny Utama.
Kemudian Bupati menyerahkan bantuan alat bermain kepada anak TK Sinar Bulan dan melanjutkan melalui Jalan Ujung Padang. Di tengah perjalanan, di kawasan perbukitan di Jorong Bangkok Nagari Silayang Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, sebuah perkebunan karet rakyat yang sudah berusia sekitar 2 tahun, terlihat ditanam lurus dan rapi dan tumbuh subur seperti layaknya terkelola dengan teknologi perkebunan yang baik.
Terpesona dengan pemandangan itu, Bupati sengaja turun dan memperhatikan pertumbuhan karet yang bagus itu dan diabadikan melalui beberapa japretan kamera.
Setiba di perkampungan Jorong Bangkok, rupanya foreder terdepan dari Dinas Perhubungan tidak mengetahui ada rencana singgah di kampung itu, sehingga terlewat menuju perkampungan Silayang sekitar 10 km ke depan. Walaupun  Mobil Bupati telah lebih dulu mencari masjid untuk sholat Zuhur, namun Rombongan lainnya tetap  singgah di Jorong Bangkok dan melayat sebuah keluarga yang tengah ditimpa kemalangan, dimana seorang pria yang wafat di perantauannya  di Kota Medan dan  meninggalkan lima orang anak yang masih kecil dan rencananya akan dirawat oleh kakeknya di kampung. Pada kesempatan itu melalui Asisten I A. Safei, SH, diserahkan bantuan dari Bupati Pasaman.
Sementara itu, Bupati Benny Utama selepas sholat zuhur meninjau pekerjaan pembangunan Jalan Silayang yang akan diaspal hotmix dengan Dana APBD Kabupaten Pasaman Tahun 2011, dan saat ini tengah berlangsung perkerasan jalan. Rombongan bergabung kembali di Pasar Tradisional  Silayang dan disambut persembahan silat pisau serta tari pasambahan.
Selanjutnya Bupati menuju komplek kantor Wali Nagari Silayang untuk melakukan peletakan batu bata pertama pembangunan Gedung kantor Wali Nagari yang representatif.
Wali Nagari Silayang, Boy Finaldo,  dalam laporannya menyebutkan, bahwa Nagari Silayang sebagai pusat kecamatan Mapat Tunggul  Selatan  memiliki luas lebih dari 18 ribu hektar di huni oleh penduduk 3626 KK. Namun soal fasilitas umum masih sangat minim. Seperti pelayanan kesehatan baru Puskesmas biasa, sehingga diharapkan akan terwujud tahun ini Puskesmas Rawat Inap dan kelengkapan Polindes. Di bidang pendidikan, baru ada satu Sekolah Dasar (SD) yang setiap lokal muridnya sudah mencapai rata-rata 80 orang.
Untuk itu, Wali Nagari menyerahkan dokumen hibah lahan sekolah untuk SMA, SMP dan SD di Nagari Silayang untuk menunjang pendidikan di kecamatan Mapat Tunggul Selatan kepada Pemkab Pasaman. Berkas tersebut sesuai dengan saran Bupati, diterima oleh Wakil Ketua DPRD Adri Umar untuk dibahas di DPRD Pasaman penganggarannya pada tahun ini.
Benny Utama pada sambutannya mengungkapkan bahwa Mapat Tunggul Selatan merupakan salah satu dari tiga kecamatan di daerahnya yang belum memiliki SLTA, yaitu Kecamatan Simpati, Kecamatan Mapat Tunggul dan Kecamatan Mapat Tunggul Selatan.
Upaya turun lapangan dengan membawa seluruh  Kepala SKPD  ditujukan untuk melakukan peninjauan langsung program yang sinergis dan signifikan dengan kebutuhan masing-masing daerah sesuai dengan karakteristik dan potensinya.
Jika 98% masyarakat Mapat Tunggul Selatan bermata pencaharian dari berkebun karet, sementara kenyataan  ditemui di lapangan masih berupa hutan karet saja dan baru sebagian kecil di Jorong Bangkok  yang ditanami karet dengan pola perkebunan karet yang tersentuh teknologi.
Menjelang akhir perjalanan, Bupati diminta membuka pertandingan final sepakbola Camat Cup I yang menampilkan kesebelasan Ujuang Padang yang berhadapan dengan Tim PGRI Pasaman. Dalam kesempatan itu Bupati Pasaman menyerahkan bantuan Rp. 3 juta dan tendangan pertama dilakukan Wakil Ketua DPRD Adri Umar.
Dalam perjalanan pulang menjelang Maghrib itu, Bupati menyempatkan diri singgah kembali melayat rumah duka warga pada Jorong Bangkok.
Kisah perjalanan belum selesai, karena di daerah perbukitan Obom, perjalanan terhenti oleh tumpukan kayu gergajian tak bertuan, berukuran balok 8x15 cm sepanjang 4 meter menyandar di tebing sebuah tikungan. Diduga illegal logging, Bupati memerintahkan Kadishut Yozarwadi  dan Kasat Pol PP Yusrizal untuk menanganinya.
Kasat Pol PP Yusrizal memprediksi temuan kayu jenis meranti tersebut volumenya  berkisar 4 meter kubik dan pihaknya siap untuk mengamankannya.